DOKTER BERHATI MALAIKAT
Penulis: Tracy Kidder
Penerbit Qanita, Bandung 2004
ISBN 979-3269-18-9
652 halaman.
Novel ini merupakan terjemahan dari novel "Mountains beyond Mountains" karya Tracy Kidder yang diterbitkan Random House Inc. New York 2003. Novel ini bercerita tentang kisah nyata Paul Farmer, seorang anak kulit putih yang dibesarkan dalam sebuah keluarga sederhana yang berpindah-pindah dari Massachusetts Barat, ke alabama trus ke Gulf Coast dengan seting tahun 1980-an-2000-an. Mereka hidup di lingkungan kampung dan banyak berinteraksi dengan pendatang dari Haiti.Ayah Paul Farmer merupakan seorang pekerja serabutan yang mempunyai kepedulian tinggi terhadap kaum miskin, sebuah sikap hidup yang kemudian menurun kepada Paul Farmer. Paul Farmer kecil merupakan anak yang cerdas dan mempunyai photographic memory yakni kemampuan untuk mengingat sesuatu secara detail. Kecerdasan ini yang menghantar prestasinya di sekolah dan menghantarnya masuk Duke University di Fakultas Kedokteran.
Paul Farmer lulus dari Duke
University tahun 1983 dengan prestasi gemilang. Paul Farmer mulai banyak bergaul dengan
biarawati gereja dan pekerja sosial yang membantu masyarakat miskin. Dia mulai
terlibat dengan kegiatan pekerjaan sosial bidang kesehatan di negara Haiti. Saat
itu Haiti merupakan negara miskin yang dipimpin dictator Duvalier yang disokong
Amerika. Kondisi kemiskinan yang sangat ekstrim ditandai dengan masyarakat yang
kurang gizi dan banyak menderita penyakit tuberkolosis (TBC). Sambil bekerja sebagai dokter pekerja sosial
di Haiti, dia mendaftar di Harvard Medical
School untuk mendalami ilmunya. Interaksi
sosial dengan masyarakat membuatnya tertarik untuk mempelajari anthropologi
medis. Dia punya keyakinan bahwa muncul dan menyebarnya suatu penyakit akan
terkait erat dengan kondisi sosial budaya masyarakat tersebut. Dia menemukan
bahwa penyakit TBC di masyarakat dampingannya terkait erat dengan sanitasi
buruk dan kemiskinan masyarakatnya. Kemiskinan masyarakt di sana antara lain dipicu
oleh terusirnya masyarakat dari tanahnya karena pembangunan bendungan pembakit listrik.
Dengan logika berpikri seperti itu, Paul menyimpulkan bahwa kondisi kesehatan suatu
masyarakat akan sangat dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan pembangunan sektor
lain. Dengan demikian dibutuhkan sebuah pendekatan yang terpadu, untuk
mengatasi masalah Kesehatan. Contoh lain adalah pasien yang sembuh dari TBC seringkali
tidak bisa segera Kembali pulih sehat
karena nutrisi yang buruk. Oleh karena itu perlu dipikirkan agar mereka mempunya
pekerjaan dan bisa mempunyai uang untuk membelai makanan yang bergizi.
Pergaulannya dengan kaum gereja
juga memperkenalkannya pada Teologi Pembebasan. Teologi Pembebasan adalah suatu
pemikiran teologis yang muncul di Amerika Latin dan negara-negara dunia ketiga,
sekaligus merupakan suatu pendekatan baru yang radikal terhadap tugas teologi
dimana titik tolaknya mengacu pada pengalaman kaum miskin dan perjuangan mereka
untuk pembebasan. Meskipun Paul hanya bisa mengikuti kegiatan perkuliahan
secara paruh waktu, namun para pengajarnya toleran terhadap hal itu karena Paul
mampu mengikuti ujian dengan sangat memuaskan dan dia seringkali memperkaya
kegiatan perkuliahan dengan membawa kasus-kasus dari lapangan untuk
didiskusikan di kampus.
Paul dan teman-temannya kemudian
mendirikan Partners in Health (PIH) yang sebuah organisasi nir laba yang bergerak di
bidang Kesehatan di Haiti. Emphaty tulus Paul terhadap kaum miskin membuatnya dia
mudah diterima dan bergaul dengan masyarakat yang didampinginya. PIH memperoleh
respon positif atas keberhasilan dalam pemberantasan penyakit TBC lapangan di
Haiti. PIH juga menangani kasus AIDS yang mulai merebak pada saat itu. PIH
kemudian melebarkan sayap pelayanan ke negara Peru untuk pemberantasan TBC dan
AIDS.
Dari pelayanan di lapangan, PIH kemudian
menemukan basil TBC di beberapa tempat telah mengalami mutasi dan resisten
terhadap obat-obat yang ada karena standar proses pengobatan yang ditetapkan
WHO (organisasi Kesehatan Dunia) seringkali tidak dijalankan secara disiplin dan
dimonitor dengan intensif. Dari eksperimen PIH, TBC yang resisten ini bisa
disembuhkan melalui pendekatan pengobatan yang baru, dan obat-obatan yang sangat
mahal. Melihat kondisi ini PIH kemudian membangun jejaring advokasi untuk
melawan dominasi pabrik obat yang beriorientasi mencari keuntungan semata tanpa
peduli nasib kaum miskin. Advokasi ini berhasil sehingga harga obat untuk
penderita TBC bisa dikurangi 95% dari harga awal atau misalnya dari harga awal
100 dollar tinggal menjadi 5 dollar per paket. Keberhasilan lain adalah di tingkat
internasional, WHO kemudian menerapkan standar pengobatan baru untuk TBC dan TBC
resisten. Di Rusia, TBC resisten banyak diderita oleh para narapidana di sana.
Lingkungan penjara yang kurang higienis membuat TBC berkembang biak dengan
pesat. Keberhasilan eksperimen di Haiti dan Peru kemudian direplikasi ke penjara-penjara
di Rusia dan menunjukkan hasil positif yang signifikan.
Pengalaman Paul dalam penanganan
medis di lapangan sulit ditandingi, sehingga karirnya melesat dan menjadikan
seorang ilmuwan terkemuka di bidangnya. Banyak lembaga nasional dan internasional
memintanya menjadi sebagai salah seorang
penasehat, karena pemikiran-pemikirannya yang brilian. Meski karirnya bagus, namun Paul tentang seorang yang
humble, yang setiap hari dengan sabar dan santun membalas ratusan email dari
para dokter, donator, mahasiswa dan kalangan lain. Jiwa dokternya juga masih menyala dengan tetap
mengunjungi pasien-pasien di pelosok kampung yang terkadang harus ditempuh dengan
berjalan kaki selama 3-4 jam. Dia rajin memenuhi undangan dari berbagai pihak
seperti pemerintah komunis, pemerintah dan pengusaha kapitalis, kaum agamawan,
akademisi dan lain-lain untuk memberikan
pemikiran dan pengalamannya dalam meyani kaum miskin. Dia tidak membeda-bedakan
ras, agama dan suku bangsa seperti ungkapan Patria es Humanidad (Satu-satunya
Kebangsaan adalah Kemanusiaan)
Paul Farmer mempunyai kepdulian
kepada kepada kaum miskin dimanapun berada. Meski demikian tidak bisa diingkari
kalau dia mempunyai ikatan batin yang sangat kuat dengan kaum miskin di negara Haiti
Dimana dia membangun karir selama lebih 20
tahun. Pelayanan yang tulus luar biasa karena dia mengorbankan harta, mengorbankan
waktu pribadi dan urusan keluarga serta mempertaruhkan nyawa untuk masyarakat miskin
yang dibelanya. Sebuah sikap mulia yang semakin
jarang ditemukan di dunia yang makin individualis dan materialistis…..
Komentar:
Novel ini telah membangkitkan
kekagumanku pada Paul Farmer yang mempunyai kepedulian tinggi terhadap kaum
miskin. Empathy dan pengorbanan tulus untuk
kaum miskin merupakan sikap yang perlu diteladani.
Kekagumanku yang lain muncul
terhadap Tracy Kidder yang mampu menuliskan kisah hidup ini dengan sangat indah.
Kemampuan risetnya membuat tulisan ini menjadikan novel yang berbasis data dan
bukan fiksi semata. Sebaliknya kemampuannya mengolah kata membuat novel ini
terasa mengalir lembut seperti sebuah karangan semata. Tracy sangat piawai membuat alur dan
menonjolkan sudut-sudut pembelajaran kehidupan dalam novel ini (seperti juga
dalam novel karyanya yang lain yakni novel Kelas 205).
Penerjemahan buku ini juga sangat
bagus sehingga karya terjemahan ini mudah dicerna dan dinikmati. Walau ada berbagai
istilah teknis kedokteran, namun semua ditampilkan dalam bahasa yang mudah
dipahami oleh orang awam.
Bagiku buku ini sangat
menginspirasi, karena mengajak kita berpikir sudah sejauh manakah kepedulian
kita untuk kaum miskin? Apakah yang sudah kita perbuat untuk mereka? Saya merekomendasikan buku ini dibaca oleh
para pegiat pekerja sosial, mahasiswa dan orang lain yang punya kertertarikan
terhadap dunia pekerjaan sosial dan kepedulian terhadap orang miskin.
Salah satu kekurangan buku ini
adalah kualitas penjilidan yang kurang baik sehingga ada beberapa puluh halaman yang lepas berserakan.
No comments:
Post a Comment