Oleh James Tooley
PT Pustaka Alvabet
Jakarta 2013
ISBN 978-602-9193-27-5
488 halaman
James Tooley merupakan professor bidang
pendidikan dari Newcastle University, Inggris. Beliau pernah bekerja sebagai
guru di Zimbabwe, Kanada dan Afrika Selatan. Beliau menaruh perhatian yang
intens terhadap dunia pendidikan di Negara sedang berkembang.
Buku ini bercerita tentang
ketertarikan Tooley kepada sekolah swasta yang melayani masyarakat miskin di
perkotaan dan pelosok perdesaan. Di tengah gencarnya tekanan internasional dan
suara nyaring para pakar pembangunan untuk adanya “pendidikan gratis” di Negara
sedang berkembang, Tooley mempunyai pendapat berbeda. Riset yang dilakukan
Tooley di India, Ghana, Nigeria dan China menunjukkan bahwa pengembangan program
pendidikan gratis melalui pembangunan “sekolah negeri” yang dibiayai pemerintah
ternyata tidak selamanya tepat karena membutuhkan sumberdaya finansial yang
sangat besar dan membutuhkan keberanian reformasi birokrasi di sector pendidikan.
Tooley dalam risetnya menemukan
bahwa secara alamiah di banyak daerah terdapat sekolah-sekolah swasta sederhana
yang memberikan layanan kepada kaum miskin dengan biaya sekolah yang sekedarnya. Sekolah swasta ini dalam beberapa aspek
mempunyai kelebihan dibanding sekolah negeri yakni: (1) guru lebih disiplin dan
bertanggungjawab karena diawasi kepala sekolah dan orangtua murid, (2)
kurikulum pelatihan lebih fleksibel dan sesuai kebutuhan siswa, (3) guru
berasal dari lingkungan murid sehingga interaksi dan komunikasi guru dan murid
menjadi intensif, (4) rasio guru dan murid di sekolah swasta lebih kecil dibanding
sekolah negeri sehingga pembelajaran intens, (5) biaya sekolah per siswa di
sekolah swasta lebih efisien, (6) ada subsidi silang antara siswa dari keluarga
mampu dan kurang mampu. Dalam risetnya Tooley juga menemukan bahwa belajar
bersama antar siswa (peer learning) sebenarnya sudah lama dikembangkan di
sekolah-sekolah tradisional di India. Metode
ini yang kemudian dikenal dengan Metode Madras. Metode ini kemudian diadopsi
dan dikembangkan di Inggris dan belahan dunia lainnya.
Pembangunan pendidikan di Negara berkembang
yang seringkali berkiblat ke Negara maju (“Barat”) seringkali mematikan
kreatifitas bangsa itu sendiri. Pembangunan sekolah negeri yang berlangsung massif
dengan hibah atau pinjaman dari lembaga keuangan internasional, terkadang hasilnya
tidak optimal. Oleh karenanya Tooley berpikiran untuk memberikan akses pendidikan
kepada seluruh lapisan masyarakat, pemerintah
di Negara sedang berkembang harusnya tidak hanya mengembangkan sekolah negeri
tetapi juga harus mengoptimalisasikan keswadayaan masyarakat melalui sekolah
swasta. Masyarakat miskin bukan berarti mereka tidak punya apa-apa, mereka mempunyai sumberdaya hanya saja nilainya
terbatas. Sumberdaya yang terbatas inilah yang harus dikelola dengan baik agar
mereka mampu menolong dirinya sendiri untuk hidup bermartabat dan sejahtera di
masa depan.
Secara umum buku ini sangat bagus
untuk dibaca oleh pengambil keputusan, aktivis atau pemerhati pendidikan. Kita
diajak berpikir lateral dalam menghadapi carut marutnya dunia pendidikan Negara
sedang berkembang. Terkait dengan Indonesia, walaupun tidak semua yang dikupas
di buku ini sesuai dengan kondisi kita, namun ada banyak hal yang bisa
dijadikan renungan bila kita ingin mewujudkan Indonesia pintar dan berdaulat
dimasa depan.....