Wednesday, April 23, 2008

OFFROAD KE RANTAU PULUNG


Hari Jumat tanggal 18 April jam 2 siang, saya, mas Sahril, dik Yuni dan Mas Ihsan selaku driver berangkat ke desa Muktijaya Kec. Rantaupulung, Kab. Kutai Timur untuk memfasilitasi acara Workshop Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa tersebut. Kami berangkat dengan meminjam mobil Ford Ranger milik PT kaltim Prima Coal (KPC). Route yang kami lalui merupakan jalan pintas Sengata – Rantau Pulung. Sekitar 7 kilometer dari kota Sengata, saya mulai merasakan bahwa medan yang dilalui cukup berat karena jalannya berupa jalan tanah yang becek, lempung dan kena erosi di sana-sini jadi mirip kubangan kali kering..



Sepanjang perjalanan kulihat banyak pengendara motor yang “NEKAD” karena motor bebek yang tidak cocok untuk medan kasar dipaksa untuk menempuh route seperti itu. Tanah liat menggumpal di ban, spakbor, rantai, mesin dll. Sangat wajar nanti kalo Rantau pulung banyak menghasilkan pembalap atau crosser, karena medan latihannya memang tersedia sehari-hari…he…he…

Meski jalanan licin, aku tenang saja karena Mas Ihsan sangat jago mengemudi di jalanan tersebut. Jam 16.00 kami sampai di kilo 14-an (daerah Melawan) dan mulailah penderitaan kami. Saat itu mobil kami terperosok ke lumpur yang agak dalam. Kami berusaha untuk mengeluarkan mobil dari kubangan tersebut dengan berbagai cara tapi nggak berhasil. Akhirnya kami memanggil mobil bantuan dari KPC yang datang sekitar jam 18.00 dengan dikomandani Pak Fadin dan Faisal. Sayangnya mobil bantuan tersebut tidak dilengkapi dengan tali yang kuat, akhirnya mobil yang terperosok tidak bisa ditarik keluar karena tali penariknya putus terus.

Jam 19.30, diputuskan bahwa sebaiknya tim pulang bersama-sama ke sengata, dan mobil yang terperosok ditinggal saja. Cilakanya, sewaktu memutar balik arah mobil bantuan ini juga ikut-ikutan terperosok dan nggak bisa keluar dari kubangan. Akhirnya Pak Fadin coba kontak PT Thiess untuk minta bantuan.

Jam 20.30, ada sebuah mobil Mitsubishi milik perusahaan perkebunan sawit datang. Karena jalan sebelah kanan dan tengah sudah diisi oleh 2 mobil kami yang terperosok, dia mau lewat ambil jalur sebelah kiri. Eh mobil itu juga terjebak lumpur dan solider ikutan mogok pula. Ternyata di mobil itu ada kawan lamaku yang dulunya kerja di sebuah LSM di Balikpapan. Nah dengan bermandikan sinar rembulan kami (sekitar 9 orang) ngobrol-ngobrol sambil menunggu bala bantuan datang…

Jam 21.00, mobil bantuan dari PT Thiess sudah datang dan mencoba menarik mobil kami. Sialnya, mobil PT Thiess tersebut tidak cukup kuat untuk menarik mobil-mobil kami. Akhirnya mobil PT Thiess tersebut balik ke pangkalannya dan kami terlempar dalam sepi kembali….

Jam 21.30, suami dik Yuni datang dengan membawa mobil dilengkapi dengan tali tambang dan cangkul. Mereka datang bertiga dan seorang diantaranya merupakan sopir angkot yang sangat paham medan daerah itu. Dengan menggunakan cangkul dan strategi yang diatur oleh sopir angkot itu… mobil kami yang terjebak bisa ditarik keluar dari kubangan satu persatu termasuk mobil milik perusahaan perkebunan. Kami selesai narik mobil tersebut sekitar jam 22.30.

Jam 23.30, dalam perjalanan pulang ke sengata eh mobil yang kutumpangi kejeblos lagi di kubangan. Karena tali yang tadi digunakan sudah hancur semua, maka Mas Ihsan terpaksa harus cari tali ke kota sampai jam 01.00 pagi. Setelah dapat tali, barulah mobil kami bisa ditarik keluar dari kubangan dan sampailah kami di sengata jam 2 pagi.

Saat itu semua pakaianku sudah bermandikan lumpur karena terciprat lumpur sewaktu dorong mobil maupun karena kepleset kecemplung kubangan. Tangan dan jari-jariku juga terasa ngilu karena diforsir saat dorong mobil… tapi Alhamdulillah semua halangan teratasi…

Refleksikupun melayang, aku yang baru sekali lewat jalan itupun sudah sangat menderita, apalagi masyarakat Rantau Pulung hari-hari melewati jalan itu… Semoga Pemkab Kutai Timur tanggap terhadap penderitaan masyarakat Rantau Pulung itu dan mau membangunkan jalan untuk masa depan mereka… Hilangkanlah proyek mercusuar yang tidak bermanfaat untuk masyarakat banyak, bangunlah apa yang menjadi kebutuhan vital masyarakat…Kubangan tempatku mogok hanya sekitar radius 20 km dari ibukota kabupaten. Mosok Pemkab Kutim nggak mampu bangun jalan itu? Hayoo Pasti kamu bisa…..!!!!

No comments: