Oleh Pramoedya Anata Toer
Penerbit Lentera Dipantara
Jakarta 2004
576 halaman
ISBN 979-97312-2-4
Buku ini berisi tulisan-tulisan awal Pramoedya Ananta Toer yang dimuat di bulletin Mimbar
Penyiaran DUTA, dan berbagai
majalah seperti Mimbar Indonesia, majalah
Pemuda, majalah sadar dan lain-lain. Tulisan yang dimuat berasal dari tulisan
tahun 1947-1957. Tulisan yang dimuat dalam buku ini sebagian berupa opini,
cerpen, reportase dan sajak.
Pram dalam beberapa cerpen menyoroti berbagai perubahan social
pada saat revolusi 1945 seperti maraknya tukang catut, pelacuran, pengkhianatan
terhadap pergerakan, boss yang korup, dan lain-lain. Sedangkan dalam tulisan opini,
Pram banyak mengkritisi peran kesusasteraan dalam menyokong pergerakan dan
pembentukan karakter bangsa. Dia mengkritisi tulisan Buya Hamka yang terkesan
mengekor Hemingway, mengkritisi HB Jassin yang kritikus sastra, dia mengkritisi
dukungan pemerintah yang rendah terhadap kesenian. Pram juga mengkritisi tentang
nasib para pengarang yang tidak memperoleh imbalan memadai yang membuat mereka sulit
menghasilkan karya sastra yang menawan. Pram berpendapat bahwa kesusasteraan
dan kesenian adalah media untuk membangun karakter bangsa dan mengobarkan
semangat juang, oleh karenanya kesusasteraan tidak boleh lembek dan mengikuti
selera pasar.
Membaca buku Pram ini, saya dibuat kagum oleh keluasan
pengetahuan beliau. Ternyata pengetahuan beliau yang sangat luas ditopang oleh
kerajinan membaca karya-karya sastra maestro dunia maupun buku pengetahuan
lainnya.
Seperti buku Pram yang lain, membaca buku ini kita dihadapkan pada
karya yang padat dan cerdas dalam memilih kata-kata. Meski demikian kita
terkadang dituntut untuk mengetahui latar belakang sejarah saat tulisan dimuat,
karena artikel opini yang ditulis Pram terkadang merupakan sebuah reaksi
terhadap suatu kejadian atau reaksi terhadap opini dari orang lain. Buku ini
saya pikir sangat cocok untuk kawan2 yang menyukai belajar tentang filsafat
kesusasteraan....
No comments:
Post a Comment