Saturday, March 26, 2011

Kabhi Khushi, Kabhie Gham

Tersebutlah keluarga Yash yang merupakan pengusaha kaya raya namun masih berpegang pada nilai2 tradisional India. Karena belum mempunyai anak, pasangan Yash dan Nandini kemudian mengadopsi Rahul seorang anak laki-laki tampan berusia 2 tahun. Selang 9 tahun kemudian, pasangan Yash dan Nandini memperoleh anak kandung yang diberi nama Rohan. Keluarga itu tumbuh menjadi keluarga bahagia yang lengkap.
Saat menjelang dewasa, Yash berniat menjodohkan Rahul dengan Nania yang merupakan putri dari relasi bisnisnya. Namun Rahul ternyata punya pilihan sendiri yakni Anjali yang berasal dari keluarga biasa. Konflikpun terjadi antara Yash dan Rahul. Rahul akhirnya memilih pergi untuk cintanya, dia menikah dengan Anjali dan pergi ke London. Nandini, ibu angkat Rahul merasa sangat sedih ditinggalkan oleh Rahul yang walaupun hanya merupakan anak angkat tetapi, sangat dia cintai melebihi cinta pada anak sendiri.

Waktu demi waktu berlalu, Rohan yang melihat ibundanya selalu memendam duka yang sangat dalam semenjak ditinggal Rahul, kemudian bertekad untuk memngembalikan Rahul pada ibundanya. Rohan kemudian menyusul ke London untuk study sekaligus mencari Rahul.

Melalui sebuah pendekatan dia berhasil menemukan Pooja yang merupakan adik Anjali. Pooja kemudian membantu Rohan untuk menyamar dan mendekati Rahul. Sampai suatu saat dia berhasil membuat skenario untuk mempertemukan Rahul, Anjali dengan Yash dan Nandini di London. Pada pertemuan di London itu ego masing-masing masih bicara sehingga Rahul masih belum bisa saling menerima dan saling memaafkan dengan Yash.
Suatu saaat Ibunda Yash meninggal, dan beliau sebelum meninggal berpesan bahwa beliau sangat menginginkan Rahul kembali. Mendengar Nenenda meninggal, Rahul pulang untuk ikut acara kremasi. Akhirnya pada saat itulah baru terbuka bahwa sebenarnya antara Yash dan Rahul selama ini saling merindukan dan saling menyayangi, namun karena ego dan keangkuhan menyebabkan mereka menjadi terpisah. Mereka baru sadar bahwa mereka tidak bisa mengingkari hati bahwa selama ini mereka menipu diri dengan berusaha saling membenci...

Film ini sebenarnya alurnya sangat sederhana, namun karena dimainkan oleh aktor-aktor hebat dan berbakat seperti Amitabh Bachchan, Sakhrukh Khan, Kajol, Rani Mukerjee, Kareena Kapoor dll maka bisa menguras emosi penonton...Saya sendiri sampai mencucurkan airmata keharuan, melihat adegan perjumpaan antara ayah dan ibu dan anak yang sudah lama dirindukan. Cinta memang topik yang sederhana namun bisa menguras banyak air mata.....

Wednesday, March 23, 2011

Pengakuan Hukum terhadap Masyarakat Adat di Indonesia

Pengakuan Hukum terhadap Masyarakat Adat di Indonesia
Rikardo Simarmata
Regional Initiative and Indigenous People’s Rights and Development (RIPP)
UNDP, Jakarta 2006
375 halaman

Buku ini merupakan hasil penelitian tentang masyarakat adat di Prop. Nanggroe Aceh Darusalam, Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Papua, Kab. Kampar – Riau, Kab. Lebak-Banten, Kab. Paser dan kab. Nunukan – KalTim dan Kab. Tana Toraja-Sulsel. Dalam buku ini penulis tidak membedakan terminologi “masyarakat adat” dengan ‘masyarakat hukum adat”. Secara sederhana masyarakat adat disini diartikan sebagai kelompok masyarakat yang memiliki asal usul leluhur (secara turun temurun) di wilayah geografis tertentu, serta memiliki nilai, ideologi, ekonomi, politik, budaya dan wilayah sendiri (Japhama dan AMAN, 1999). Konsep pengakuan hukum terhadap masyarakat adat ini dioperasionalkan melalui pengakuan terhadap (1) eksistensi masyarakat adat (2) lembaga adat, (3) hukum adat dan (4) hak masyarakat adat dalam pengelolaan sumberdaya.

Dari penelitian ini terdapat beberapa benang merah pengakuan hukum terhadap masyarakat adat, yakni:
• Terdapat dinamika pengakuan konstitusional dimana dulu masyarakat adat diakui dan dihormati keberadaannya karena mereka merupakan pilar NKRI, dalam perkembangannya masyarakat adat diakui keberadaannya bila memenuhi syarat-syarat tertentu (memiliki wilayah, pengurus adat, pranata dan perangkat hukum adat).
• Terdapat kondisi pemahaman yang tidak holistik di pemerintahan dimana “adat” seringkali disimplifikasi menjadi adat istiadat budaya dan lembaga adat. Sedangkan pengakuan terhadap hak-hak masyarakat adat cenderung lemah.
• Pengakuan terhadap keberadaan masyarakat adat kebanyakan harus menempuh prosedur yang sifatnya berlapis dan ini menjadi disinsentif tersendiri bagi masyarakat adat.
• Terdapat inisiatif untuk mengakui hak-hak dan sistem pemerintahan oleh masyarakat adat meskipun prosesnya cukup berliku.
• Terdapat kecenderungan produk hukum daerah tidak berani menafsirkan lebih lanjut terhadap regulasi dari pusat yang terkait dengan pengakuan hukum terhadap masyarakat adat.
• Program Pengembangan masyarakat adat yang tidak tersebar di beberapa instansi mengakibatkan program tidak sinergis dan efektif dan tidak ada jaminan anggaran yang memadai.
• Pengakuan terhadap hukum adat seringkali menimbulkan masalah karena tidak adanya perangkat untuk penegakan hukum adat.
• Lembaga adat yang sering terkooptasi kepentingan politik dan dominasi anggaran dari pemerintah mengakibatkan munculnya lembaga adat yang kurang efektif dan progresfi dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat adat.
• Pengakuan terhadap hak masyarakat atas wilayah, seringkali disimplifikasi dengan cara memberikan ganti rugi atas pemakaian tanah ulayat dan tidak diberikan suatu hak untuk menolak bila tanah ulayat tersebut mau dipergunakan untuk kepentingan lain.

Beberapa rekomendasi yang disampaikan oleh penulis, antara lain:
• Penyusunan formulasi pandangan atau pemaknaan yang melihat masyarakat hukum adat secara utuh atau menyeluruh.
• Perlu dilakukan amandemen terhadap pasal-pasal yang mengatur mengenai masyarakat adat dalam UUD 1945 dengan tujuan men-dekonstitusionalisasi pengakuan bersyarat terhadap masyarakat adat.
• Perlu dirumuskan norma yang mengatakan bahwa pengakuan terhadap hak ulayat sekaligus merupakan pengakuan terhadap keberadaan masyarakat hukum adat.
• Perlu ada UU yang mengatur tentang masyarakat adat dan ditindaklanjuti dengan pengembangan perangkat organisasi yang memfasilitasi proses pembangunan bagi masyarakat adat. Dengan demikian pembangunan masyarakat adat terhindar dari ego sektoralisme.
• Perlu kebijakan pengembangan masyarakat adat dilimpahkan pada daerah dan disertai politik anggaran yangmendukung.
• Perlu diberikan ruang kepada masyarakat untuk menolak atau penyampaian keberatan terhadap sesuatu program pembangunan yang masuk di wilayahnya.

Buku ini disampaikan dengan bahasa yang sederhana, mudah dipahami dan alurnya cukup mudah dinikmati. Kalaupun ada sedikit kelemahan adalah dalam pembahasan kasus, ada daerah-daerah tertentu yang dibahas cukup mendalam seperti kasus Sumatera Barat, sedangkan ada daerah lain yang pembahasannya hanya relatif sepintas...

Buku ini memberikan perspektif pemahaman utuh mengenai masyarakat adat dan saya pikir sangat bagus dibaca bagi aktivis pembela hak-hak masyarakat adat, bagi pemerhati masyarakat adat, bagi pegiat dari unsur masyarakat adat maupun bagi kawan-kawan birokrat dan DPRD yang tugasnya bersentuhan dengan kehidupan masyarakat adat.

Saturday, March 19, 2011

We are the family

Film India ini berkisah tentang pasangan Asram dan Maya yang mempunyai anak 3 yakni Aleya (remaja putri 13 tahun), Askun (remaja putra 9 tahun) dan Anjali (anak putri 5 tahun). Karena ketidak cocokan, pasangan Asram dan Maya bercerai.

Asram kemudian berpacaran dengan Shreya. Untuk mendekatkan Shreya dengan anak-anaknya, Asram mengajak Shreya menghadiri ultah Anjali. Namun apa yang terjadi, kehadiran Shreya malah menimbulkan keonaran karena kecemburuan anak-anak Asram terhadap kehadiran Shreya yang dianggap merampas ayahnya. Namun Asram tidak putus asa untuk mendekatkan Shreya terhadap anak-anaknya. Ketika Asram sedang ke luar negeri dan Maya pergi ke luar kota, Asram meminta Shreya untuk menemani anak-anaknya. Di situlah mulai tumbuh persahabatan antara Shreya dan anak-anak Asram walaupun Aleya masih menunjukkan sikap permusuhan. Namun persahabatan yang mulai tumbuh ini tercoreng karena hilangnya Anjali yang melarikan diri karena dihasut oleh Aleya. Mengetahui Anjali menghilang, Maya marah besar terhadap Shreya dan melarang Shreya mendekati anak-anaknya.

Suatu ketika, Maya dihadapkan kenyataan pahit karena pemeriksaan dokter menunjukkan dia terkena kanker rahim yang ganas dan harapan untuk sembuh sangat tipis. Mengetahui hal ini, Asram dengan berat hati kemudian meninggalkan Shreya untuk kembali ke Maya. Di sisi lain, Mayapun berpikir bahwa dia akan meninggalkan anak-anaknya dan untuk itu dia perlu mencarikan seorang ibu pengganti. Mengingat anak-anaknya pernah dekat dengan Shreya yang penuh kasih, Maya terpikir untuk meminta Shreya menggantikan posisinya sebagai ibu dan istri Asram. Keinginan Maya ini didukung oleh anak-anak. Maka mulai saat itu Shreya diminta tinggal serumah dengan mereka. Terdapat konflik-konflik kecil ketika Shreya beradaptasi tinggal dengan maya dan anak-anak.

Ketika sakitnya sudah makin parah dan harus opname di rumah sakit, Shreya-lah yang merawat anak-anak. Maya sangat terkesan dengan cinta kasih Shreya terhadap anak-anaknya. Sebuah perpisahan yang sangat mengharukan bagaimana Asram, Shreya dan anak-anak berusaha mendukung dan menguatkan Maya agar bisa bertahan terhadap penyakitnya walau akhirnya kematian merenggutnya....

Film ini dapat dinikmati dalam layanan penerbangan garuda yang mempunyai fasilitas video untuk masing-masing kursi (seperti route Balikpapan-Jakarta). Suatu film yang sangat menyentuh dan membuatku meneteskan airmata keharuan...Film yang penuh inspirasi bagaimana sebuah keluarga dibangun penuh dengan cinta kasih.... Sebuah film yang cukup menghibur karena artis Indianya molek-molek (salah satunya Kareena Kapoor yang bening itu...).......

Sunday, March 13, 2011

3 idiots

Film India ini dimulai dengan adegan Raju dan Farhan yang tergopoh-gopoh pergi ke suatu tempat untuk menemui Rancho, seorang sahabat lama waktu kuliah di Institut Teknologi. Namun ternyata di tempat itu Raju dan Farhan tidak menemukan Rancho tapi menemukan Chatur yang mengibulinya melalui telpon dengan berperan seolah-olah dia Rancho. Chatur yang masih mendendam karena pernah dipermalukan sewaktu kuliah, datang ke tempat itu untuk membuktikan janjinya bahwa dia lebih sukses dibanding Raju, Farhan dan Rancho. Rancho cerita bahwa dia sudah sukses sekarang dan sedang membangun kerjasama dengan ahli teknik terkemuka yakni Mr. Wangdu yang mempunyai 400 hak paten. Namun dalam pertemuan itu Rancho tidak ada, dan mereka kemudian bersama-sama berusaha mencari Rancho.

Dalam upaya mencari Rancho, film ini melakukan kilas balik jaman kuliah dulu dimana Rancho sebagai mahasiswa baru dikenal sebagai mahasiswa yang cerdas, berani dan penuh setia kawan. Raju, Farhan dan Rancho yang tinggal satu kos kemudian menjadi karib erat. Kondisi ekonomi yang terbatas (khususnya Raju), membuat mereka saling solider. Dalam perkuliahan mereka menemui batu sandungan dari Mr.Viru yang menjadi dosen killer di institut itu. Di sisi lain melalui sebuah perjumpaan yang tidak disengaja, Rancho kemudian kenal dengan Pia yang merupakan anak Mr. Viru.

Pada suatu ketika Mr. Viru memanggil Raju untuk memberi tahu bahwa Raju akan di drop out karena prestasi lemah. Mr. Viru bersedia membatalkan DO dengan catatan Raju bersedia bersaksi bahwa Rancho telah berbuat salah terhadap Mr. Viru. Raju bimbang karena dia solider terhadap Rancho namun dia juga perlu mewujudkan impian ayahnya agar jadi Insinyur. Raju yang stress kemudian berusaha bunuh diri dengan melompat dari gedung lantai tiga. Namun Tuhan punya kehendak lain, dimana Raju hanya luka-luka. Pada saat dirawat di rumah sakit, muncullah saran Rancho agar mereka mau mendengarkan kata hati untuk menentukan masa depan. Misalnya Farhan harus berani ngomong ke keluarganya soal pilihan hidupnya pada dunia photography, Raju harus berani melawan ketakutan2 akan kegagalan masa depan dan meninggalkan jimat-jimatnya. Oleh Raju dan Farhan, Rancho-pun dituntut untuk menyampaikan cintanya secara langsung kepada Pia.

Keberanian mendengarkan kata hati dan berterus terang kepada lingkungan membawa kesuksesan dimana orangtua Farhan bisa menerima bila Farhan mau menekuni dunia fotografi, Raju sendiri dengan semangat dan pandangan hidupnya yang baru kemudian memperoleh tawaran pekerjaan yang menarik di sebuah perusahaan, dan cinta Rancho-pun diterima oleh Pia. Keberhasilan tiga sekawan ini menimbulkan dendam bagi Mr. Viru yang tidak menyukai tiga sekawan itu. Mr. Viru berusaha menggagalkan ujian tertulis Raju dengan memberi soal yang sangat sulit. Melihat hal itu Farhan, Rancho dan Pia berusaha mencuri soal untuk Raju. Tetapi Raju yang sudah siap dengan semangat hidup barunya malah tidak tertarik dengan bocoran soal itu dan membuangnya. Pada saat yang lain Mr. Viru datang dan menangkap basah bahwa 3 sekawan telah mencuri soal ujiannya untuk Raju. Tanpa ampun Rancho yang dipandang sbg trouble maker kemudian di DO dari kampus. Pada saat perjalanan ke luar kampus, 3 sekawan itu melihat Sonia (kakak Pia) mau melahirkan namun terjebak dalam kendaraan yang sedang kebanjiran. Rancho cs dengan peralatan sederhana berusaha membantu proses melahirkan Sonia tersebut. Mr Viru yang melihat perjuangan Rancho cs dalam membantu Sonia menjadi luluh hatinya dan membatalkan DO-nya Rancho bahkan memberikan ballpoin kesayangannya kepada Rancho...

Perjalanan Raju, Farhan dan Chatur dalam mencari Rancho akhirnya menemukan kenyataan bahwa Rancho sesungguhnya anak dari pegawai kebun yang dikontrak oleh majikannya untuk kuliah di Institut Teknologi atas nama Rancho yang asli (anak majikan). Dalam pencarian itu mereka juga menemukan Pia yang sdh mau menikah namun berhasil diculik oleh Raju dan Farhan. Akhirnya pencarian mereka sampai di satu tempat yakni sekolah teknik di daerah terpencil, dimana Rancho teman kuliahnya menjadi guru. Akhirnya Rancho yang anggota 3 sekawan berhasil diketemukan kembali dan cintapun bersemi kembali dengan Pia. Chatur yang sempat menyombongkan diri dengan kekayaannya akhirnya menjadi malu sendiri karena Rancho yang menjadi teman kuliahnya adalah sesungguhnya seseorang yang bernama asli Wangdu dengan 400 hak paten.

Film ini kocak, konyol dan penuh tawa...meski demikian film ini banyak mengajarkan tentang humanisme, solidaritas, kasih sayang, keberanian untuk mendengarkan hati nurani, keberanian memegang prinsip, kerja keras dll....banyak nilai yang diajarkan tanpa cara yang menggurui...akting para bintangnya lumayan bagus...Kareena Kapoor yang jadi aktris wanita juga tampil mempesona banget...maknyusssssssssss......

My name is Khan

My name is Khan

Film ini bercerita tentang Rizwan Khan yang tinggal bersama adik laki-laki dan ibunya. Rizwan merupakan anak autis yang mempunyai kemampuan mengingat dan teknik luar biasa. Rizwan yang autis mempunyai phobia hidup di tengah keramaian dan warna kuning. Untunglah Rizwan mempunyai ibunda yang sangat mengasihi dan membimbingnya penuh kesabaran.

Suatu ketika, ibunda Rizwan meninggal. Rizwan yang sebatang kara kemudian menyusul adiknya yang sekolah dan kemudian tinggal di Amerika. Di Amerika, Rizwan kemudian bekerja sebagai sales produk kosmetik. Dari profesinya sebagai salesman ini, Rizwan kemudian kenal dengan pekerja salon keturunan India bernama Madhira. Madhira ini merupakan seorang janda berputra 1 bernama Sameer. Kedekatan mereka menumbuhkan perasaan cinta diantara Rizwan dan Madhira.

Pernikahan Rizwan dan Madhira kemudian digelar. Anak Madhira pun bisa menerima kehadiran Rizwan yang autis, bahkan mereka menjadi teman bermain yang sangat akrab. Ketika tragedi pemboman WTC tanggal 11 September terjadi, muncul sentimen anti Islam dari masyarakat Amerika. Hal ini juga berdampak terhadap keluarga Khan, dimana Sameer dianiaya sampai meninggal oleh teman2nya karena keluarga Khan adalah keluarga Islam dan saat itu identik dengan teroris. Melihat anaknya meninggal, Madhira sangat frustasi dan menumpahkan kekesalannya terhadap Rizwan Khan. Dia menganggap kematian anaknya adalah karena dia menikah dengan Rizwan dan merubah nama anaknya memakai nama Khan. Madhira yang diliput kemarahan kemudian mengusir Rizwan dan tidak membolehkan dia pulang sebelum Rizwan bisa menemui Presiden Amerika dan menginformasikan padanya bahwa Khan bukan seorang teroris. Memori Rizwan yang autis kemudian mengingat terus apa yang disampaikan oleh istrinya itu. Demi menebus rasa bersalah dan demi rasa cintanya terhadap Madhira maka Rizwan memulai petualangannya untuk bertemu presiden amerika....

Petualanganpun dimulai dengan kondisi yang memprihatinkan karena keterbatasan uang, tertinggal pesawat dl. Untuk mengatasi kesulitan keuangan, sepanjang jalan Rizwan menawarkan keahliannya untuk memperbaiki peralatan apapun yang rusak dengan keahlian di bidang teknik-nya yang luar biasa. Rizwan pun memperlihatkan keluguan hatinya dengan menyumbangkan sebagian upahnya untuk penggalangan dana kelaparan bagi Afrika. Dia juga menggendong seorang anak kulit hitam yang terjatuh dari sepeda dan mengantarkannya ke rumahnya di daerah Wilhelmina tanpa upah.

Rizwan Khan terus berusaha mengikuti perjalanan presiden amerika untuk menyampaikan pesan istrinya bahwa “aku bernama Khan, dan bukan seorang teroris”. Sampai suatu saat ketika dia sudah dekat Presiden, pengawal Presiden mengira dia seorang teroris dan menangkapnya. Selama belasan hari dia disiksa dan diinterogasi karena dikiran anggota teroris. Untunglah berkat perjuangan seorang jurnalis, kondisi Khan yang autis berhasil dikuak dan kemudian dia dilepaskan. Rizwanpun kemudian berniat melanjutkan perjalanan menemui presiden. Namun dia mendengar informasi TV bahwa daerah Wilhelmina yang pernah dia kunjungi akan tertimpa badai hebat. Karena dia merasa mengasihi desa Wilhelmina, maka dia pergi ke daerah itu ditengah terjangan banjir dan badai. Di situ dia bersama penduduk setempat bahu membahu berusaha mengatasi dampak bencana badai itu.

Upaya kerjasama yang dilakukan atas inisiatif Rizwan itu diadopsi menjadi gerakan gotong royong yang dikembangkan oleh berbagai pihak. Hal inilah yang kemudian menghantarkannya bertemu kembali dengan Madhira yang akhirnya sadar bahwa Rizwan sangat mencintainya. Pertemuan indah ini ternoda karena ada teroris yang berusaha membunuh Rizwan yang dianggap pengkhianat Islam. Untunglah Rizwan hanya luka dan bisa disembuhkan. Perjalananpun terus berlanjut sampai akhirnya Presiden Amerika memberikan kesempatan bertemu untuknya. Di situlah Rizwan memenuhi janji sama Madhira untuk mengatakan :”Nama saya Khan, saya bukan seorang teroris”.

Film yang sangat menyentuh.....romantis, penuh humanisme, pelajaran toleransi, pelajaran menghargai anak kelainan mental, kebersahajaan, kebersamaan, keberanian, kejujuran dst..dst.... Sangat Inspiring .... ditambah bintangnya rupawan2 banget... Kajol yang jadi pemeran utama wanita benar2 cantik mempesona, manis, matanya indah banget etc,..etc...I miss U deh...