Awan Terhimpun, Awan Membuyar; Perubahan Sosial dan Dilema
Lingkungan
Penulis: Hery Santoso
Penerbit: Interlude
Yogyakarta, 2020
186 halaman
ISBN 978 623 7676 478
Awan Terhimpun, Awan Membuyar merupakan terminology dari
Geertz yang melukiskan proses perubahan sosial dimana masyarakat merenegosiasi
citra local terhadap perubahan-perubahan di sekitarnya yang silih berganti,
sementara kesempatan yang tersedia terkadang sangat langka dan mahal.
Buku ini merupakan kumpulan tulisan Mas Hery Santoso tentang
berbagai kasus masyarakat marginal di dalam dan pinggiran hutan, masyarakat di
lahan gambut, masyarakat dataran tinggi dan berbagai dilemma lingkungan hidup.
Kita selama ini mungkin sering membayangkan mereka yang tinggal di pelosok
terisolir, tinggal dengan romansa yang penuh kepedulian terhadap lingkungan dan tidak akan tergoyahkan oleh derasnya laju pembangunan. Namun dalam kenyataannya mereka sejatinya mengalami perubahan dan transformasi sosial.
Perubahan itu bukan semata-mata karena
mereka korban atau terkena dampak pembangunan. Merekapun secara aktif melakukan
renegosiasi dan rasionalisme tergenap segala hal yang datang dari luar.
Bagi saya buku ini
mengajak kita untuk bersikap realitas dan tidak terjebak dalam simplifikasi.
Pandangan dua kutub yang berseberangan, yang mengatakan masyarakat adalah
perusak hutan dan lingkungan adalah keliru. Demikian pula pandangan bahwa
masyarakat adalah pelestari lingkungan dan akan selamanya terus begitu adalah
penafsiran yang tidak tepat. Masyarakat mempunyai rasionalitas tersendiri untuk
mengambil tindakan yang akan menguntungkan bagi mereka. Ekonomi pasar membawa
banyak perubahan kehidupan, karena orientasi produksi mereka tidak sekedar
untuk subsistensi namun perlahan akan
mengarah pada pengumpulan uang untuk membeli produk-produk dari pasar.
Peran negara yang sering melakukan simplifikasi, juga
menjadi persoalan tersendiri. Hutan yang merupakan ekosistem dengan multi
fungsi yang kompleks, seringkali hanya dimaknai sebagai penghasil kayu, telah menimbulkan salah arah dalam
pengembangan kebijakan pengelolaan hutan. Demikian pula pendekatan uniformitas,
seringkali telah menimbulkan persoalan baru karena kebijakan yang ada
seringkali tidak kontekstual dengan kondisi di sekitarnya.
Ini catatan kecil dari saya, kalau Mas Hery atau ada kawan
lain yang mau menambahkan catatan pemaknaan terhadap isi buku ini monggo
dipersilahkan…. 😊
No comments:
Post a Comment