Wednesday, July 29, 2009

ANTARA GATOTKACA VS SUPERMAN, ARJUNA VS ROBINHOOD

Pada masa kecilku, kesenian daerah wayang kulit masih cukup berjaya. Acara orang punya hajat seperti nikah dan sunatan masih sering diramaikan dengan acara hiburan wayang kulit. Stasiun radio-pun banyak yang menyiarkan acara wayang kulit semalam suntuk dari para dalang terkenal yang sudah direkam dalam pita kaset. Di kalangan anak-anak, cerita wayang juga dibuatkan dalam bentuk komik atau gambar kecil berupa tokoh wayang (ukuran 4 x 3 cm). Gambar kecil ini sering dijadikan aduan dengan cara di lempar ke udara dan gambar yang telentang nanti yang menang, sementara gambar yang telungkup nanti kalah. Karena asal mula adu gambar ini berupa gambar tokoh wayang maka istilahnya disebut "adu wayang" walaupun dalam perkembangannya nantinya gambar yang ditampilkan berupa superhero macam Batman, Robin dll. Bentuk lain dari cerita wayang adalah pagelaran wayang orang walau sudah jarang dipertontonkan.

Karena seringnya acara pagelaran wayang semalam suntuk via siaran radio dan didukung pelajaran kesenian daerah tentang wayang maupun permainan adu wayang, anak-anak cukup familiar dengan nama dalang-dalang terkenal seperti Ki Hadi Sugito, Ki Timbul Hadiprayitno, Ki Parman dll. Anak-anak juga cukup familiar dengan nama-nama wayang beserta golongannya yakni golongan pembela kebenaran macam Pandawa (untuk serial Mahabarata) dan Sri Rama cs (untuk serial Ramayana). Tidak jarang anak-anak menjadikan tokoh wayang sebagai idolanya. Seperti saya sendiri menjadikan Wisanggeni dan Ontoseno sebagai idola karena mereka merupakan gambaran generasi muda ugal-ugalan yang gagah berani dan berani mendobrak tatanan yang tidak benar. Meski saya juga mengidolakan Kresna yang arif bijaksana.

Dalam perjalanan waktu di era tahun 1980an, dengan maraknya siaran televisi yang menyiarkan film kartun, tokoh-tokoh wayang mulai tergeser oleh super hero macam, Batman, Robin, Kapten America, Spiderman dll. Adu wayang sudah digeser oleh gambar superhero tersebut. Gatotkaca yang merupakan ksatria "raja udara" mulai tergeser oleh Superman. Arjuna yang ahli memanah, mulai terpinggirkan oleh kehadiran Robinhood dll. Kondisi seperti ini semakin parah dengan maraknya televisi swasta yang lebih mengedepankan unsur tontonan (komersial) daripada unsur tuntunan (edukasi). Film-film kartun di televisi banyak yang isinya hanya sampah dan miskin unsur edukasi. Mungkin ini tantangan bagi para pembuat film kartun untuk bisa mengangkat budaya lokal yang penuh unsur edukasi untuk melawan dominasi para superhero masa kini yang hanya mengedepankan unsur sensasi.

Monday, July 27, 2009

NEGARA MANA PELOPOR TELEKOMUNIKASI?

Para ilmuwan dari Jerman menggali tanah sedalam 50 meter dan mereka telah menemukan potongan-potongan tembaga kecil. Setelah lama meneliti potongan-potongan tembaga tersebut, Jerman mengumumkan bahwa nenek moyang orang Jerman di jaman 25000 tahun yang lalu telah memiliki JARINGAN TELEKOMUNIKASI.

Tetapi hal ini tidak membuat pemerintah Amerika Serikat (USA) terkagum-kagum. Mereka lalu menyuruh para ilmuwan mereka untuk menggali lebih dalam lagi. Pada kedalaman 100 meter, mereka menemukan potongan-potongan gelas dan mereka segera mengumumkan bahwa nenek moyang bangsa AS sekitar 35000 tahun yang lalu telah memiliki JARINGAN SERAT OPTIK.

Para ilmuwan Indonesia yang berada di LIPI dan BPPT tentu saja merasa lucu mendengar hal tersebut. Tetapi dengan semangat yang menyala-nyala para ilmuwan Indonesia malah menggali tanah jauh lebih dalam lagi sampai 200 meter. Dan tentu saja mereka tidak menemukan apapun. Akhirnya dengan semangat 45 pemerintah Indonesia mengumumkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia sekitar 50000 tahun yang lampau telah menggunakan TELEPON SELULER sebagai media komunikasi.

PELUIT

Seorang lelaki yang telah menghabiskan hampir sepanjang hidupnya di hutan, berniat hendak mengunjungi temannya. Dia sebelumnya sama sekali belum pernah melihat kereta api ataupun relnya. Ketika berdiri di tengah sebuah rel, dia mendengar suara peluit kereta api, tapi dia sedikitpun tidak peduli karena dia tidak tahu itu apa. Diluar dugaannya dia telah tertabrak kereta api dan terlempar, dia terluka berat dan mengalami patah tulang serta memar disekujur tubuhnya.

Sekembali dari setelah hampir selama sebulan diopname dirumah sakit, dia tinggal dirumah temannya untuk istirahat. Saat berada didapur tiba2 dia mendengar suara peluit lagi, yang rupanya berasal dari cerek pemanas air. Segera saja dia mengambil stik bisbol dekat lemari dan menghantam itu cerek hingga menjadi tak berbentuk sama sekali.

Temannya yang mendengar suara berisik dari dapur segera saja menuju dapur dan melihat apa yang terjadi, kemudian bertanya kepada lelaki dari hutan itu,
"Kenapa kamu rusak cerek saya itu ?".
Lelaki dari hutan itu menjawab, " Kawan.., benda seperti ini tak boleh kita biarkan sampai besar...".

Saturday, July 25, 2009

Pengakuan Pariyem: Dunia batin seorang wanita Jawa

Pengakuan Pariyem: Dunia batin seorang wanita Jawa
Linus Suryadi AG
Kepustakaan Populer Gramedia – Jakarta, 2009
314 hal

Buku novel yang aslinya diterbitkan di tahun 1990-an. Saya membaca pertama kali tahun 1994-an dan langsung terkesan oleh buku ini. Komentarku: LUAR BIASA !!!!

Buku ini bercerita tentang Pariyem seorang perempuan ndeso dari Wonosari yang kemudian menjadi babu di keluarga Cokro Sentono yang merupakan keluarga ningrat modern di Yogyakarta. Buku ini mengungkap banyak aspek nilai-nilai kehidupan, budaya orang Jawa serta perubahan social yang ada. Semua cerita itu dikemas dengan bahasa prosa lirik yang sangat indah namun sarat makna dengan alur cerita yang mengalir ringan…

Buku ini akan relative mudah dicerna bagi orang yang mengenal kultur Jawa (khususnya kultur Jogja/solo), namun bagi pembaca yang belum memiliki pengalaman dengan nilai-nilai dan kultur Jawa, mungkin akan menemui sedikit kesulitan karena ada banyak terminology Jawa dan bahasa Jawa yang medhok atau kental…

Tuesday, July 21, 2009

BAGAIMANA ANTISIPASI KEMUNGKINAN TEROR BOM?

Langkah untuk antisipasi teror bom:

1. Sebaiknya jangan pergi ke daerah konflik atau kota besar yang banyak turisnya karena kemungkinan sasaran terror-nya besar.
2. Jangan menginap di hotel mewah yang banyak orang asingnya, nginep aja di losmen kelas melati. Kalau di sengata – Kutim, mungkin sebaiknya nginep di hotel kecil macam Sengata Prima yang tarifnya Rp. 125.000-an atau hotel Jamrud yang dekat kuburan, dan jangan nginep di hotel Victoria yang kelas Rp. 600.000,-. Dijamin teroris akan mikir kalau ngebom hotel kecil macam Sengata Prima atau Jamrud itu.
3. Jangan makan di restoran yang berkelas. Makanlah di warung kelas kaki lima model warung pecel Ponorogo, warung Lamongan dll. Teroris sendiri akan mikir kalau ngebom warung itu karena mereka juga biasa langganan makan di warung kaki lima itu sendiri. Kalo warungnya dibom, mereka pasti kesulitan sendiri cari sarapan dan makan yang murah meriah.
4. Jangan suka tepe-tepe (tebar pesona) di mall, kalau tepe-tepe sebaiknya di pasar tradisional macam Pasar Segiri - Samarinda. Dijamin aman karena disitu banyak preman dan terorisnya sendiri suka belanja terasi untuk nyambel dan belanja bahan dasar pembuat bom di pasar tradisional.
5. Jangan ikut hadir di acara seremoni pejabat, karena pejabat sering jadi incaran. Demikian pula selebrity dan diskotik yang banyak orang asingnya juga sering jadi sasaran. Mending nonton kesenian tradisional macam kethoprak, wayang, ludruk dll karena teroris biasanya juga hobby nonton kesenian tradisional sejenis itu.
6. Jangan tinggal didaerah yang dekat obyek vital Negara. Sebaiknya kalo tinggal, cari rumah didaerah yang kumuh dan banyak orang miskinnya. Teroris akan mikir seribu kali untuk ngebom orang miskin karena mereka sendiri banyak yang hidup prihatin.

SIAPA YANG DIUNTUNGKAN OLEH TEROR BOM?

Dari tragedy ledakan bom di Hotel JW. Marriott dan Ritz Charlton tanggal 17 Juli lalu, ada pihak-pihak yang diuntungkan, yakni:
1. Di level Negara; (a) negara sedang berkembang yang menjadi competitor/pesaing bagi Indonesia sebagai tujuan wisata dan tujuan investasi missal China, Vietnam, Malaysia dll. Mereka bisa promo ke calon investor dan wisatawan bahwa Negara mereka jauh lebih aman untuk investasi dan wisata dibanding Indonesia, (b) Negara adidaya bisa mendesakkan dan menyetir Indonesia untuk berbuat ini itu guna melawan teroris, padahal apa yang didesakkan itu sebenarnya merupakan hidden agenda mereka untuk memerangi pihak-pihak yang selama ini kritis terhadap kepentingan Negara adidaya tersebut, (c) Negara adidaya dengan dalih “membantu” Indonesia bisa menyusup masuk ke jaringan intelijen Indonesia.
2. Di level organisasi “teroris”, ledakan bom itu bermanfaat untuk menunjukkan kepada public bahwa eksistensi mereka masih bertahan.
3. Di level daerah dan pengusaha: (a) bagi daerah di luar Jakarta, ledakan bom bisa digunakan sebagai promo bahwa Jakarta kurang aman, sehingga sebaiknya calon wisatawan mencari daerah tujuan wisata lain. (b) bagi hotel lain, ledakan bom bisa dijadikan promo bahwa hotel kelas macam Mariott ternyata tidak aman, sehingga mereka bisa promo tentang hotel mereka sebagai alternative. (c) perusahaan security dan safety bisa jualan alat detector, CCTV dll karena perangkat pengamanan pasti akan semakin dibutuhkan untuk antisipasi teror. (d) Lembaga bisnis yang kapitalis (mikirin untungnya sendiri) macam Manchester United yang untung gede tanpa keluar keringat karena mereka diuntungkan kontrak yang bisa dibatalkan kalo ada force majeur tanpa harus mengembalikan duit yang sudah masuk rekening mereka. Ini bisa jadi modus kerjasama ke depan. Alangkah bermanfaatnya duit 21 milyar yang masuk ke kantong MU bila digunakan untuk menyantuni korban bom itu...
4. Level Individu atau Instansi: (a) meningkatnya pengamanan membutuhkan tenaga security yang sepadan. Hal ini membuka lowongan tenaga kerja sebagai security yang andal dan profesional. (b) ledakan bom bisa jadi bisnis untuk instansi yang terlibat pengamanan untuk bikin proyek baru (c) bagi pihak instansi/perusahaan dan individu yang sedang terkena kasus hukum, ledakan bom yang dimuat di media massa akan menutupi kasus mereka, sehingga mereka bisa kong kalikong dengan pihak tertentu karena kasus mereka agak luput dari pengamatan public. Kasus ini juga bis aterjadi untuk kasus penyusunan kebijakan tertentu.

Sunday, July 19, 2009

Cala Ibi

Cala Ibi
oleh; Nukila Amal
PT. Gramedia Pustaka Utama, Maret 2004
273 hal

Buku novel yang berisi refleksi dan kontemplasi hidup tentang nama, cinta, kelahiran, ibu kota, kampong halaman, dll… Membaca buku ini bagaikan membaca buku Kahlil Gibran dimana kata-katanya penuh metafora, penuh makna, penuh imaji dan interpretasi…. Di sinilah kelebihan novel ini, karena kata-katanya yang padat…. Meski untuk itu terkadang kita dipaksa untuk mengerinyitkan dahi untuk bisa lebih memahami, atau dipaksa untuk mengulang kata agar bisa menangkap makna…..

Thursday, July 16, 2009

ANAK PENJUDI

Hari pertama memasuki sekolah SD, Pak guru menanyakan Toni kecil apakah dia sudah mengenal angka-angka.
"Sudah dong, Pak!" sahut Toni, " Papa kan sudah ngajarin saya..."
"Baik.. kalau begitu, berapa angka setelah tiga?"
"Empat, lalu lima.. " jawab Toni kecil.
"Berapa angka setelah enam?"
"Tujuh, lalu delapan.."
"Wah, sudah pintar kamu!" kata pak guru. "Papamu ternyata mengajarimu dengan baik, sekarang berapa angka setelah sepuluh ?"
Toni kecil tersenyum bangga, "itu jelas.. Jack, Queen, King, lalu As!"

KEMANAKAH ISTRI ANDA PERGI?"

Ada seorang laki-laki yang sangat pendiam namun sering berbuat iseng. Ia hanya berbicara seperlunya saja, dan tidak pernah berbicara banyak.

Pada suatu hari seorang sales kosmetik datang mengetuk pintu rumahnya, hendak menjumpai istrinya. Laki-laki itu menjawab bahwa istrinya tidak ada.
"Bolehkah saya menunggunya disini?" tanya sales itu.
Pria itu mempersilahkannya masuk dan membiarkannya menunggu sekitar 3 jam. Akhirnya, dengan perasaan tidak menentu sales itu bertanya,
"Kemanakah istri Anda pergi?"
"Pemakaman," jawab laki-laki itu.
"Kapan ia kembali?"
"Entahlah," jawabnya, "Ia sudah berada di sana selama 11 tahun."

Sunday, July 12, 2009

POTONG RAMBUT

Suatu hari Tito membawa anjing peliharaannya untuk dipotong rambutnya ke salon khusus hewan. Setelah selesai, Tito terkejut setelah disodori kuitansi pembayaran sebesar Rp.100.000,-
"Lho, kok mahal amat? Saya saja kalau potong rambut di salon cuma Rp 10 ribu," protes Tito.
"Tapi Anda tidak menggigit kan?," sahut petugas salon dengan kalem.

JENGGOT

James yang telah menikah mengunjungi pacar gelapnya, ketika itu sang pacar memohon untuk mencukur jenggotnya.
"Oh James, saya menyukai janggot kamu, tapi saya lebih suka melihat wajahmu kelimis."
James menjawab, "Istri saya yang setia sangat menyukai jenggot ini, saya tidak mungkin melakukannya, dia bisa membunuh saya!"
"Ayo dong?" rengek pacarnya, dengan suara sedikit sexy.
"Bener deh, aku ngak bisa," jawabnya... "Istri saya sangat cinta janggutku ini!"
Pacarnya memohon sekali lagi, dan sambil menarik nafas panjang akhirnya dia menurutinya.

Malam itu juga James pulang kerumahnya, sambil meng-endap² ia menuju tempat tidur.
Istrinya terbangun sesaat, meraba wajahnya dan berkata "Aduh Michael, kamu seharusnya tidak berada disini, suami saya 'kan sebentar lagi pulang!"

Mewujudkan Partisipasi; 21 Teknik Partisipasi Masyarakat untuk Abad 21

John Gaventa, Carlo Valderama, New Economic Foundation
Mewujudkan Partisipasi; 21 Teknik Partisipasi Masyarakat untuk Abad 21
The British Council, 2001
94 halaman

Buku ini mengupas tentang perkembangan partisipasi masyarakat di berbagai belahan dunia baik dalam konteks proyek, social, politik dan kewargaan. Beberapa hambatan bagi tumbuh kembangnya partisipasi antara lain: (a) hubungan kekuasaan yang tidak memberikan ruang partisipasi, (b) tingkat pengorganisasian/soliditas warga yang rendah (c) kecakapan/kemampuan artikulasi kepentingan dari stakeholder (d) kemauan politik, (e) kelembagaan partisipasi sebagian besar dalam tahap konsultatif dan bukan pengambilan keputusan (f) keterbatasan sumberdaya keuangan daerah sehingga program cenderung top down.

Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi kendala dalam pengembangan partisipasi ini antara lain: (a) pengembangan perencanaan partisipatif yang dilembagakan melalui regulasi (b) pendidikan warga Dan pembangunan kesadaran untuk berpartisipasi, (c) membangun kepekaan pejabat daerah, (d) advokasi, aliansi dan kolaborasi, (e) pembuatan anggaran partisipatif (f) meningkatkan akuntbilitas pejabat terpilih terhadap rakyat.

Dalam buku ini juga disajikan teknik-teknik untuk membantu memfasilitasi penumbuhkembangan partisipasi masyarakat. Hanya saja teknik-teknik tersebut hanya bersifat gambaran umumnya saya dan bukan bersifat “how to do it article”. Untuk orang-orang yang sudah terbiasa memfasilitasi kegiatan Participatory Rural Appraisal (PRA) atau Participatory Learning Action (PLA), teknik-teknik yang disajikan di buku ini sedikit banyak akan terbayang aplikasinya. Tetapi untuk kalangan fasilitator pemula atau orang awam, informasi tentang teknik-teknik fasilitasi dalam buku ini mungkin agak susah dicerna atau dibayangkan prosesnya.

Wednesday, July 08, 2009

Mahasiswa, Militer dan Politik; Pikiran-pikiran Lepas

Al Ghozie Usman
Mahasiswa, Militer dan Politik; Pikiran-pikiran Lepas
Kelompok Studi Batas Kota, Yogyakarta, 1981
48 halaman

Buku ini ditulis ketika rezim Orba masih sangat kuat di tahun 1980an. Penulis mensinyalir berkembangnya suatu “sindrom sistem politik praetorian” di Indonesia. Sindrom tadi diindikasikan dengan kehancuran kekuatan kelas menengah, semakin kuatnya kekuasaan eksekutif, rapuhnya kekuasaan pinggiran (seperti intelektual, wiraswasta dll), rendahnya institusionalisasi politik dan dukungan kepada organisasi politik, banyaknya struktur sipil yan ingin mengundang tampilnya militer.

Penulis juga menyoroti kekangan yang sangat kuat terhadap kehidupan kampus, yang memberangus kebebasan mimbar. Padahal sebagai pengemban amanah masa depan, seharusnya sejak di bangku kuliah mahasiswa harusnya sudah terlibat aktif dalam menyikapi persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakatnya. Dengan demikian di masa depan akan lahir generasi intelektual yang punya kepedulian dan mampu melakukan analisis kritis untuk kepentingan masyarakat, dan bukan generasi robot intelektual yang tercerabut dari akar budaya masyarakatnya.

Memerangi Kemiskinan di Pedesaan Melalui Pendidikan Non Formal

Phillip H. Combs and Manzoor Ahmed
Memerangi Kemiskinan di Pedesaan Melalui Pendidikan Non Formal
CV Rajawali, 1984
417 halaman

1. Pendidikan non formal merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan formal dan pendidikan informal. Pendidikan non formal yang tepat akan bisa dijadikan instrument mendukung kegiatan pembangunan di pedesaan. Untuk itu dukungan political dan goodwill dari para stakeholder sangat diperlukan. Dukungan dari pihak luar seperti donor terkadang juga diperlukan dalam bentuk bantuan yang mendidik dan kritis. Meski demikian perlu disadari bahwa pendidikan non formal adalah bukan resep mujarab untuk segala jenis permasalahan di desa.
2. Untuk mendukung efektifitas pendidikan non formal, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah: (a) perlu ada integrasi yang lebih nyata dengan komponen lain misalnya penyaluran kredit, bantuan modal, pemasaran dll, (b) desentralisasi dalam pengambilan keputusan karena pendidikan non formal seringkali bersifat local specific, (c) akses untuk kaum miskin dalam pendidikan non formal dan kegiatan penunjang lainnya.
3. Persoalan di sector penyuluhan pertanian: (a) sektoral, (b) kurang perencanaan (c) cakupan luas (d) orientasi komoditi unggul dan skala besar, (e) kurang diagnose terhadap kebutuhan masyarakat, (f) insentif dan pengembangan kapasitas penyuluh terbatas (g) sarana kerja kurang memadai. Solusi yang ditawarkan adalah : (a) integrasi penyuluhan dengan jasa penunjang lain sesuai prioritas pembangunan daerah, (b) penguatan kelembagaan penyuluh pertanian termasuk incentive system, (c) pengembangan assessment kebutuhan petani, (d) pengembangan teknologi pendidikan dengan multi media.
4. Penguatan riset pertanian diarahkan pada; (a) kajian penelitian ilmu social untuk menunjang pembangunan desa, (b) adopsi penelitian nasional dan internasional, (c) menyelaraskan dan kompilasi hasil penelitian biologi ilmiah menjadi bahan penyuluhan yang praktis, (d) mengaitkan kegiatan penyuluhan dengan penelitian di lapangan.
5. Persoalan pendidikan di sekolah pertanian: (a) mutu rendah, (b) kurang banyak latihan praktek, (c) kurangnya kegiatan penelitian, (d) kurangnya materi pendukung seperti sosiologi pedesaan, (e) link and match dengan dunia kerja lemah, (f) motivasi para pelajar untuk kembali ke desa sangat rendah. Untuk mengatas hal ni reorientasi kurikulum yang berbasis kebutuhan masyarakat dan peningkatan kualitas tenaga pengajar merupakan salah satu hal yang mutlak diperlukan.
6. Untuk mendorong pendidikan non formal di luar sector pertanian, beberapa poin penting yang perlu dilakukan adalah: (a) asessement terhadap jenis pendidikan yang diperlukan termasuk peluang kerjanya, (b) pengembangan sistem pendidikan yang sesuai kondisi local seperti magang, kernet dll (c) pengembangan teknologi dan media pendidikan yang murah dan efektif seperti peer to peer learning, siaran radio, selebaran dll.
7. Bantuan asing untuk mendukung pendidikan non formal hendaknya harus mengacu opada kebutuhan riil di lapangan dan terintegrasi dengan scenario pembangunan di daerah. Ego sektoral dan ego lembaga harus dihindarkan, demikian pula penyaluran bantuan dilakukan dengan cara mendidik agar tidak menimbulkan ketergantungan dari masyarakat.

Tuesday, July 07, 2009

The Chinese Secret Service

Richard Deacon
Penerbit Duta Pustaka semesta - Jakarta 1991
352 halaman

Sebuah buku yang diangkat dari penyelidikan mini intelijen “Operasi Jackdaw” yang dikembangkan oleh Deacon, untuk mengungkap sejarah keberadaan Dinas Rahasia China (550 SM – 1975 M). Ada beberapa hal menarik dari buku ini, yakni:
1) Kegiatan spionase di Cina sudah berjalan sejak 500 tahun sebelum Masehi. Hal itu tertuang dalam buku prinsip-prinsip Perang dari Sun Tzu.
2) Kegiatan spionase di Cina walaupun didukung oleh teknologi yang maju, namun seringkali masih diwarnai dengan rujukan pada kitab-kitab primbon kuno seperti I Ching dan buku Sun Tzu.
3) Spionase China sebenarnya tidak kalah dengan CIA Amerika atau KGB (Uni Soviet). Mereka merambah ke berbagai belahan dunia dengan tujuan untuk menyebarkan paham komunisme. Tidak jarang mereka mendistribusikan bantuan dana ke Negara berkembang untuk mendukung kegiatan spionase ini, walaupun kondisi ekonomi mereka saat itu masih belum kuat.
4) China memanfaatkan “candu” atau opium sebagai senjata subversive untuk melumpuhkan musuh mereka. Hal ini mereka adopsi dari pengalaman pahit China ketika dijadikan sasaran perdagangan candu oleh Inggris, dimana saat itu mental masyarakat China hancur karena gara-gara ketagihan candu dan mereka rela berbuat apapun untuk mendapatkannya. Kekalahan Amerika di Vietnam salah satunya disebabkan oleh serbuan candu untuk personil militernya dimana hamper 60 % tentara Amerika kecanduan candu.
5) Orang China mempunyai keterikatan dengan tanah leluhur yang sangat tinggi. Hal ini mempermudah rekrutmen spionase baik dari kalangan intelektual ilmuwan, bisnisman, wartawan sampai petani, buruh bahkan preman (Triad).

Refleksi Pribadi:
1) Bila analisis spionase tersebut dikaitkan dengan kondisi China saat ini, spionase tersebut selain berorientasi pada aspek militer juga dalam jangka panjang berorientasi pada penguasaan teknologi dan ekonomi. China yang tumbuh menjadi kekuatan ekonomi yang sangat kuat, tentu tidak terlepas dari kemampuan mereka dalam menyadap teknologi maju dan mengembangkannya menjadi teknologi yang murah. Serbuan produk-produk murah dari Cina menjadi salah satu buktinya. Spionase China yang tersebar di berbagai kalangan akan sangat mempermudah mereka untuk mendapatkan informasi teknologi itu.
2) Untuk kondisi Indonesia yang sedang jatuh, adanya krisis narkoba, penyelundupan kayu ke China, pelarian koruptor ke China, serbuan barang mewah produk China, mungkin itu semua tidak terlepas dari sebuah scenario besar cengkeraman China terhadap Indonesia yang kaya sumberdaya alam. Apalagi arus migrasi Indonesia – China sudah semakin terbuka, sehingga arus keluar masuk spionase menjadi semakin sulit dikendalikan dan dipantau.
3) Terlepas dari motivasi China, namun kita perlu acung jempol atas semangat dan disiplin mereka. Didalam negeri mereka dulu berani berjuang dengan hidup berprihatin seadanya untuk membangun pondasi ekonomi. Dan sekarang terbukti investasi mereka berhaasil sehingga fundamental ekonomi mereka sangat kuat, relative makmur dan mereka bisa menyetir ekonomi Negara lain…ibarat pepatah “Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian”…..

Hari-hari terakhir Che Guevara

Robert Scheer (editor)
Penerbit Narasi, 2004
180 halaman

Sebuah buku yang diangkat dari buku harian Che Guevara ketika melakukan perjuangan di Bolivia tahun 1966-1967. Kisah heroic, romantic dan tragis dari sosok revolusioner sejati. Semangat revolusi membuat dia pantang menyerah, walaupun kegelisahan terus mengoyak hati karena alam yang ganas, penyakit dan lawan terus memburunya. Satu persatu kawan seperjuangan berjatuhan….

Sebuah buku yang menginspirasi tentang kekuatan sebuah idiologi bisa mendorong orang menjadi martyr dan tidak lagi memikirkan kepentingan diri pribadi. Sangat disarankan untuk dibaca oleh orang-orang yang sedang kehilangan pijakan ditengah gelombang arus materialism, individualism dan hedonism….

Monday, July 06, 2009

TIADA

GREAT ANSWER TO FREQUENT ASK QUESTION

Below could be the answers to what your kid may ask you in the future about the birds & the bees:

Son (S) : Why is making love so enjoyable?
Father(F) : It is just like the sensation when you are digging your nose with your finger !!
(S) : Why do women enjoy it more than men?
(F) : It is because when you dig your nose, your nose feels more comfort than your finger.
(S) : Why do women hate it when they get raped?
(F) : It is like when you are walking on the street, someone else comes over and digs your nose, do you like it?
(S) : Why can't women have it when they're having their period?
(F) : If your nose is bleeding, do you still dig it??
(S) : Why don't men like to wear condoms when they are making love.
(F) : Do you like to dig your nose with a glove on your finger?
(S) : Why is making love carried out in private?
(F) : Will you dig you nose in front of your class? Stupid!
(S) : WOW . . father you are GREAT!