Syekh Akbar Ibn ’Arabi: Gerbang
Rasa
Penyusun: Imam Nawawi &
Fajri Andika
Penerbit Forum, Yogyakarta
2023
ISBN 978-602-0753-76-8
106 halaman
Ibn ‘Arabi (1126-1240 M)
merupakan sufi yang lahir di Mursia-Andalusia. Beliau mendapatkan gelar “muhyidin”
yang berarti “yang menghidupkan agama”, karena perannya dalam keagamaan. Beliau
juga mendapat gelar Syekh Akbar (guru terbesar) lantaran pengaruh pengajaran
dan gagasannya yang luar biasa. Beliau dikenal sebagai penyair sufi yang agung
dengan banyak karya seperti Futuhat Al Makkiyah dan Diwan yang berisi
lirik-lirik sufistik.
Manusia dibekali dengan akal
dan hati untuk bertindak secara manusiawi. Namun tidak jarang tindakan manusia
sering menyimpang karena ketidak seimbangan fungsi keduanya. Oleh karenanya
risalah Allah harus diajarkan ke umat manusiaagar risalah tersebut
terinternalisasi dalam kalbu umat manusia. Dalam konteks tersebut, buku ini hadir
untuk pembaca. Buku ini merupakan kutipan-kutipan Ibn ‘Arabi dalam kitab Diwan
Ibn ‘Arabi tentang manusa dan kemanusiaan. Buku Gerbang Rasa ini merupakan
serial dari Buku Lentera Makna, Buku Taman Makrifat dan Buku Tarekat Rindu.
Dalam buku ini, kita akan menemukan ajaran dan pandangan Ibn ‘Arabi yang antara lain berupa:
- Manusia diciptakan untuk bekerja keras. Semakin besar perjuangan dan manfaatnya bagi orang lain, maka akan semakin mulialah orang tersebut. Orang hendaknya beriman, beramal shaleh, saling menasehati untuk menegakkan kebenaran dan saling menasehati agar bersabar.
- Setiap orang mempunya potensi jadi insan kamil (manusia sempurna) karena telah dibekali dengan hati dan akal. Orang hendaknya memanfaatkan akalnya serta mengendalikan nafsunya agar bisa memberikan kemanfaatan bagi orang lain. Orang juga dituntut untuk mengenal dirinya sendiri untuk bisa mengenali PenciptaNya.
- Manusia diciptakan dari unsur basah (air) dan kering (tanah) serta unsur panas (nafsu) dan dingin (ruh). Dengan unsur nafsu, manusia bisa merasa lapar, haus, syahwat dll. Namun dalam diri manusia juga ada sifat ruh seperti sabar, malu, berpikir dll. Demikian pula manusia juga punya sifat kering seperti keras kepala, malas, kikir,dll, namun juga punya sifat baik hati, ramah, lemah lembut dll. Orang yang memiliki tabiat baik adalah yang bisa menyeimbangkan unsur tanah vs air dan unsur nafsu vs ruh.
- Orang sufi harus tetap menjalankan syariat untuk bisa mengejar makrifat dan hakikat. Syariat merupakan sarana untuk berjumpa dengan Tuhan. Orang sufi harus menjauhkan diri dari dunia kekerasan, karena orang sufi harus memiliki Ahlak Allah yang penuh kelembutan, ramah, Indah dan toleran.
- Wanita merupakan sumber ilmu pengetahuan dan perantara kehidupan sehingga kita harus menghormati kaum perempuan. Selain itu banyak sifat perempuan yang merupakan cerminan (tajalli) sifat Allah misal lemah lembut, indah, sabar, memelihara dll.
- Menghargai ilmu. Sehingga Ibn ‘Arabi mendorong orang untuk mau nenuntut ilmu, mengembangkan ilmu (termasuk dengan kontemplasi) dan mengajarkan ilmu kepada orang lain.
- Toleransi dan penuh kasih sayang. Ibn ‘Arabi melihat orang lain yang beraneka ragam suku, agama, ras dll merupakan ciptaan Allah swt. Sehingga kita harus menyayangi dan mengasihi antar sesame ciptaan Allah.
- Cinta kepada alam. Alam semesta merupakan ciptaan Allah. Kalau kita mencintai Allah swt, kita harus juga mencintai alam semesta ciptaaNya dan tidak boleh bertindak semena-mena serta merusaknya.
Buku ini terbagi dalam sekitar 50 topik dan setiap topik terdiri dua halaman. Sehingga buku ini tidak terlalu melelahkan untuk dibaca. Namun perasaan saya terkadang merasa, kupasan untuk beberapa topik seringkali kurang mendalam. Saya tidak tahu apakah hal tersebut disebabkan penyusun memang hanya menampilkan tulisan Ibn ‘Arabi apa adanya dan meminimalisir interpretasi pribadi penyusun ataukah ada pertimbangan lain.
BTW, tulisan ini tetap bermanfaat untuk asupan rohani kita dan sebagai internalisasi risalah Allah ke dalam jiwa kita. Semoga pahala mengalir untuk Syekh Ibn ‘Arabi dan para pihak yang terlibat dalam penyusunan buku ini.
No comments:
Post a Comment