Sunday, May 05, 2024

DOKTER BERHATI MALAIKAT


 

DOKTER BERHATI MALAIKAT

Penulis: Tracy Kidder

Penerbit Qanita, Bandung 2004

ISBN 979-3269-18-9

652 halaman.

 

Novel ini merupakan terjemahan dari novel  "Mountains beyond Mountains"  karya Tracy Kidder yang diterbitkan Random House Inc. New York 2003. Novel ini bercerita tentang kisah nyata Paul Farmer, seorang anak kulit putih  yang dibesarkan dalam sebuah keluarga sederhana yang berpindah-pindah dari Massachusetts Barat, ke alabama trus ke Gulf Coast dengan seting tahun 1980-an-2000-an. Mereka hidup di lingkungan kampung dan banyak berinteraksi dengan pendatang dari Haiti.Ayah Paul Farmer merupakan seorang pekerja serabutan yang mempunyai kepedulian tinggi terhadap kaum miskin, sebuah sikap hidup yang kemudian menurun kepada Paul Farmer. Paul Farmer kecil merupakan anak yang cerdas dan mempunyai photographic memory yakni kemampuan untuk mengingat sesuatu secara detail. Kecerdasan ini yang menghantar prestasinya di sekolah dan menghantarnya masuk Duke University di Fakultas Kedokteran.

Paul Farmer lulus dari Duke University tahun 1983 dengan prestasi gemilang.  Paul Farmer mulai banyak bergaul dengan biarawati gereja dan pekerja sosial yang membantu masyarakat miskin. Dia mulai terlibat dengan kegiatan pekerjaan sosial bidang kesehatan di negara Haiti. Saat itu Haiti merupakan negara miskin yang dipimpin dictator Duvalier yang disokong Amerika. Kondisi kemiskinan yang sangat ekstrim ditandai dengan masyarakat yang kurang gizi dan banyak menderita penyakit tuberkolosis (TBC).  Sambil bekerja sebagai dokter pekerja sosial di Haiti, dia mendaftar di Harvard Medical  School untuk mendalami ilmunya.  Interaksi sosial dengan masyarakat membuatnya tertarik untuk mempelajari anthropologi medis. Dia punya keyakinan bahwa muncul dan menyebarnya suatu penyakit akan terkait erat dengan kondisi sosial budaya masyarakat tersebut. Dia menemukan bahwa penyakit TBC di masyarakat dampingannya terkait erat dengan sanitasi buruk dan kemiskinan masyarakatnya. Kemiskinan masyarakt di sana antara lain dipicu oleh terusirnya masyarakat dari tanahnya karena pembangunan bendungan pembakit listrik. Dengan logika berpikri seperti itu, Paul menyimpulkan bahwa kondisi kesehatan suatu masyarakat akan sangat dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan pembangunan sektor lain. Dengan demikian dibutuhkan sebuah pendekatan yang terpadu, untuk mengatasi masalah Kesehatan. Contoh lain adalah pasien yang sembuh dari TBC seringkali tidak  bisa segera Kembali pulih sehat karena nutrisi yang buruk. Oleh karena itu perlu dipikirkan agar mereka mempunya pekerjaan dan bisa mempunyai uang untuk membelai makanan yang bergizi.

Pergaulannya dengan kaum gereja juga memperkenalkannya pada Teologi Pembebasan. Teologi Pembebasan adalah suatu pemikiran teologis yang muncul di Amerika Latin dan negara-negara dunia ketiga, sekaligus merupakan suatu pendekatan baru yang radikal terhadap tugas teologi dimana titik tolaknya mengacu pada pengalaman kaum miskin dan perjuangan mereka untuk pembebasan. Meskipun Paul hanya bisa mengikuti kegiatan perkuliahan secara paruh waktu, namun para pengajarnya toleran terhadap hal itu karena Paul mampu mengikuti ujian dengan sangat memuaskan dan dia seringkali memperkaya kegiatan perkuliahan dengan membawa kasus-kasus dari lapangan untuk didiskusikan di kampus.

Paul dan teman-temannya kemudian mendirikan Partners in Health (PIH) yang  sebuah organisasi nir laba yang bergerak di bidang Kesehatan di Haiti. Emphaty tulus Paul terhadap kaum miskin membuatnya dia mudah diterima dan bergaul dengan masyarakat yang didampinginya. PIH memperoleh respon positif atas keberhasilan dalam pemberantasan penyakit TBC lapangan di Haiti. PIH juga menangani kasus AIDS yang mulai merebak pada saat itu. PIH kemudian melebarkan sayap pelayanan ke negara Peru untuk pemberantasan TBC dan AIDS.

Dari pelayanan di lapangan, PIH kemudian menemukan basil TBC di beberapa tempat telah mengalami mutasi dan resisten terhadap obat-obat yang ada karena standar proses pengobatan yang ditetapkan WHO (organisasi Kesehatan Dunia) seringkali tidak dijalankan secara disiplin dan dimonitor dengan intensif. Dari eksperimen PIH, TBC yang resisten ini bisa disembuhkan melalui pendekatan pengobatan yang baru, dan obat-obatan yang sangat mahal. Melihat kondisi ini PIH kemudian membangun jejaring advokasi untuk melawan dominasi pabrik obat yang beriorientasi mencari keuntungan semata tanpa peduli nasib kaum miskin. Advokasi ini berhasil sehingga harga obat untuk penderita TBC bisa dikurangi 95% dari harga awal atau misalnya dari harga awal 100 dollar tinggal menjadi 5 dollar per paket. Keberhasilan lain adalah di tingkat internasional, WHO kemudian menerapkan standar pengobatan baru untuk TBC dan TBC resisten. Di Rusia, TBC resisten banyak diderita oleh para narapidana di sana. Lingkungan penjara yang kurang higienis membuat TBC berkembang biak dengan pesat. Keberhasilan eksperimen di Haiti dan Peru kemudian direplikasi ke penjara-penjara di Rusia dan menunjukkan hasil positif yang signifikan.  

Pengalaman Paul dalam penanganan medis di lapangan sulit ditandingi, sehingga karirnya melesat dan menjadikan seorang ilmuwan terkemuka di bidangnya. Banyak lembaga nasional dan internasional memintanya  menjadi sebagai salah seorang penasehat, karena pemikiran-pemikirannya yang brilian. Meski karirnya  bagus, namun Paul tentang seorang yang humble, yang setiap hari dengan sabar dan santun membalas ratusan email dari para dokter, donator, mahasiswa dan kalangan lain.  Jiwa dokternya juga masih menyala dengan tetap mengunjungi pasien-pasien di pelosok kampung yang terkadang harus ditempuh dengan berjalan kaki selama 3-4 jam. Dia rajin memenuhi undangan dari berbagai pihak seperti pemerintah komunis, pemerintah dan pengusaha kapitalis, kaum agamawan, akademisi dan lain-lain  untuk memberikan pemikiran dan pengalamannya dalam meyani kaum miskin. Dia tidak membeda-bedakan ras, agama dan suku bangsa seperti ungkapan Patria es Humanidad (Satu-satunya Kebangsaan adalah Kemanusiaan)

Paul Farmer mempunyai kepdulian kepada kepada kaum miskin dimanapun berada. Meski demikian tidak bisa diingkari kalau dia mempunyai ikatan batin yang sangat kuat dengan kaum miskin di negara Haiti  Dimana dia membangun karir selama lebih 20 tahun. Pelayanan yang tulus luar biasa karena dia mengorbankan harta, mengorbankan waktu pribadi dan urusan keluarga serta mempertaruhkan nyawa untuk masyarakat miskin yang dibelanya.  Sebuah sikap mulia yang semakin jarang ditemukan di dunia yang makin individualis dan materialistis…..

 

Komentar:

Novel ini telah membangkitkan kekagumanku pada Paul Farmer yang mempunyai kepedulian tinggi terhadap kaum miskin. Empathy dan pengorbanan  tulus untuk kaum miskin merupakan sikap yang perlu diteladani. 

Kekagumanku yang lain muncul terhadap Tracy Kidder yang mampu menuliskan kisah hidup ini dengan sangat indah. Kemampuan risetnya membuat tulisan ini menjadikan novel yang berbasis data dan bukan fiksi semata. Sebaliknya kemampuannya mengolah kata membuat novel ini terasa mengalir lembut seperti sebuah karangan semata.  Tracy sangat piawai membuat alur dan menonjolkan sudut-sudut pembelajaran kehidupan dalam novel ini (seperti juga dalam novel karyanya yang lain yakni novel Kelas 205).  

Penerjemahan buku ini juga sangat bagus sehingga karya terjemahan ini mudah dicerna dan dinikmati. Walau ada berbagai istilah teknis kedokteran, namun semua ditampilkan dalam bahasa yang mudah dipahami oleh orang awam.

Bagiku buku ini sangat menginspirasi, karena mengajak kita berpikir sudah sejauh manakah kepedulian kita untuk kaum miskin? Apakah yang sudah kita perbuat untuk mereka?  Saya merekomendasikan buku ini dibaca oleh para pegiat pekerja sosial, mahasiswa dan orang lain yang punya kertertarikan terhadap dunia pekerjaan sosial dan kepedulian terhadap orang miskin.

Salah satu kekurangan buku ini adalah kualitas penjilidan yang kurang baik sehingga ada beberapa  puluh halaman yang lepas berserakan.


No comments: