Thursday, May 31, 2012

ASIA FUTURE SHOCK


Oleh: Michael Backman
Ufuk Press
Jakarta 2008
ISBN: 979-1238-80-9
292 halaman

Buku ini bercerita tentang masa depan beberapa negara Asia Timur (Jepang dan Korea), Asia Tengah (China), Asia Tenggara (Singapura, Malaysia, Indonesia, Vietnam, Burma) dan Asia Selatan (India).
Dari sisi ekonomi, prediksi dari penulis antara lain:
·         Cina akan menjadi raksasa ekonomi dunia bersama Jepang, Singapura dan Korea.
·         India, Vietnam, Thailand dan Burma akan mengalami pertumbuhan ekonomi cukup pesat dengan dasar agraris dan yteknologi.
·         Konglomerat Cina dan India akan melakukan ekspansi besar2an ke berbagai belahan wilayah lain khususnya Afrika untuk bidang energi, mineral dan konstruksi. Kebijakan pemerintah Cina yang menutup mata terhadap suap, mendukung ekspansi ke afrika yang sebagian besar pemerintahnya korup.
·         Banyak orang Cina akan menjadi wisatawan dan sebaliknya Cina juga akan menjadi daerah tujuan wisata favorit.
·         Singapura akan menjadi tempat pencucian uang dan penyimpanan harta haram karena Pemerintah Singapuran menutup mata terhadap praktek kotor korupsi di negara lain.
·         Cina dan Singapura akan menjadi laboratorium kesehatan karena membolehkan praktek-praktek riset penemuan obat dengan menggunakan binatang dan manusia (kloning dll).
·         Thailand, Singapura, Malaysia dan China menjadi daerah tujuan untuk pengobatan yang murah dan berkualitas.
·         Indonesia dan Malaysia akan mengalami keterpurukan karena pengurasan SDA dan praktek korupsi serta “rasialisme ekonomi” (di Malaysia)
·         Kebutuhan energi yang sangat tinggi akan membuat pengembangan energi nuklir merebak di Asia.

Beberapa masalah di bidang kependudukan dan aspek lainnya adalah:
·         Semakin minimnya ketersediaan air bersih karena kerusakan lingkungan dan bertambahnya populasi.
·         Semakin menipisnya jumlah penduduk usia produktif di Cina, Jepang dan Korea karena adanya kebijakan pembatasan jumlah anak.
·         Adanya surplus kaum laki-laki di Cina dan Korea karena jumlah kelahiran anak perempuan relatif kecil.
·         Banyak orang Cina belajar bahasa Inggris sehingga cIna akan menjadi negara dengan penutur bahasa Inggris yang cukup besar. Meski demikian Cina dan India akan mengalami masalah SDM karena kualitas pendidikan yang terbatas.
·         Angka perceraian dan keretakan rumah tangga semakin tinggi krn kemandirian ekonomi kaum perempuan
·         Batas negara menjadi semakin tipis karena angka migrasi antar negara yang cukup tinggi.

Secara umum buku ini mudah dipahami dan alurnya sederhana. Meski demikian buku ini hanya mengupas sebagian kecil negara Asia saja dan hanya beberapa aspek ekonomi dan kependudukan secara umum... Jadi para pembaca jangan terlalu berharap banyak akan memperoleh gambaran utuh berbagai sektor dan seluruh kawasan Asia di masa depan....

Sunday, May 27, 2012

INDONESIA, WIKILEAKS & JULIAN ASSANGE


Oleh: Hendri F. Isnaeni
Ufuk Press
Jakarta, 2011
ISBN; 978-602-9159-05-9
350 halaman

Buku ini mengupas tentang  situs Wikileaks yang dikomandani oleh Julian Assange, yang sempat menghebohkan dunia beberapa waktu lalu karena membocorkan berbagai informasi rahasia tingkat tinggi (militer dan diplomatik) dari negara Amerika Serikat dan berbagai negara lain. Buku ini lebih difokusikan pada berbagai dokumen diplomatik dari Kedutaan Amerika  Serikat di Jakarta ke Departemen Luar Negeri Amerika. Sejak era 1960an sampai tahun 2000an.  Dalam dokumen diplomatik yang bocor ke Wikileaks dimuat adanya dugaan korupsi yang dilakukan oleh Presiden SBY dan kroninya. Tetapi dalam buku ini, dokumen tersebut tidak ditampilkan dan tidak dibahas lebih mendalam.

Buku ini memuat beberapa beberapa dokumen yakni:

  1. Publik Diplomacy, dimana USA memanfaatkan Facebook dan Blogger untuk menyebarluaskan pengaruhnya karena pengguna internet di Indonesia cukup tinggi.
  2. Pemilihan Umum 2004, berisi kegalauan USA bila Wiranto terpilih jadi Presiden karena Wiranto dituding mempunyai catatan hitam dalam pelanggaran HAM di Timtim.
  3. Gerakan Islam Garis Keras,  yang  berisi pandangan kaum muslimin yang radikal maupun tradisional yang masih melihat budaya barat sebagai ancaman. Artikel ini kemudian mengupas keberadaan FPI sebagai salah satu ormas Islam radikal di Indonesia.
  4. Perang melawan terorisme, berisi tentang dukungan USA untuk pelatihan antiterorisme bagi kepolisian Indonesia karena keberhasilan Indonesia memerangi terorisme berarti akan bermanfaat banyak bagi kepentingan bisnis dan politik amerika.
  5. Pembunuhan Munir; berisi informasi tentang adanya konspirasi tingkat tinggi dalam pembunuhan aktivis HAM Munir (almarhum) yang akhirnya hanya berhasil menghukum kaki tangannya saja (Polycarpus).
  6. Krisis Timor Timur, berisi pasang surut dukungan amerika terhadap Indonesia dalam kasus Timor Timur pada tahun 1975 yang akhirnya berubah menjadi tekanan politik ketika referendum dilakukan.
  7. Gerakan Aceh Merdeka; yang berisi sikap politik USA yang cenderung tidak mendukung kemerdekaan Aceh
  8. Papua; Freeport, Militer dan Papua Merdeka, yang berisi informasi pasang surut dukungan USA dalam kasus Papua dan sikap politiknya yang cenderung tidak mendukung Papua Merdeka.
  9. JCET, HAM dan KOPASSUS;  berisi informasi tentang perdebatan Konggres dan Pemerintah USA atas dukungan pelatihan militer yang diberikan oleh USA kepada Kopassus yang oleh para aktivis HAM dituduh  banyak terlibat dalam pelanggaran HAM di Timtim.
  10. Hubungan AS dan Militer Indonesiayang berisi informasi tentang tarik menarik antara Kongres dan Pemerintah USA dalam mensikapi hubungan dengan militer Indonesia. Sebagian menuding militer Indonesia banyak melanggar HAM, tapi posisi strategis militer dan geografis Indonesia membuat USA mau tidak mau harus menjaga hubungan baik dengan Indonesia.
  11. Hubungan ekonomi AS dan Indonesia yang berisi harapan USA  untuk meningkatkan investasi dan volume perdagangan dengan Indonesia.


Komentar saya terhadap beberapa artikel di atas, adalah:
  • Tidak ada makan siang gratis. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh USA baik di bidang politik, militer maupun sosial pasti mengandung pamrih yang menguntungkan kepentingan mereka.
  • USA selalu berkoar-koar menjunjung tinggi demokrasi tetapi dalam menjalankan demokrasi tersebut terkadang muncul KEKURANG AJARAN mereka dalam bentuk intervensi atau campurtangan terhadap kedaulatan negara lain misal kasus Timtim, Aceh, Papua dst.
  • Saya mengagumi kepintaran Soekarno dalam menjaga keseimbangan hubungan dengan negara adidaya misalnya dengan agak pro Rusia atau China. Dengan posisi seperti itu Soekarno menjadi agak sulit didikte oleh USA, karena posisi tawar Soekarno cukup kuat.
  • Wikileaks dengan segala kelebihan dan kekurangannya punya visi untuk membangun transparansi agar publik bisa melakukan kontrol terhadap penguasa/negara. Hal ini bisa berdampak positif untuk membangun good governance di masa depan.


Secara umum buku ini ringan dan enak dibaca, hanya saja saya terkadang agak rancu memilah isi dokumen dengan opini dari penulis.

Thursday, May 17, 2012

EKOSOSIOLOGI; Deideologisasi Teori, Restrukturisasi Aksi

Oleh: SAJOGYO
Cindelaras Pustaka Rakyat Cerdas (CPRC)
Yogyakarta, 2006
ISBN; 979-3087-30-7
516 halaman

Buku ini memuat beberapa artikel pemikiran Prof.Dr.Ir. Sajogyo yang merupakan “begawan sosiologi pedesaan” dan sekaligus “ pemikir isu kemiskinan”. 

Nama Sajogyo, saya kenal ketika duduk di bangku kuliah dan membaca tentang tolok ukur garis kemiskinan setara 320 kg beras/orang/tahun untuk penduduk perdesaan dan 480 kg beras/orang/tahun untuk penduduk perkotaan.  Walaupun angka tersebut baru mencerminkan “angka kecukupan pangan”, namun tolok ukur tersebut setidaknya cukup membantu memberikan arah bagi upaya-upaya pemberantasan kemiskinan pada awal era Orde Baru. Prof. Sajogyo, banyak melakukan penelitian tentang perdesaan, pertanian, transmigrasi dan gizi. Ada beberapa benang merah dari pemikiran beliau al:
  • Pemikiran yang holistik namun detail. Sebagai contoh ketika berbicara kesejahteraan petani, beliau tidak hanya melihat dari dimensi sektoral namun juga keterkaitan antar sektor misalnya infrastruktur, keuangan mikro, pasar, kultur dll. Selain itu berbicara petani, beliau membuat stratifikasi  petani yang berlahan luas, berlahan sempit dan buruh (tuna kisma). Stratifikasi semacam ini juga digunakan ketika mengukur kecukupan gizi masyarakat. Adanya stratifikasi ini akan mempertajam analisis kelompok sasaran untuk program intervensi . 
  • Keberpihakan yang tinggi terhadap kaum miskin. Adanya stratifikasi dalam analisis beliau juga menunjukkan adanya keberpihakan terhadap kaum miskin.  Tidak adanya stratifikasi akan cenderung menimbulkan bias dalam pemilihan kelompok sasaran. Seperti  introduksi teknologi Revolusi Hijau ternyata lebih menguntungkan petani berlahan luas walau buruh tani juga mengalami peningkatan pendapatan namun tidak signifikan. Dengan pemahaman terhadap kaum miskin, beliau banyak memberikan solusi2 pragmatis yang sesuai dengan kondisi kelompok miskin tersebut, misal ide tentang pengembangan tanaman kacang2an untuk memenuhi kebutuhan protein, ide land reform melalui pembentukan Badan Usaha Buruh tani, Penciptaan usaha di luar sektor pertanian, industrialisasi pedesaan dll..
  • Kesejahteraan masyarakat tidak bisa dipisahkan dengan Good Governance dan Good Village Governance.  Isu partisipasi, transparansi, pelayanan publik, akuntabilitas dll menjadi pilar penting untuk mendukung kesejahteraan masyarakat.
  • Masyarakat betapapun miskinnya, tetap mempunyai sumberdaya yang bisa dikembangkan. Pembangunan akan berhasil dengan baik bila didukung oleh keswadayaan masyarakat dan bukan menciptakan ketergantungan bagi mereka.

Membaca karya Prof. Sajogyo, saya sangat kagum dengan analisis beliau yang detail dan komprehensif. Hasil penelitian beliau banyak yang didorong untuk bahan advokasi perubahan kebijakan dan sekaligus juga pengembangan keilmuan di bidang Sosiologi Perdesaan.  Beliau seorang peneliti hebat, yang  menjadikan penelitian sebagai alat untuk berkontribusi dalam pembangunan. Kearifan beliau juga nampak dari keterlibatan beliau dalam Forum diskusi tentang Participatory Rural Appraisal (PRA). Beliau yang sangat senior, dengan rendah hati berdiskusi dengan pegiat2 PRA  yang rata-rata masih muda.  Dari kepribadian, integritas dan intelektualitas beliau, profesor Sajogyo merupakan sosok guru yang benar-benar bisa diguGU dan ditiRU...Semoga di dunia akademik Indonesia akan muncul Sajogyo-Sajogyo baru yang mampu menyelaraskan darma pendidikan ilmiah, darma penelitian ilmiah dan darma pengabdian masyarakat secara kongkrit.....