Servant Leadership
Donald Lantu, Erich Pesiwarissa dan Augusman Rumahorbo
Gradien Books
Yogyakarta, 2007
ISBN: 979-3574-40-4
168 hal
Buku ini merupakan sebuah buku yang berisi tentang Kepemimpinan Pelayan (Servant leadership/SL). SL merupakan suatu bentuk kepemimpinan yang berawal dari perasaan tulus yang timbul dari dalam hati yang berkehendak untuk melayani. Fokus utama dari SK ini adalah bagaimana mengembangkan pihak lain (bawahan/pengikut/komunitas) dan bukan untuk mementingkan diri sendiri. SL ini muncul sebagai sebuah paradigma kepemimpinan untuk mengisi kebutuhan “makna hidup” dari manusia yang hidup di jaman yang materialis ini. Disadari bahwa banyak orang bekerja bukan hanya mencari harta atau nafkah semata, namun mereka juga ingin mengembangkan dan mengaktualisasikan dirinya. Kebutuhan inilah yang dicoba diisi melalui SL.
Logika pemikiran SL adalah melalui; (1) pengembangan karyawan, nanti akan membuat karyawan puas dan profesional sehingga (2) dia akan memberikan pengabdian terbaik dan nilai tambah buat customer.(3) Dengan adanya excellents service tersebut, customer akan puas dan hal ini akan (4) membuat keberhasilan perusahaan/organisasi akan tercapai.
Secara umum, kriteria karakter SL dapat disederhanakan menjadi kedewasaan intelektual, emosional dan sosial. SL sendiri berasal dari orang-orang yang punya talenta dan didukung oleh perjuangan keras sehingga mencapai suatu pencerahan (enlightment) tertentu dan menganggap apa yang dialkukannya sebagai panggilan hidup dari Sang Pencipta.
Proses yang diperlukan dalam pembentukan SL adalah antara lain : (1) temukan panggilan hidup (2) cari kebijaksanaan dengan bantuan mentor/pembimbing (3) terlibat dalam komunitas praktis (4) refleksi secara periodik (5) menulis pengalaman (6) membaca buku (7) membangun persahabatan/network (8) merayakan setiap keberhasilan untuk memotivasi diri.
Dalam sebuah organisasi, penerapan SL seringkali menemui tidak berjalan mulus karena beberapa hambatan seperti: (1) rasa tidak percaya diri dan ekspektasi yang tidak realistis dalam organisasi (2) konflik terhadap model kepemimpinan yang ada sebelumnya (3) lemahnya kerjasama tim (4) adanya conflict of interest untuk melayani diri sendiri dan sistem penghargaan yang ada (5) proses komunikasi dan kolaborasi yang tidak efektif (6) proses pembelajaran dan pengembangan tidak berjalan baik. Kendala-kendala tersebut perlu diantisipasi agar SL bisa dikembangkan dengan mulus dalam organisasi.
Secara umum, buku ini terkesan kurang padat dan agak bertele-tele. Meski demikian mudah dicerna apalagi dengan beberapa studi kasus. Buku ini sebenarnya juga ingin mengajak kita semua untuk bisa mengembangkan diri untuk bisa memberikan “sesuatu” yang bermanfaat bagi bangsa dan negara kita. Sebuah ajakan yang cukup menggugah hati di tengah-tengah jaman yang semakin materialis, individualis dan kasus korupsi bertebaran di depan pelupuk mata kita...
No comments:
Post a Comment