POLITIK EKONOMI KERAKYATAN
Prof. Sarbini Sumawinata
PT. Gramedia Pustaka Utama
Jakarta, 2004
ISBN 979-22-0829-1
Halaman 316
Buku ini merupakan kumpulan tulisan makalah Prof. Sarbini yang ditulis paska kejatuhan rezim Orde Baru. Dalam buku ini penulis menyoroti krisis moneter sebagai salah satu penyebab jatuhnya rezim Orde Baru .Krisis moneter yang melanda dunia pada tahun 1997/1998 berpengaruh thd kehancuran ekonomi Indonesia yang saat itu cenderung bersifat kapitalistik dan dipenuhi budaya korupsi, nepotisme, kolusi dan juga konspirasi negatif antara penguasa dan pengusaha. Jaman Orde Lama, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga rendah karena instabilitas politik dan masih dipenuhi oleh aroma perjuangan pergerakan melawan Belanda.Skala korupsi di jaman Orde Lama tidak begitu masif dan banyak pejabat masih dipenuhi idealisme perjuangan.
Sebagai upaya untuk memperbaiki keadaan Indonesia, penulis kemudian menyodorkan konsep “Sosialisme Kerakyatan” yang pada tahun 1950-an dipopulerkan oleh Sutan Syahrir melalui Partai Sosialis Indonesia. Konsep sosialisme kerakyatan ini mempunyai pilar: (1) penghormatan terhadap Hak asasi Manusia, (b) demokrasi (c) kemanusiaan (d) kebebasan. Seabagai sebuah idiologi yang humanis, sosislisme kerakyatan memnentang adanya otoritarianisme baik dalam bentuk fasisme maupun komunisme. Sebaliknya sosialisme kerakyatan juga menentang adanya kapitalisme yang akan memungkinkan terjadinya eksploitasi manusia oleh manusia lainnya.
Dari sisi kerangka ekonomi , penulis menyarankan perlunya reorientasi pembangunan yakni: (1) pembangunan diprioritaskan ke pembangunan perdesaan mengingat populasi masyarakat tinggal di desa.(2) pembangunan daerah perkotaan lebih diarahkan untuk mendukung perekonomian perdesaan (3) perlu pemerataan penguasaan alat produksi (c) peningkatan produktivitas masyarakat perdesaan dengan teknologi madya (d) perlu pengembangan kapasitas SDM perdesaan secara intens (5) pengembangan industrailisasi perdesaan yang berorientasi pemenuhan kebutuhan pasar domestik ataupun pasar luar (6) penataan kembali usaha budidaya pertanian agar bisa memenuhi skala ekonomi yang menguntungkan.
Secara umum buku ini relatif mudah dicerna. Hanya saja karena merupakan kumpulan tulisan, terkesan ada pengulangan pembahasan untuk beberapa bagian. Dalam buku ini penulis banyak mengkritik kebijakan Orba yang korup. Namun tanpa dinyana perkembangan Orde Reformasi pasa Orba, ternyata menunjukkanbeberapa sisi yang lebih parah (misalnya kasus korupsi). Maka menarik pula untk ditunggu analisis penulis terhadap perkembangan Orde Reformasi yang makin hari terkesan mkin suram.....
No comments:
Post a Comment