CINTA DIDALAM GELAS
Andrea Hirata
Penerbit Bentang – Yogyakarta 2010
ISBN 978-602-8811-09-5
Hal 270
Buku ini merupakan buku kedua atau sambungan dari Padang Bulan.. Dalam novel ini diceritakan budaya masyarakat di Belitong yang suka nongkrong di warung kopi sambil minum kopi, membual, mengkritik dan main catur, Budaya nongkrong ini mungkin sebagai media rekreasi setelah lelah bekerja seharian sambil sekaligus mencari inspirasi untuk menemukan lading tambang yang baru…
Dengan setting warung kopi ini, dilanjutkan kisah perjuangan Enong yang sudah berumahtangga namun mengalami penindasan dari suaminya. Enong berniat membalas dendam perlakuan suaminya yang jagoan catur dengan pertempuran di papan catur. Kembali Enong menunnjukkan perjuangan kerasnya dalam belajar catur yang selama ini di masyarakat merupakan budaya patriarchal. Dengan kerja keras, keteguhan hati Enong dan kerjasama serta dukungan dari Ikal, detektif M Nur, nona Nichnokha, Alvin, Preman kontet dan orang-orang di sekitar Enong, perjuangan Enong untuk membalas dendam tidaklah sia-sia.
Dwilogi Padang Bulan dan Cinta didalam gelas ini sarat dengan humor dan juga seting budaya melayu. Penggunaan kalimat juga cukup kuat dengan banyaknya metafora yang artistic. Kalau bisa dianggap kekurangan adalah dwilogi ini miskin ajaran nilai kehidupan, Ini setidaknya kalau kubandiungkan dengan cerita tetralogi novel laskar pelangi……
No comments:
Post a Comment