Saturday, July 30, 2016

sustainable development goals


Saturday, July 09, 2016

HOW THE WORLD WORKS

Oleh: Noam Chomsky
Penerbit Bentang
Yogyakarta, 2015 (edisi ketiga)
ISBN 978-602-291-059-6
444 halaman

Noam Chomsky dilahirkan tahun 1928 asal Amerika Serikat. Dia merupakan kritikus social yang menurut saya cenderung beraliran “kiri”. Mungkin karena factor “ kiri” tersebut membuat gagasannya tidak terlalu diterima di negaranya sendiri yang dikuasai kaum”kanan” yang kapitalis.

Sesudah Perang Dunia ke 2, Amerika Serikat berada dalam posisi sangat menguntungkan karena menang perang namun dengan kerusakan yang sangat kecil. Amerika menguasai hampir 50% kekayaan dunia dengan penduduk yang hanya 6,3% dari total populasi penduduk dunia. Dengan posisi tersebut, Amerika  tentu saja ingin mempertahankan posisi sebagai penguasa ekonomi, politik dan keamanan dunia.

Dalam aspek  “perdagangan bebas”, keberpihakan pemerintah Amerika Serikat terhadap pengusaha semakin telihat. Banyak riset-riset industry strategis dikelola Pentagon dan dibiayai dengan dana public, dan setelah berhasil baru dialihkan kepada pengusaha. Dengan cara demikian pengusaha tidak terlalu dibebani biaya riset yang mahal, dan ini akan berdampak pada meningkatnya daya saing usaha mereka. 

Tidak jarang Amerika menggunakan kekuatan militer untuk menundukkan negara lain yang dianggap melawan dominasi ekonomi Amerika ataupun dianggap mengembangkan kebijakan yang tidak menguntungkan pengusaha Amerika. Kasus intervensi militer Amerika ke Panama, Kosta Rika, Nikaragua, Somalia, Irak dll, tidak terlepas dari pertimbangan mempertahankan dominasi ekonomi Amerika. Negara2 yang sedang membangun diri dan dianggap berpotensi mengganggu dominasi ekonomi,akan dilemahkan dengan berbagai cara termasuk cara halus (embargo ekonomi) maupun cara kasar (intervensi militer ataupun politik adu domba). Amerika tidak jarang merekrut algojo penjahat perang Nazi yang kejam untuk melakukan intervensi yang penuh kekerasan dan kebiadaban. Tidak mengherankan bila Chomsky berkata bahwa: “ sejak perang dunia ke dua, hampir setiap presiden Amerika seharusnya bisa diajukan ke Mahkamah internasional dengan tuduhan sebagai penjahat perang”. Amerika digolongkan sebagai negara yang hipokrit dan menggunakan standar ganda, demi melanggengkan kekuasaannya.

Dominasi Amerika ini mengakibatkan kesenjangan antar negara juga semakin melebar. Negara berkembang hanya dijadikan supplier bahan mentah, tenaga kerja murah dan pasar. Investasi oleh pengusaha Amerika  dilakukan di negara berkembang lebih didasari pertimbangan upah murah dan kelonggaran dari sisi pengelolaan lingkungan/ekologi.

Amerika juga memanfaatkan keberadaan berbagai lembaga internasional seperti GATT, WTO, NAFTA bahkan PBB untuk mempertahankan dominasinya. Tidak jarang kesepakatan-kesepakatan internasional yang dirasa merugikan pengusahanya, diabaikan dan dianggap sebagai angin lalu oleh Amerika. 

Dalam buku ini Chomsky juga mengkritisi dominasi kaum kapitalis didalam negeri Amerika. Banyak subsidi dan kemudahan diberikan kepada para pengusaha/korporasi dengan menggunakan uang public. Keberpihakan kepada pengusaha juga diwujudkan dalam bentuk regulasi dan kebijakan yang pro pengusaha seperti upah murah, kebijakan longgar dalam aspek lingkungan, penekanan terhadap serikat buruh dan lain-lain.  Akibatnya terjadi kesenjangan yang semakin melebar antara pengusaha yang semakin kaya dengan masyarakat luas termasuk kaum buruh di Amerika.

Dominasi kaum pengusaha di dalam negeri dan luar negeri ini muncul tidak terlepas dari dukungan media massa yang cenderung “dikuasai” dan disetir oleh kaum pengusaha. Mereka bisa menyembunyikan fakta-fakta penting bahkan melakukan propaganda yang memutar balikkan fakta kepada public. Ketergantungan masyarakat terhadap dunia mass media membuat masyarakat menjadikan media massa sebagai sumber informasi utama. Ketika media massa menyampakan sebuah berita, agak sulit bagi public untuk mengecek validitasnya dan melakukan check and balances.

Secara umum buku ini cukup menarik dan didukung beberapa dokumen resmi. Penterjemahan dilakukan dengan baik sehingga alur tulisan cukup mengalir dan kalimatnya cukup bernas. Meski demikian ada beberapa poin yang membuat saya sedikit mengerinyitkan dahi ketika membacanya yakni: (1) dalam penggambaran beberapa kasus intervensi Amerika, kita dituntut mempunyai beberapa referensi pendukung karena apa yang disajikan di tulisan ini tidak terlalu detail, (2) dalam artikel ini juga dimuat kasus Timor Timur dan pemberontakan PKI dari perspektif Chomsky. Pendapatnya bisa subyektif karena keterbatasan referensi, (3) buku ini disusun berdasarkan empat buah tulisan Chomsky sehingga dijumpai ada beberapa bagian yang terkesan mengulang-ulang dari artikel sebelumnya.