Sunday, January 31, 2010

Believe or not: 3 kali nikah masih perawan

Seorang Janda yang sudah 3x kawin-cerai periksa ke dokter kandungan. Waktu
dokter mau periksa bagian reproduksi, terjadi percakapan:

J: "Hati-hati periksanya ya Dok, saya masih perawan lho..."
D: "Lho... katanya ibu sudah kawin-cerai 3x, mana bisa masih perawan...??"
J: "Gini lho Dok, eks suami saya yang pertama ternyata impoten..."
D: "Oh begitu... tapi suami ibu yang kedua tidak impoten kan?"
J: "Betul Dok, cuma dia Gay, jadi saya tidak pernah di-apa2in sama dia..."
D: "Lalu suami ibu yang ketiga tidak impoten dan bukan gay kan?"
J: "Betul Dok, tapi dia itu orang partai..."
D: "Lalu apa hubungannya dengan keperawanan ibu...??"
J: "Dia cuma janji-janji saja Dok, tidak pernah ada realisasinya! !!!"
JADI CUMA DICONTRENG AJA YA... GAK DICOBLOS....? ????!!!!! =D =))

(Posting dari seorang kawan)

Antologi Cerpen Pergolakan daerah

Antologi Cerpen Pergolakan Daerah; Senarai Kisah Pemberontakan PRRI
Soewardi Idris
Beranda Publishing, Yogyakarta 2008
ISBN: 978-979-16021-3-6
320 halaman

Buku ini berisi kumpulan cerpen dengan setting pemberontakan PRRI Sumatera sekitar tahun 1958. Buku ini tidak mengupas sisi politik mengapa pemberonmtakan itu muncul, namun lebih banyak mengupas sisi humanisme di jaman perang. Persoalan rindu anak isteri, kerinduan pada keluarga besar, persoalan cinta di medan perang, rasa takut dan gundah akibat perang, penderitaan anak isteri yang ditinggal gugur sang suami dan lain-lain. Dalam berbagai kasus, penulis lebih banyak menuliskan cerita happy ending ketika pemberontak, bergabung kembali ke NKRI.

Selain cerita dengan setting pemberontakan PRRI, buku ini juga memuat beberapa cerpen dengan setting Jogja di sekitar tahun 1954. Salah satu kelebihan penulis ini adalah penggunaan bahasa Indonesia yang baku dan mudah dicerna (karena beliau juga seorang wartawan) dan beberapa cerita humor yang reflektif.

Pak Soewardi Idris si penulis buku merupakan putra Minang, dan hal ini semakin mengukuhkan Sumatera Barat secara historis merupakan daerah produktif yang menghasilkan sastrawan unggul di Indonesia sejak jaman sastra klasik Balai Pustaka.

Sunday, January 24, 2010

Roro Mendut

Roro Mendut
YB. Mangunwijaya
PT Gramedia Pustaka Utama
Jakarta, 2008
ISBN 978-979-22-3583-8
799 halaman

Buku karya YB Mangunwijaya atau yang lebih dikenal dengan Romo Mangun ini merupakan trilogi dari novel Roro Mendut, Genduk Duku dan Lusi Lindri. Melalui tiga tokoh berbeda generasi (Mendut, Duku dan Lusi), Romo Mangun menggugat sisi dominasi keraton terhadap daerah pinggiran khususnya daerah pantai dan dominasi pria terhadap perempuan. Keraton Mataram yang merupakan simbolisme daerah pegunungan dengan budaya yang otoriter dan feodal, telah melakukan penjajahan kepada daerah pantai yang budayanya egaliter. Tiga tokoh perempuan yang berasal dari desa pantai berusaha melakukan perlawanan kepada dominasi keraton melalui berbagai cara, walaupun nyawa terkadang menjadi taruhannya. Novel Roro Mendut sendiri menggaris bawahi tesis bahwa kebanyakan cinta yang melegenda adalah cinta yang tak sampai..

Membaca novel ini mengingatkan pada novel Gadis Pantai-nya Pramoedya Ananta Toer. Terdapat persamaan dimana Romo Mangun maupun Pram berusaha menggugat dominasi feodalisme dan dominasi laki-laki. Yang mungkin sedikit membedakan adalah gaya bahasa dimana novel Romo Mangun lebih dibumbui dengan humor-humor yang segar. Pada bagian awal novel Roro Mendut, saya merasa bahasanya agak kaku dan agak dipaksakan alurnya. Namun pada bagian Genduk Duku dan Lusi Lindri, alurnya begitu mengalir dan sangat enak untuk dinikmati apalagi dibumbui humor yang “khas” romo Mangun.

Sunday, January 17, 2010

MINDSET!

MINDSET!
John Naisbitt
Daras Books, Jakarta 2007
352 halaman
978-979-1208-01-7

Dalam buku ini John Naisbitt mengungkapkan 11 kunci yang perlu diperhatikan dalam membaca peluang bisnis di masa mendatang, yakni:
1. Dunia terus berubah, namun kebanyakan hal tetap konstan (misal model terus berubah, namun fungsi pakaian tidak banyak berubah).
2. Masa depan tertanam di masa kini sehingga lakukan pencarian inovasi yang masih dalam batas jangkauan.
3. Fokus pada skor pertandingan atau fakta dan data (jangan terjebak excuse).
4. Memahami betapa menguntungkannya bila anda tidak harus benar (sehingga mendorong keberanian berinovasi).
5. Melihat masa depan sebagai potongan teka-teki (ada banyak bahan dan informasi yang sudah tersedia, sehingga kita kita tinggal menghubungkannya seperti puzzle)
6. Jangan berada terlalu jauh didepan sampai orang tidak menganggap anda bagian dari mereka. (Visi pemimpin harus bisa dipahami oleh orang yang dipimpin)
7. Resistensi terhadap perubahan berhenti bila ada manfaat nyata
8. Hal yang akan kita perkirakan akan terjadi selalu terjadi lebih lambat (segala sesuatu itu membutuhkan waktu dan proses)
9. Hasil bukan diperoleh dari memecahkan masalah melainkan dari mengeksploitasi peluang.
10. Jangan menambah tanpa mengurangi (untuk seleksi kualitas dan prioritas)
11. Jangan lupakan ekologi teknologi (ekologi bisa berdampak positif dan negatif)

Di buku ini juga diungkap beberapa trend kedepan seperti:
• Budaya visual yang makin dominan, sehingga akan mengurangi peran budaya baca. Iklan bergambar, komik, fashion, arsitektur, Film, Video, Fotografi dll akan semakin berkembang.
• Ekonomi semakin mengglobal sehingga batas-batas negara dalam ekonomi semakin kabur. Terjadi pergeseran dari Negara bangsa menuju domain ekonomi dengan banyaknya Multi national Corporation atau Trans Nasional Corporation.
• Perkembangan ekonomi di China sangat pesat dengan basis desentralisasi ekonomi di berbagai pusat pertumbuhan. Karakter entrepreneurship orang Cina yang sangat kuat menjadi modal dasar perkembangan ekonomi China. Di sisi lain kapitalisme juga mulai tumbuh di China dengan semakin bermunculanya milyarder dan jutawan lokal.
• Perkembangan ekonomi di Eropa agak merosot. Konsep welfare state yang dianut oleh negara-negara Eropa membuat beban negara meningkat dan menggerogoti kemampuan ekonomi negara. Inovasi yang rendah dan etos kerja (jam kerja) yang rendah membuat produktifitas Eropa juga sangat terbatas.
• Perlunya inovasi teknologi diberikan sentuhan manusiawi. Teknologi harus didorong untuk bisa memanusiakan manusia itu sendiri, dan tidak mencerabut dari kodrat kemanusiaannya.

Menurutku buku ini sangat bagus isinya, berbobot namun penuh dengan narasi dan explanasi, alurnya mengalir dan bahasanya sangat enak dicerna. Sebuah refleksi ketika membaca buku ini adalah, ketika Amerika, Eropa, Cina mulai bersaing untuk merebut masa depan, dimanakah posisi Indonesia??? Ketika mereka berpacu di dunia inovasi, para pejabat dan politisi Indonesia masih berkutat pada pertarungan rebutan posisi dan penilepan uang korupsi...Kapankah masyarakat khususnya warga miskin, warga terpencil dan warga yang terpinggirkan lainnya bisa BENAR-BENAR merasakan nikmatnya kue pembangunan? Ataukah warga marginal tersebut memang ditakdirkan hanya jadi PELENGKAP PENDERITA saja di negara ini?

Wednesday, January 06, 2010

Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi Kebijakan atau Program

Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi Kebijakan atau Program
Mas Roro Lilik Ekowati
Pustaka Citra, Surakarta 2005
ISBN 979-9459-08-7
127 hal

Buku ini merupakan bahan kuliah untuk mata ajaran Kebijakan Publik. Kebijakan publik dimaksudkan sebagai penetapan tindakan oleh pemerintah dan implementasinya yang bertujuan untuk melindungi kepentingan masyarakat luas. Dalam buku ini dikupas tentang perlunya proses perencanaan kebijakan melalui penyusunan Rencana Stratejik yang berorientasi kepada Outcome (Outcome based planning). Penetapan outcome ini penting sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan kebijakan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi kebijakan adalah: (a) komunikasi antar pihak, (b) sumberdaya yang tersedia, (c) struktur birokrasi, (d) sikap pelaksana dan pengambil keputusan (e) standar dan tujuan kebijakan (f) kondisi social budaya masyarakat.

Dalam proses evaluasi, dampak yang perlu diperhatikan antara lain dampak pada kelompok sasaran, kelompok lain, kondisi yang akan dating dan dampak terhadap biaya langsung dan tidak langsung. Untuk terlaksananya implementasi kebijakan yang sempurna dibutuhkan beberapa hal yakni; (a) kondisi eksternal mendukung bagi instansi pelaksana, (b) waktu dan sumberdaya memadai, (c) tidak ada kendala di tahapan2 tertentu maupun keseluruhan proses, (d) kebijakan didasarkan pada teori valid tentang hubungan sebab – akibat (e) hubungan sebab – akibat bersifat langsung dan kalaupun ada hanya beberapa variable antara atau tdk complicated (f) instansi pelaksana tidak tergantung keberhasilan pihak lain (g) tujuan yang akan dicapai dibangun atas kesepakatan bersama (h) ada pembagian kerja dan sequence yang jelas (i) ada komunikasi dan koordinasi yang lancar (j) pemegang otoritas dapat menuntut kepatuhan dari bawahan.

Secara umum buku ini termasuk berkualitas sedang ke bawah (C-), Kayaknya buku ini merupakan kumpulan rangkuman dari berbagai buku bahasa asing sehingga bahasa Indonesia yang digunakan di buku ini kurang baku. Selain itu banyak kasus yang diangkat dari kasus luar negeri sehingga kurang bias merangsang pembaca untuk membandingkan kondisi di Indonesia.