Belajar dan berbagi kisah kasih kehidupan yang penuh kehangatan dan kebersahajaan
Wednesday, July 18, 2012
THE LAST JUROR
Oleh: John Grisham
PT. Gramedia Pustaka Utama
Jakarta 2007
ISBN; 978-979-22-2598-3
536 halaman
Buku ini merupakan salah satu karya penulis John Grisham dengan seting daerah Misissipi – US pada tahun 1970an dimana integrasi rasial kulit hitam dan kulit putih sedang didorong di berbagai bidang kehidupan.
Buku ini bercerita dengan tokoh Wilie Traynor seorang mahasiswa drop out yang mengambil alih kepemilikan sebuah koran mingguan lokal Ford County Times. Koran lokal itu dibeli seharga US$ 55.000,- dalm kondisi mendekati kebangkrutan. Koran lokal semacam itu dibutuhkan oleh penduduk lokal untuk mengetahui perkembangan lokal di daerah mereka karena sarana komunikasi dan informasi saat itu masih minim.
Suatu ketika terjadi kasus pembunuhan secara kejam oleh Danny Padgitt terhadap seorang wanita malam. Danny merupakan seorang anggota keluarga Padgitt yang menjadi mafia di daerah itu. Keluarga Padgitt berusaha membeli kebebasan Danny dengan mempengaruhi sheriff, yuri, saksi dan lain-lain. Namun upaya itu tidak sepenuhnya berhasil. Walau berhasil menghindarkan hukuman mati, Danny harus menjalani hukuman seumur hidup. Danny yang merasa geram dan tidak puas, kemudian mengancam akan membalas dendam kepada tim yuri.
Willie Traynor berusaha menegakkan keadilan dengan memberikan informasi-informasi secara berimbang kepada pembaca terhadap kasus pengadilan Danny. Koran Times semakin mendapatkan hati di masyarakat ketika koran ini berani membongkar borok-borok rezim setempat yang korup dan cenderung melindungi Danny. Lama kelamaan jumlah pelanggan semakin meningkat mencapai 5.000 - 6.000 exemplar per minggu.
Kasus pengadilan Danny merupakan sebuah kasus dimana warga kulit hitam mulai bisa duduk sebagai anggota Tim Yuri. Hal ini menarik perhatian Willie dan dia mulai terjun untuk membangun integrasi rasial melalui korannya. Dia mengangkat kasus-kasus human interest seperti persahabatannya dengan keluarga Miss Callie, yang merupakan warga kulit hitam namun 7 orang anaknya sukses memperoleh gelar PhD. Dia juga sukses menarik perhatian pembacanya dengan mengangkat hasil kunjungannya ke gereja-gereja lokal di daerah itu ataupun kisah gerakan menolak wajib militer dan lain-lain.
Kesuksesan koran Times menarik perhatian pengusaha besar yang menawarkan nilai US$ 1,3 juta untuk mengambil alih koran itu. Willie yang masih bujangan dan mulai merasa jenuh dengan jurnalisme, bimbang ingin menjual koran itu. Namun saat itu muncul kejadian mengejutkan bahwa Danny Padgitt menerima pembebasan bersyarat. Hal itu disusul dengan adanya teror berupa tewasnya dua orang anggota Tim Yuri dan satu orang yuri cedera setelah selamat dari pemboman. Orangpun mengaitkan pembunuhan itu dengan ancaman Danny terhadap Tim Yuri sewaktu di persidangan. Publik kemudian menuntut Danny untuk dijebloskan kembali ke penjara. Namun dalam persidangan berikutnya , Danny yang baru memasuki ruang sidang ditembak mati oleh penembak jitu yang bersembunyi di langit2 gedung pengadilan. Akhirnya terbongkar bahwa penembak Danny dan juga penembak para yuri adalah mantan kekasih wanita malam yang dibunuh Danny. Laki-laki bernama Hank itu menderita kelainan jiwa dan dia mempunyai dendam tak terkendali terhadap Danny. Dia membunuh para yuri, karena yuri yang dibunuhnya merupakan 3 orang yuri yang menentang hukuman mati bagi Danny di pengadilan pertama.
Kisah ini kemudian ditutup dengan meninggalnya Miss Callie karena sakit jantung. Willie yang menjadi sahabat baik Miss Callie merasa sangat kehilangan, dan artikel meninggalnya Mis Callie menjadi artikel terakhirnya untuk Times karena pada akhirnya dia setuju untuk menjual koran itu seharga US$ 1,5 juta.
Secara umum, alur cerita buku ini cukup menarik dan runtut. Bahasa yang digunakan juga cukup mudah dipahami. Dalam beberapa hal terjadi alur2 yang menegangkan dan penuh kejutan. Namun sayangnya saat mendekati akhir, jalan cerita agak mudah ditebak sehingga unsur kejutannya kurang terasa.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment