Oleh: Ahmad Tohari
PT Gramedia Pustaka Utama
Jakarta, Juni 1995
ISBN: 978-979-22-8774-5
216 halaman
Buku ini berkisah tentang Karman, seorang tahanan politik
yang baru dibebaskan dari Pulau Buru. Karman dilanda kegalauan untuk pulang ke
kampungnya karena orang-orang yang
dicintainya telah menghilang selama dia diasingkan selama 12 tahun. Istrinya
sudah menikah lagi dengan orang lain, anaknya yang nomor tiga meninggal dan dua
anak lainnya tidak mengenalnya karena tidak ada komunikasi selama masa
pembuangan.
Kegalauan juga muncul karena Karman menyadari di waktu lalu
dia pernah melukai masyarakat di sekitarnya. Pak Haji Bakir yang telah mengasuhnya
sewaktu kecil dengan penuh kasih, telah dia musuhi karena hasutan oleh
rekan-rekan separtainya.
Takdir membawa Karman singgah di rumah adiknya. Dan
kegalauan di hatinya perlahan mulai sirna karena masyarakat menerima baik
kehadirannya dan memaafkan kesalahan masa lalunya. Mantan istrinya dan
anak-anaknya telah mulai berkomunikasi dengannya. Karman menangis gembira
karena anak gadisnya kemudian dilamar oleh cucu Haji bakir yang dulu
dimusuhinya. Karman berusaha menghapus
dosa masa lalunya dengan aktif kegiatan sosial dan keagamaan di kampungnya. Dia
yang terampil dalam hal mengelas, diberi kepercayaan untuk membuat Kubah Masjid
yang sedang direhabilitasi. Kesungguhan hatinya, membuat kerjanya menghasilkan
karya yang Indah. Disitulah Karman merasa menemukan dirinya kembali, menemukan
martabat hidunya, menemukan ketentraman jiwa yang sempat menjauh darinya.
Membaca karya Ahmad Tohari, ibarat mengunyah bulir padi yang
bernas berisi. Walau alurnya sederhana, namun karena pilihan kata-katanya indah
serta banyak detail yang mempesona membuat karyanya senantiasa nikmat untuk
dibaca.
No comments:
Post a Comment