Richard Deacon
Penerbit Duta Pustaka semesta - Jakarta 1991
352 halaman
Sebuah buku yang diangkat dari penyelidikan mini intelijen “Operasi Jackdaw” yang dikembangkan oleh Deacon, untuk mengungkap sejarah keberadaan Dinas Rahasia China (550 SM – 1975 M). Ada beberapa hal menarik dari buku ini, yakni:
1) Kegiatan spionase di Cina sudah berjalan sejak 500 tahun sebelum Masehi. Hal itu tertuang dalam buku prinsip-prinsip Perang dari Sun Tzu.
2) Kegiatan spionase di Cina walaupun didukung oleh teknologi yang maju, namun seringkali masih diwarnai dengan rujukan pada kitab-kitab primbon kuno seperti I Ching dan buku Sun Tzu.
3) Spionase China sebenarnya tidak kalah dengan CIA Amerika atau KGB (Uni Soviet). Mereka merambah ke berbagai belahan dunia dengan tujuan untuk menyebarkan paham komunisme. Tidak jarang mereka mendistribusikan bantuan dana ke Negara berkembang untuk mendukung kegiatan spionase ini, walaupun kondisi ekonomi mereka saat itu masih belum kuat.
4) China memanfaatkan “candu” atau opium sebagai senjata subversive untuk melumpuhkan musuh mereka. Hal ini mereka adopsi dari pengalaman pahit China ketika dijadikan sasaran perdagangan candu oleh Inggris, dimana saat itu mental masyarakat China hancur karena gara-gara ketagihan candu dan mereka rela berbuat apapun untuk mendapatkannya. Kekalahan Amerika di Vietnam salah satunya disebabkan oleh serbuan candu untuk personil militernya dimana hamper 60 % tentara Amerika kecanduan candu.
5) Orang China mempunyai keterikatan dengan tanah leluhur yang sangat tinggi. Hal ini mempermudah rekrutmen spionase baik dari kalangan intelektual ilmuwan, bisnisman, wartawan sampai petani, buruh bahkan preman (Triad).
Refleksi Pribadi:
1) Bila analisis spionase tersebut dikaitkan dengan kondisi China saat ini, spionase tersebut selain berorientasi pada aspek militer juga dalam jangka panjang berorientasi pada penguasaan teknologi dan ekonomi. China yang tumbuh menjadi kekuatan ekonomi yang sangat kuat, tentu tidak terlepas dari kemampuan mereka dalam menyadap teknologi maju dan mengembangkannya menjadi teknologi yang murah. Serbuan produk-produk murah dari Cina menjadi salah satu buktinya. Spionase China yang tersebar di berbagai kalangan akan sangat mempermudah mereka untuk mendapatkan informasi teknologi itu.
2) Untuk kondisi Indonesia yang sedang jatuh, adanya krisis narkoba, penyelundupan kayu ke China, pelarian koruptor ke China, serbuan barang mewah produk China, mungkin itu semua tidak terlepas dari sebuah scenario besar cengkeraman China terhadap Indonesia yang kaya sumberdaya alam. Apalagi arus migrasi Indonesia – China sudah semakin terbuka, sehingga arus keluar masuk spionase menjadi semakin sulit dikendalikan dan dipantau.
3) Terlepas dari motivasi China, namun kita perlu acung jempol atas semangat dan disiplin mereka. Didalam negeri mereka dulu berani berjuang dengan hidup berprihatin seadanya untuk membangun pondasi ekonomi. Dan sekarang terbukti investasi mereka berhaasil sehingga fundamental ekonomi mereka sangat kuat, relative makmur dan mereka bisa menyetir ekonomi Negara lain…ibarat pepatah “Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian”…..
No comments:
Post a Comment