Filsuf Yunani Kuno, Socrates,
terkenal memiliki pengetahuan yang tinggi dan sangat terhormat lagi bijaksana.
Suatu hari seorang kenalannya bertemu dengan filsuf besar itu dan berkata; “Tahukah
Anda, apa yang saya dengar tentang teman Anda?”
“Tunggu sebentar,” jawab Socrates.
“Sebelum Anda menceritakan apapun pada saya, saya akan memberikan suatu
test sederhana. Ini disebut triple filter test.” “Triple filter test?” tanya
temannya. “Benar,” kata Socrates.
“Sebelum kita bicara tentang teman saya, kita perlu menyaring apa yang
akan Anda katakan. Itulah sebabnya saya menyebutnya triple filter test.”
Filter pertama adalah: KEBENARAN
“Apakah Anda yakin sepenuhnya
bahwa yang akan Anda katakan pada saya BENAR?” tanya Socrates. “Tidak,” jawab
orang itu, “Sebetulnya saya hanya mendengar tentang itu.” “Baik,” kata Socrates.
“Jadi Anda tidak yakin bila itu benar. Sekarang saya berikan filter yang
kedua.”
Filter kedua: KEBAIKAN
Apakah yang akan Anda katakan
tentang teman saya itu sesuatu yang BAIK?” lanjut Socrates. “Tidak, malah
sebaliknya.. .” jawab temannya. “Jadi,” Socrates melanjutkan, “Anda akan
berbicara tentang sesuatu yang buruk tentang dia, tetapi Anda tidak yakin
apakah itu benar. Anda masih memiliki satu kesempatan lagi karena masih ada
satu filter lagi.”
Filter ketiga: MANFAAT
Apakah yang akan Anda katakan
tentang teman saya itu bermanfaat bagiku?” tanya Socrates. “Tidak, sama sekali
tidak.” temannya menjawab. “Jadi,”
Socrates menyimpulkannya, “Bila Anda ingin mengatakan sesuatu yang belum tentu
benar, buruk dan bahkan tidak bermanfaat, mengapa Anda harus mengatakannya
kepada saya?”
(dikutip dari https://id.pinterest.com/pin/138978338476540083/)
Itulah mengapa Socrates adalah
filsuf besar dan sangat terhormat. Dalam percakapan sehari-hari, sering kali
kita terjebak dalam kegiatan memulai gosip. Mulai saat ini, setiap datang
godaan untuk menyampaikan cerita mengenai orang lain, pastikan terlebih dahulu
informasi tersebut telah berhasil melalui triple filter test Socrates. Apabila
yang hendak kita katakan belum tentu benar, buruk, dan tidak bermanfaat, maka
lebih baik kita jangan membuka mulut.
Demikian pula dengan maraknya media
social saat ini, sangat mudah bagi kita untuk memforward, copy paste dan menyebarluaskan
berita. Marilah kita belajar untuk bisa berpikir lebih jernih, bijak dan sabar
sehingga tidak asal forward informasi yang kita terima yang belum tentu jelas
kebenarannya...
No comments:
Post a Comment