Wednesday, December 22, 2010

MAGELLAN DAN AMERIKA SELATAN

MAGELLAN DAN AMERIKA SELATAN
COLIN HYNSON
ISBN 979-20-2651-7
PT. ELEX MEDIA KOMPUTINDO
JAKARTA 2002
32 halaman

Buku ini memuat kisah pelayaran keliling dunia oleh para pelaut petualang, dan kemudian sukses menemukan Amerika Selatan. Kalau Columbus dikenal sebagai penemu Benua Amerika, maka Magellan (1480- 1521) dikenal sebagai pelaut ulung yang bisa membuktikan bahwa ada route ke Asia lewat barat.
Pada abad 15-an, Portugis dan Spanyol merupakan dua negara maritim yang sangat kuat dan bersaing. Magellan sendiri sebenarnya seorang prajurit angkatan laut Portugal namun kemudian membelot ke Spanyol karena Raja Portugis saat itu (Manuel I) memecatnya. Dukungan Raja Spanyol (Charles V), membuat Magellan bisa mengembangkan cita-citanya berkeliling dunia. Pada tahun 1519, Magellan sudah bisa menjejakkan kaki di Brazil yang saat itu sudah dikuasai Portugis. Perjalanan terus dilanjutkan sehingga dia bisa menemukan Samudera Pasifik, Philippina dan Guam.

Petualang lain adalah Hernando Cortes yang menaklukkan Kerajaan Aztec di Amerika Tengah yang saat itu peradabannya sudah sangat tinggi. Kerajaan lain yang ditaklukkan oleh Sapnyol ada Kerajaan Inca di Peru.

Petualangan dari para pelaut Eropa didasari prinsip Gospel (misi agama), Gold (mencari harta) , Glory (untuk meraih Kejayaan). Denga prinsip tersebut mereka tidak segan untuk merampas kekayaan lawan (emas, tanaman perkebunan), perbudakan sekaligus melakukan pemberangusan budaya dan pengetahuan setempat. Padahal budaya yang mereka hancurkan merupakan budaya yang sudah cukup tinggi. Itulah watak kapitalisme yang sangat ekspansif dan exploitatif....

Monday, November 29, 2010

MERAH PUTIH DI LANGIT SANGA-SANGA

MERAH PUTIH DI LANGIT SANGA-SANGA (sebuah roman sejarah)
Djumri Obeng
Penerbit Puspa Swara, Jakarta 1996
ISBN 979-8312-95-3
293 halaman

Buku ini merupakan sebuah roman atau cerita yang disusun mendasarkan peristiwa heroik sejarah perjuangan bangsa Indonesia ketika merebut kemerdekaan dari Belanda di kota Sanga-sanga – Kalimantan Timur tahun 1947.

Figur sentral roman ini adalah Budiyono yang merupakan pelopor pejuang Barisan Pembela Republik Indonesia di Kota Sanga-sanga yang merupakan kota industri minyak saat itu. Budiyono sebenarnya merupakan salah anggota tentara KNIL (Hindia Belanda) yang membelot ke Republik Indonesia. Bersama tokoh agama, guru, tokoh masyarakat, dan para pejuang dari Bugis, Banjar, Kutai dll mereka bersatu padu merebut kota Sanga-sanga dari tangan KNIL. Perjuangan mereka berhasil dan mereka bisa menduduki Kota Sanga-sanga selama beberapa hari. Namun adanya mobilisasi dukungan tentara KNIL dari berbagai daerah seperti Balikpapan, samarinda, Sulawesi dll telah membuat BPRI kelabakan karena amunisi, peralatan dan logistik yang sangat terbatas. Akhirnya tentara KNIL berhasil merebut kembali Sanga-sanga dan melakukan pembersihan yang menimbulkan banyak korban jiwa. Sebagian anggota BPRI kemudian hijrah ke daerah lain namun sebagian kecil BPRI tetap tinggal di Sanga-sanga, termasuk Budiono. Budiono sendiri akhirnya tertangkap dan mati secara ksatria di depan regu tembak KNIL.

Buku roman ini sangat bagus untuk memperkenalkan sejarah perjuangan bangsa yang terjadi di Sanga-sanga. Saya meyakini banyak daerah lain juga punya kisah perjuangan yang sangat heroik namun tidak bisa mencuat dalam catatan sejarah karena tiada yang menuliskannya. Untuk itu kita perlu memberikan apresiasi pada si penulis buku. Beberapa catatan tentang hal yang agak mengganjal dalam buku ini adalah (1) cerita perang relatif dominan, sehingga karakter Budiyono malah kurang terexploitasi (2) bahasa cenderung formal sehingga agak kaku (3) penulis menampilkan kisah kehidupan anak yang bernama Ardan. Si penulis menyatakan bahwa cerita ardan itu bukan tentang Ardan yang menjadi Gubernur saat buku ini diterbitkan, namun melihat gaya bahasa yang menyanjung dll terkesan buku ini seperti mengandung unsur “pesanan” atau ada upaya menyenangkan Gubernur Ardan..

Sunday, November 21, 2010

The Stars Shine Down (Kilau Bintang Menerangi Bumi)

The Stars Shine Down (Kilau Bintang Menerangi Bumi)
Sidney Sheldon
PT Gramedia Pustaka Utama
Jakarta 2007
ISBN: 979-605-549-X
557 hal

Novel ini mengisahkan perjuangan seorang anak kecil miskin bernama Lara dengan setting Amerika Serikat tahun 1970-1990an.

Lara seorang anak perempuan yang tinggal di Glace Bay bersama ayahnya karena ibunya meninggal sewaktu melahirkan Lara. Ayahnya seorang keturunan migrant dari Skotlandia yang pemalas, pemabok, suka melacur dan miskin. Ayahnya tidak peduli terhadap kehidupan Lara. Ayahnya bekerja untuk seorang bankir kaya dengan posisi sebagai juru tagih sewa rumah kos. Karena sakit jantung, ayahnya meninggal ketika Lara berusia awal belasan tahun

Sepeninggal ayahnya, Lara bertahan hidup dengan bekerja sebagai juru tagih sekaligus membantu mengelola rumah kos milik sang bankir. Dalam perjalanan hidupnya di rumah kos itu Lara menemukan orang-orang yang bersimpati dan mengajari dia untuk mengembangkan usaha bidang property (perumahan). Dengan tekad kuat, Lara berhasil mengumpulkan modal untuk membangun gedung untuk disewakan, walaupun untuk mendapatkan modal tersebut dia harus merelakan keperawanannya dinikmati sang bankir. Pembangunan gedung pertama ini cukup sukses dan disusul dengan investasi pembangunan gedung-gedung berikutnya.

Sukses di Glace Bay membuat Lara tertantang untuk pindah dan berinvestasi di Chicago. Investasi di Chicago cukup sukses dan dilanjutkan ekspansi ke New York. Dalam mengelola perusahaannya Lara menggunakan system tangan besi sehingga dia diberi julukan “ Si Kupu-kupu Besi”. Lara didukung oleh beberapa karyawan loyal seperti Howard keller yang ahli keuangan dan sebenarnya sangat mencintai Lara. Lara juga didukung oleh Paul Martin seorang pengacara dan juga seorang Mafioso yang disegani. Martin ini juga mencintai Lara walaupun dia menyadari dia tidak akan bisa memiliki Lara karena Martin sudah berumah tangga.

Dalam perjalanan hidupnya, Lara akhirnya menemukan tambatan hatinya pada Philip Adler yang merupakan seorang pianis konser ternama. Mereka menikah di Paris. Namun riak gelombang perselisihan muncul karena perbedaan dunia antara si suami yang sibuk dengan tour musik dan si istri yang sibuk bisnis real estate. Perselisihan ini makin memuncak dengan adanya keterlibatan orang-orang yang selama ini dekat dan mencintai Lara. Selain itu perselisihan ini dibumbui dengan kegoncangan usaha dimana real estate yang dibangun Lara menghadapi badai kebangkrutan akibat sabotase dan tagihan hutang bank yang menumpuk.

Adanya kasus perampokan yang disertai kekerasan terhadap Philip Adler akhirnya membuka mata bahwa hidup ini tidak bisa dikejar dengan memburu harta. Ada saatnya untuk istirahat, rileks dan memikirkan kehidupan keluarga dan kehidupan social.. Kebahagiaan hidup tidak terletak dalam banyaknya harta dikumpulkan tapi seberapa jauh kita bisa mensyukuri nikmat kehidupan yang ada …

Novel ini sangat kuat setting amerika-nya dimana Lara seolah-olah menjadi seorang yang sangat kapitalis dan menjadi robot yang hanya berpikir bagaimana menghasilkan duit. Secara umum novel ini “biasa-biasa saja”, datar, terlalu mulus tidak banyak hambatan dan tidak terlalu banyak kejutan. Deskripsi detail dan kejutan2 yang menjadi ciri khas Sidney Sheldon tidak begitu muncul di novel ini.

Sunday, November 14, 2010

PRIMADONA

Primadona (sebuah roman)
N. Rintiarno
PT Gramedia Pustaka Utama
Jakarta 2006
422 hal

Roman ini bercerita tentang kehidupan Kejora seorang primadona opera dengan setting kehidupan Hindia Belanda tahun 1920-1930an.

Kedjora merupakan anak petani miskin yang dititipkan kepada Petro dan Miss Ketjubung. Petro dan Miss Ketjubung merupakan pemilik sekaligus sutradara dan primadona grup opera Miss Ketjubung. Kedjora yang tumbuh menjadi wanita dewasa jelita, menimbulkan kecemburuan bagi Miss Ketjubung yang kuatir posisinya sebagai primadona akan tergusur. Tanda-tanda ketergusuran itu nmulai muncul misalnya Rama Oembara yang merupakan actor pria lebih suka mengundurkan diri dari grup opera Miss Kecubung karena bosa dipaksa memainkan lakon yang sama dengan Miss Ketjubung sampai puluhan kali.

Kondisi Miss Ketjubung yang sedang hamil muda membuat kesempatan bagi Kedjora untuk mengorbit menjadi terbuka luas. Miss Ketjubung yang tidak rela status primadonanya tersisih berupaya menahan laju kemajuan Kedjora dengan mengawinkan Kedjora dengan pemain badut dari grup opera itu. Kedjora akhirnya menikah dengan Badut Baling karena ingin membalas budi Petro dan Ketjubung. Kedjora memaksa Baluing untuk bersumpah bahwa Baling tidak akan menyentuh Kedjora, karena hati Kedjora telah terpikat dengan Rama Oembara. Karena perasaan cinta yang sangat dalam, Balingpun berikrar untuk tidak menyentuh Kedjora walaupun mereka tinggal dalam satu rumah dan satu kamar.

Rama Oembara yang kemudian mendirikan grup opera Gardanella berhasil meraih sukses besar. Dia merayu Kedjora untuk bergabung di Gardanella. Dengan situasi di grup opera Miss Ketjubung yang selalu dalam tekanan dari Miss Ketubung bahkan sempat kena guna-guna, tawaran Gardanella diterima oleh Kedjora apalagi di situ dia akan berkumpul dengan Rama Oembara pujaan hatinya. Kepindahan Kedjora ke Gardanella juga diikuti oleh Baling waalaupun Baling tahu dia akan menghadapi kenyataan menyakitkan karena Kedjora akan bertemu dan bersatu dengan Rama Oembara, dan meninggalkannya. Kepergian mereka ke Gardanella juga diikuti oleh Tio yang menjadi cukong sekaligus manajer Miss Ketjubung.

Hilangnya Kedjora dan Tio membuat grup opera Miss Ketjubung menjadi bangkrut karena asset-asetnya secara licik diambil alih oleh Tio. Petro yang tidak kuat menanggung beban akhirnya meninggal gantung diri. Miss Ketjubung sendiri mengajak anak buahnya pulang ke Surabaya untuk membangun kembali puing-puing grup opera Miss Ketjubung. Namun tiadanya dukungan teknis maupun manajemen memadai membuat grup ini tidak bertahan lama dan Miss Ketjubung mengalami depressi. Akhirnya Miss Ketjubung meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan karena nyala lilin menyambar kasur rombeng tempat dia tidur terbakar habis beserta bangunan opera dimana dia tinggal.

Meninggalnya Petro dan Miss Ketjubung tidak banyak diketahui oleh Kedjora yang saat itu selama 5 tahun mengadakan perjalanan pentas opera keliling dunia. Selama perjalan itu Kedjora menunggu Rama Oembara untuk menyatakan cinta dan melamarnya. Namun Rama Oembara sendiri tidak pernah berani mengungkapkan isi hatinya secara terbuka.

Suatu hari Kedjora menemukan kenyataan pahit bahwa Rama yang bersikap santun padanya ternyata suka main perempuan. Dia memergoki Rama main perempuan dalam gedung opera, dan dia mendengar sendiri cinta Rama padanya hanya cinta sementara. Dengaan hati yang pilu, Kedjora saat pentas secara elegan berpamitan kepada para penonton dan pengagumnya. Dia pamit mundur dari dunia opera selamanya….

Kedjora kemudian tinggal di kampong Cirebon dengan Baling. Ikrar Baling tidak akan menyentuhnya pun masih berlaku. Kedjora yang belum bisa melupakan cintanya meminta Baling untuk memainkan opera berdua setiap sabtu sore yaitu opera tentang surat cinta Rama Oembara….Opera itu mereka mainkan setiap minggu sampai 40 tahun lamanya.

Suatu saat Kedjora nendengar Rama meninggal dunia karena sakit Raja Singa. Dia melayat ke makam Rama, dan dari Soebro yang crew grup opera Miss Ketjubung diperoleh informasi bahwa Rama-lah yang pernah mengguna-guna Kedjora agar jatuh dalam pelukannya. Informasi itu membuat Kedjora tercenung dan dia sadar bahwa selama ini dia telah dibutakan oleh cinta buta. Dia menyadari bahwa selama ini terdapat pria sejati yang seharusnya dia cintai sepenuh hati..yaitu Baling. Akhirnya dengan kehidupan yang sudah beranjak tua, cinta suci Kedjora dan Balingpun bisa bersatu…..

Roman ini merupakan karya pertama N. Rintiarno yang say abaca. Saya langsung tertarik dengan gaya bahasa dan alur ceritanya begitu mengalir nan indah. Beliau sangat lihai menggambarkan kehidupan opera saat itu, sehingga anganku terbang jauh ke era Hindia Belanda untuk menikmati kepiawaian penampilan primadona Kedjora. Roman ini sangat layak dibaca karena juga memiliki pesan moral yang indah, yakni:
1. Cinta sejati suatu saat pasti akan akan terkuak bila kita memiliki kesabaran untuk merawatnya. Karena cinta sejati itu seringkali baru akan ditemukan dan dirasakan maknanya setelah suatu kurun perjalanan hidup seseorang.
2. Keberhasilan menjadi “superstar” tidak hanya karena bakat tetapi juga tuntunan dari pihak lain yang berpengalaman dan juga hasil kerja keras.
3. Kehidupan selebriti yang bergelimang kemewahan dan ketenaran seringkali hanya merupakan kehidupan dunia panggung dan beda jauh dalam kehidupan sehari-hari yang sering penuh gelimang derita dan pilu.
4. Seorang seniman haruusnya seorang pionir yang mampu menyuarakan suara public atau pionir yang mampu mengajak masyarakat berpikir ke depan (visioner). Seniman dituntut harus selalu mau berubah dan tidak boleh puas dengan apa yang ada.
5. Keberhasilan memadukan seni dengan bisnis harus ditopang oleh dua keahlian berbeda yaitu keahlian “berkreasi” dan keahlian “manajemen”.

Sunday, October 17, 2010

MUSTIKA JAWA

MUSTIKA JAWA
Zabrina
Penerbit Kawan Kita, Klaten 2007
ISBN 979-3549-29-7
128 halaman

Buku yang berisi kata mutiara dari budaya Jawa plus kitab Cina. Kata mutiara dari budaya Jawa biasanya disampaikan dalam bahasa Kromo Inggil atau bahkan bahasa Kawi yang penuh metafora sehingga untuk bisa mengurai makna kata terkadang kita harus mengurai perlahan-lahan kata per kata.

Menurutku buku ini tidak terlalu excellent. Ada beberapa kelemahan di buku ini yakni: (1) penulis tidak membedakan kata mutiara dengan peribahasa. Dalanm buku ini terdapat beberapa peribahasa Jawa yang sebetulnya tidak mengandung makna dalam karena itu hanya merupakan metafora belaka. Misal “kebo kabotan sungu”, menurutku itu peribahasa yang artinya “orang yang kelebihan beban tanggung jawab” dan bukan kata mutiara (2) Beberapa penterjemahan dari bahasa Jawa Kromo Inggil ke Bahasa Indonesia sering kurang sempurna. (3) Terdapat pengulangan beberapa kata mutiara, (4) Judul buku ini agak MENIPU karena judulnya *Mustika Jawa” terkesan cenderung berisi mutiara Jawa tapi kenyataannya isinya 60% berisi mutiara dari kitab Cina.

Sunday, September 19, 2010

GERHANA KEMBAR

GERHANA KEMBAR
Clara NG
PT Gramedia Pustaka Utama
Jakarta 2007
ISBN 979-22-3407-1
368 hal

Novel ini bercerita tentang kehidupan kehidupan Lendy seorang editor kenamaan, dengan ibunya yang bernama Eliza dan Oma Diana.

Saat Diana sedang menderita sakit akut karena usianya yang sudah renta, Lendy menemukan naskah novel yang merupakan kisah perjalanan hidup sang Oma. Dari naskah itu Lendy mengetahui bahwa Sang Oma dulu menikah tanpa perasaan cinta dengan Opa Erwin. Sang Oma sejak muda malah merasakan cinta sejati-nya pada sesama perempuan yakni Oma Henrietta Selene. Oma Diana dan Oma Selene saling mencintai namun terhalang perkawinan Oma dan Opa, sampai akhirnya Oma Selene menjauhkan diri ke Perancis. Dalam naskah tersebut, Lendy juga baru tahu bahwa dia adalah seorang anak yang lahir di luar perkawinan saat mama Eliza masih sekolah SLTA.

Dengan melihat penderitaan Oma Diana di akhir hayatnya, Lendy dan mama Eliza berusaha mempertemukan Oma Diana dengan Oma Selene. Akhirnya Oma Selene bersedia pulang ke Indonesia untuk menemui Oma Diana. Sebuah pertemuan indah di akhir hayat Oma Diana.

Novel ini secara umum datar-datar saja dan tidak ada kejutan-kejutan dengan kalimat yang relative encer. Bagi para pembaca novel yang menyukai nilai kehidupan, anda harus bersiap untuk kecewa karena tidak banyak makna kehidupan yang bisa ditarik dari novel pop ini…..

Monday, September 13, 2010

CINTA DIDALAM GELAS

CINTA DIDALAM GELAS
Andrea Hirata
Penerbit Bentang – Yogyakarta 2010
ISBN 978-602-8811-09-5
Hal 270

Buku ini merupakan buku kedua atau sambungan dari Padang Bulan.. Dalam novel ini diceritakan budaya masyarakat di Belitong yang suka nongkrong di warung kopi sambil minum kopi, membual, mengkritik dan main catur, Budaya nongkrong ini mungkin sebagai media rekreasi setelah lelah bekerja seharian sambil sekaligus mencari inspirasi untuk menemukan lading tambang yang baru…

Dengan setting warung kopi ini, dilanjutkan kisah perjuangan Enong yang sudah berumahtangga namun mengalami penindasan dari suaminya. Enong berniat membalas dendam perlakuan suaminya yang jagoan catur dengan pertempuran di papan catur. Kembali Enong menunnjukkan perjuangan kerasnya dalam belajar catur yang selama ini di masyarakat merupakan budaya patriarchal. Dengan kerja keras, keteguhan hati Enong dan kerjasama serta dukungan dari Ikal, detektif M Nur, nona Nichnokha, Alvin, Preman kontet dan orang-orang di sekitar Enong, perjuangan Enong untuk membalas dendam tidaklah sia-sia.

Dwilogi Padang Bulan dan Cinta didalam gelas ini sarat dengan humor dan juga seting budaya melayu. Penggunaan kalimat juga cukup kuat dengan banyaknya metafora yang artistic. Kalau bisa dianggap kekurangan adalah dwilogi ini miskin ajaran nilai kehidupan, Ini setidaknya kalau kubandiungkan dengan cerita tetralogi novel laskar pelangi……

PADANG BULAN

PADANG BULAN
Andrea Hirata
Penerbit Bentang – Yogyakarta 2010
ISBN 978-602-8811-09-5
Hal 254


Novel ini merupakan lanjutan dari tetralogi: Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor dan Maryamah Karpov.

Dalam novel ini dikisahkan perjuangan Enong --seorang anak yatim dari keluarga miskin-- yang berkeinginan kuat untuk belajar bahasa Inggris. Kematian sang ayah membuat Enong merelakan diri untuk bekerja menjadi pendulang timah demi mendapatkan sesuap nasi buat keluarganya.. Demi sesuap nasi Enong berjuang termasuk berjuang melawan kultur budaya karena pekerjaan pendulang timah tradisional itu sendiri selama ini identik dengan pekerjaan kasar buat kaum laki-laki.. Perjuangan untuk mengembangkan diri juga terus dilakukan dengan belajar bahasa Inggris secara autodidak Sacrifice—honesty – freedom merupakan mantra sakti yang menyemangati perjuangan Enong.

Dalam buku ini juga dikisahkan kekonyolan percintaan Ikal dengan A Ling yang tidak direstui ayah Ikal. A Ling yang menghilang membuat Ikal senewen dan patah hati apalagi ada isu A Ling akan dinikahkan dengan pria lain yang tampan, gagah dan smart. Ikal dibantu detektuif M. Nur berusaha mendapatkan cinta kasih A Ling yang hilang, namun dia selalu kalah dengan si pria tampan itu. Kegagalan demi kegagalan tidak menyurutkan langkah Ikal. Sampai suatu saat ketika Ikal hampir minggat ke Jakarta, muncullah A Ling yang ngamuk dengan rencana kepergian itu. Akhirnya novel ini ditutup dengan happy ending dimana dijelaskan bahwa selama ini A Ling menghilang untuk menjalankan misi “makcomblang” atau perjodohan tradisional yang harus dilakukan secara rahasia…

Thursday, September 02, 2010

NEGERI 5 MENARA

NEGERI 5 MENARA
Ahmad Fuadi
PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta 2009
ISBN 978-979-22-4861-6
423 halaman

Buku ini mengisahkan tentang perjalanan hidup Alif Fikri, seorang anak Minang dari keluarga sederhana yang atas amanah bundanya masuk menempuh pendidikan di Pondok Madani atau Pondok Pesantren Modern Gontor – Jawa Timur yang terkenal itu. Di Pondok Madani dia berkarib dengan Said yang keturunan Arab, Raja yang anak Batak, Atang yang dari Sunda, Dulmajid yang keturunan Madura dan Baso keturunan Bugis. Sebuah persahabatan yang penuh kesetiakawanan dan kebersamaan terjalin di pondok itu, tanpa melihat latar belakang suku, daerah maupun kondisi sosial ekonomi. Mereka mempunyai kelebihan/bakat masing-masing dan dengan perkariban itu mereka menjadi sebuah sinergi yang saling mengisi dan saling membantu. Anak-anak tersebut biasa berkumpul untuk ngobrol di bawah menara masjid sehingga mereka menyebut diri Sahibul Menara.

Dari sisi alur cerita buku ini mirip Laskar Pelangi-nya Andrea Hirata. Banyak mutiara kehidupan yang bisa digali dari novel ini yang berangkat dari pengalaman nyata proses pendidikan karakter di lingkungan pondok. Beberapa mutiara kehidupan itu antara lain adanya indoktrinasi nilai-nilai luhur seperti:
• Man Jadda Wajada yang berarti barang siapa bersungguh-sungguh dia akan berhasil. Konsep nilai ini ditanamkan sejak awal sehingga akan melahirkan anak didik yang mempunyai semangat bekerja keras.
• I’timad ‘ala nafsi yaitu bergantung pada diri sendiri, jangan bergantung pada orang lain. Cukuplah Tuhan yang menjadi anutanmu. Mandirilah maka kamu akan jadi orang merdeka dan maju.
• Man shabara zhafira, Barang siapa bersabar maka dia akan beruntung. Jangan risaukan penderitaan hari ini, jalani saja dan lihatlah apa yang akan terjadi di hari esok dan tetaplah fokus pada tujuan akhir untuk menemukan jati diri.
• I’malu fauqa ma’amilu, Budayakan going the extra miles, lebihkan usaha, waktu, tekad, upaya dan lain-lainnya maka kita akan sukses.
• Percaya dirilah, jangan mau sedih, marah, kecewa, dan takut karena faktor luar. Kitalah yang berkuasa terhadap diri kita sendiri, jangan serahkan kekuasaan kepada orang lain. Jadilah master dan penguasa hati kita sendiri. Hati yang selalu bisa dikuasai pemiliknya adalah hati orang yang sukses.
• Sejarah adalah bukan seni bernostalgia. Sejarah adalah pelajaran yang bisa kita tarik ke masa sekarang untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
• Bacalah Quran dan hadits dengan mata hati kita. Resapi dan lihatlah mereka secara menyeluruh, saling berkait menjadi pelita kehidupan kita.
• Pasang niat kuat, berusaha keras dan berdoa khusyuk, lambat laun apa yang kalian perjuangkan akan berhasil. Itulah sunnatullah – hukum Tuhan.
• Birrul Walidain yaitu berbaktilah pada orangtuamu. Mereka berdua adalah tempat pengabdian penting bagi kita di dunia. Jangan pernah menyebutkan kata kasar yang menyebabkan mereka berduka. Selama mereka tidak membawa kepada kekafiran, wajib bagi kita untuk patuh.
• Jangan berharap dunia yang berubah, tapi diri kitalah yang harus berubah.Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai kaum itu sendirilah yang melakukan perubahan.
• Barang siapa menuntut ilmu dengan niat ikhlas, dia akan mendapat kehormatan sebagai mujahid Allah. Bahkan kalau dia mati ketika menuntut ilmu maka akan diganjar dengan gelar syahid.
• Berikan yang terbaik. Setelah segala usaha sempurna, berdoa dan tawakallah. Tugas kita hanya sampai usaha dan doa, serahkan selebihnya kepada Tuhan, ikhlaskan keputusan kepada-Nya . Dengan cara itu kita tidak akan pernah stres. Stress hanya menjadi milik orang yang belum berusaha dan tawakal.
• Man thalabal ‘ula sahiral layali yakni siapa ingin mendapatkan kemuliaan maka bekerjalah sampai jauh malam.
• Ballighul anni walau aayah, sampaikan sesuatu dariku walau hanya satu ayat.
• Ikatlah ilmu dengan mencatatnya. Proses mencatat itulah yang akan mematri kosa kata baru di kepala kita.
• Proses belajar mengajar akan berjalan efektif bila gurunya ikhlas mendidik dan sang murid juga ikhlas untuk dididik. Keikhlasan adalah pakta suci yang tidak didasari pamrih dan imbalan tertentu, dan semuanya hanya berorientasi pada ridho Allah. Keikhlasan merupakan obat untuk merawat hati dan menguatkan raga.
• Kullukum ra’in wakullukum masulun an raiyatihi yakni setiap orang adalah pemimpin dan setiap orang bertanggungjawab atas apa yang dipimpinnya.
• Inti hidup ini adalah kombinasi niat ikhlas, kerja keras, doa dan tawakal. Ikhlaskanlah semuanya sehingga kita tidak ada kepentingan lain selain ibadah.
• Jangan puas menjadi pegawai, tapi jadilah orang yang punya pegawai.
• Orang yang berilmu dan beradab tidak akan tinggal di kampung halaman. Tinggalkan ngerimu dan merantaulah kenegeri orang (Imam Syafi’i)
• Setiap orang harus berani bermimpi karena mimpi itulah yang akan menuntun kita untuk menggapai tujuan hidup.

Dari sisi ilmu pendidikan, novel ini menyodorkan metode pendidikan alternatif yang penuh dengan pendidikan karakter untuk menumbuhkan sikap kreatif, percaya diri, jujur, penuh setia kawan, profesional, mandiri, semangat kerja keras, disiplin, sportif, sabar, tawakal, penghormatan kepada orangtua dan guru, rasa tanggungjawab dan kebersamaan serta kekeluargaan. Metode ini ternyata mampu menciptakan manusia unggulan berkualitas yang penuh dedikasi terhadap sesama. Metode alternatif yang penuh dengan character building inilah yang gagal dikembangkan di sekolah-sekolah formal selama ini. Kebangkrutan bangsa Indonesia saat ini tidak terlepas dari metode pendidikan yang salah yang selama ini dianut dunia pendidikan formal. Sekolah formal mampu menciptakan manusia cerdas tapi tidak mempunyai karakter dan berpikir egois. Departemen Pendidikan nasional harusnya mampu berkaca dan mengadopsi sisi positif kasus pendidikan alternatif di pondok pesantren. Tidak ada kata terlambat dan tidak perlu malu untuk itu !!!!

Buku ini ditutup dengan kesuksesan sahibul menara dalam hidupnya. Kesuksesan itu tidak terlepas dari keberanian untuk bermimpi...

Sunday, August 29, 2010

KORUPSI; Sifat, Sebab dan Fungsi

KORUPSI; Sifat, Sebab dan Fungsi
SH Alatas
LP3ES Jakarta, 1987
ISBN 979-8015-37-1
Hal 323


Korupsi merupakan upaya sengaja melakukan kesalahan atau melalaikan tugas yang diketahui sebagai kewajiban atau tanpa hak menggunakan kekuasaan dengan tujuan memperoleh keuntungan yang sedikit banyak bersifat pribadi. (Brooks, 1910). Korupsi tersebut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Suatu pengkhianatan terhadap kepercayaan
2. Penipuan terhadap badan pemerintah, lembaga swasta atau masyarakat umumnya
3. Dengan sengaja melalaikan kepentingan umum demi kepentingan khusus
4. Dilakukan dengan rahasia, kecuali dalam keadaan dimana orang-orang yang berkuasa atau bawahannya menganggap tidak perlu
5. Melibatkan lebih dari satu pihak atau satu orang
6. Adanya kewajiban dan keuntungan bersama
7. Terpusatnya kegiatan korupsi pada mereka yang menghendaki keputusan yang pasti dan mereka yang dapat mempengaruhinya
8. Adanya usaha untuk menutupi perbuatan korup dalam bentuk pengesahan hokum
9. Melakukan fungsi ganda yang kontradikstif pada mereka yang melakukan korupsi. (Alatas 1968)

Alatas dalam buku ini membagi korupsi dalam beberapa jenis yakni:
• Transactive corruption yaitu korupsi yang didasari kesepakatan ti,bal balik antara pemberi dan penerima demi keuntungan keduabelah pihak dan dengan aktif diusahakan tercapainya keuntungan ini oleh kedua-duanya (biasanya anatara pemerintah dengan sector usaha/masyarakat).
• Extorsion corruption (korupsi yang memeras) dimana pihak pemberi dipaksa untuk menyuap guna mencegah kerugian yang sedang mengancam dirinya, kepentingannya atau hal-hal yang dihargainya.
• Korupsi defensive yaitu perilaku korban korupsi pemerasan atau korupsi untuk mempertahankan diri
• Korupsi Investif yaitu pemberian barang atau jasa tanpa ada pertalian langsung dengan keuntungan tertentu, selain keuntungan yang dibayangkan akan diperoleh di masa yang akan datang
• Korupsi perkerabatan/nepotisme yatu penunjukan yang tidak sah terhadap teman atau sanak keluarga untuk memegang jabatan pemerintahan atau tindakan yang mengutamakan kepada mereka dg cara yang bertentangan dengan norma dan peraturan yang berlaku
• Korupsi dukungan tindakan untuk memperkuat korupsi yang ada missal terror terhadap antivis anti korupsi.

Alatas lebih lanjut menuturkan bahwa dari sisi sejarah korupsi sudah berlangsung sejak jaman sebelum Masehi (bahkan ada sumber menyebutkan 1200 SM). Kasus korupsi ini terjadi di jaman sejarah Mesir, Babilonia, Ibrani, India, Cina, Yunani dan Romawi Kuno. Korupsi tersebut terjadi di kalangan pemerintahan, militer maupun lembaga peradilan. Meski demikian pada zaman tersebut sudah muncul berbagai aturan hukum maupun aksi untuk pemberantasan korupsi.

Terkait dengan korupsi yang berkembang di negara berkembang khususnya Asia paska kemerdekaan hingga saat ini, Alatas menilai bahwa faktor yang berpengaruh adalah rekrutmen pegawai yang banyak dan tidak disertai income yang memadai. Di sisi lain muncul keserakahan akibat budaya materialisme yang didukung oleh banyaknya peluang untuk melakukan korupsi seperti birokrasi yang kaku dan lemah kontrol sosial akibat budaya individualistik. Alatas menggaris bawahi bahwa koruptor atau homo venalis merupakan orang yang melanggar nilai moral (immoral) dan bukan produk budaya karena di dunia ini tidak ada masyarakat yang secara sadar mengembangbiakkan korupsi.

Dari sisi efek, korupsi menimbulkan berbagai efek yakni:
• Efek Metastatik yaitu korupsi cenderung makin menyebar dan membesar sehingga pejabat korup cenderung kelihatan lebih besar pengaruhnya dimata orang yang membutuhkannya.
• Efek Perkomplotan, yaitu korupsi cenderung membukakan jalan bagi korupsi lainnya atau menggurita, dimana sinergi antar kelompok akan menjadi semakin berkembang.
• Efek pemberian tertentu, yaitu efek yang ditimbulkan akibatn pemberian tertentu dan ini bisa beraneka ragam misalnya korupsi dalam pembelian kapal Tampomas mengakibatkan kualitas kapal buruk dan menimbulkan bencana kemanusiaan karena kapal tersebut tenggelam. Korupsi dalam pembuatan jalan mengakibatkan jalan cepat rusak sehingga akses masyarakat terganggu.
• Efek penghilangan potensi, yaitu korupsi yang digunakan untuk proyek2 penguasa sehingga anggaran pembangunan pelayanan publik terpinggirkan.
• Efek Transmutasi, yaitu munculnya pergeseran nilai dimana tokoh korup dianggap sebagai warga kehormatan atau Robinhood bagi sebagian kalangan.
• Efek Pamer, yaitu pamer hasil korupsi seperti perhiasan, rumah mwah dll sehingga korupsi seperti sesuatu yang menguntungkan dan positif.
• Efek Derivasi Kumulatif, yaitu efek kumulatif yang muncul dari tindakan-tindakan korupsi seperti korupsi yang dilakukan menteri akan banyak membawa efek bagi kebijakan dan progra di departemennya
• Efek Psikosentris yaitu munculnya ketagihan untuk melakukan tindakan korupsi ulang.
• Efek Klikmatis yaitu munculnya penyimpangan nilai dimana orang-orang yang berjuang secara jujur malah tidak memperoleh reward yang memadai.
• Efek Ekonomis Korupsi yaitu pemiskinan penduduk melalui penggerogotan ekonomi pemerintah.


Alatas sangat mengecam upaya-upaya dan pemikiran yang bersifat menetralisir nilai negatif korupsi. Beliau mengecam Samuel Hutington yang berpendapat bhwa korupsi oleh perusahaan nasional bisa dimaafkan demi mendorong modenrisasi di negara berkembang yang korup. Kecaman lain ditujukan kepada Robert Merton dan juga Nathaniel Leff yang melihat bahwa korupsi terkadang diperlukan bila pemerintahan lamban sehingga mereka menyebut korupsi sebagai “extra legal institution”. Kecaman Alatas ini muncul dari adanya kesadaran bahwa pelemahan upaya pemberantasan korupsi seringkali dimulai dari bahasa yang tranmutasi.

Dalam buku ini Alatas menggaris bawahi bahwa pemberantasan korupsi harus dilakukan dengan menciptakan SDM handal yang credibel dan juga didukung adanya penegakan aturan hukum secara adil dan konsisten. Untuk bisa menjalankan hal itu dibutuhkan adanya leadership yang visioner.

Secara umum buku ini sangat menarik dan masih kontekstual untuk meneropong kasus korupsi yang masih marak saat ini. Salah satu kesulitan yang saya temui adalah pembahasan bab “Ideologi Korupsi” yang agak berbau filsafat ilmu sehingga perlu mengerinyitkan dahi dan merenung untuk bisa mengunyah kata-kata yang tertuan dalam Bab tersebut.

Friday, August 20, 2010

PERCAKAPAN DENGAN TUHAN

"Selamat pagi Tuhan, sekiranya Tuhan punya waktu sedikit, aku ingin bicara."

"Ooo..waktu-KU adalah KEKEKALAN, tidak ada masalah tentang waktu. Apa pertanyaanmu? "

"Terimakasih. .. Apa yg paling mengherankan bagi-MU tentang kami manusia?"

"Hahaha.. kalian itu memang aneh.
Pertama, suka mencemaskan masa depan, sampai lupa hari ini.
Kedua, kalian hidup seolah olah tidak bakal mati.
Ketiga, kalian cepat bosan sebagai anak-anak dan terburu-buru ingin dewasa. Namun setelah dewasa rindu lagi jadi anak-anak: suka bertengkar, ngambek, dan ribut karena soal2 sepele.
Lalu keempat, kalian rela kehilangan kesehatan demi mengejar uang, tetapi membayarnya kembali mengeluarkan begitu banyak uang untuk mengembalikan kesehatan itu. Hal2 begitulah yang membuat hidup kalian susah."

"Lantas apa nasihat Tuhan agar kami bisa hidup bahagia?"

"Sebenarnya semua nasihat sudah pernah diberikan. Inilah satu lagi keanehan kalian: suka melupakan nasihat-KU. Baiklah KU-ulangi lagi ya, beberapa yang terpenting:
Pertama, kalian harus sadar bahwa mengejar rejeki adalah sebuah kesalahan. Yang seharusnya kalian lakukan ialah menata diri agar kalian layak dikucuri rejeki. jadi jangan mengejar rejeki, tetapi biarlah rejeki yang mengejar kalian.
Kedua, ingat "siapa" yang kalian miliki itu lebih berharga dari pada "apa" yang kalian punyai. Perbanyaklah teman, kurangi musuh.
Ketiga, jangan bodoh dengan cemburu dan membandingkan yang dimiliki orang lain. Melainkan bersyukurlah dengan apa yg sudah kalian terima. Khususnya, kenalilah talenta dan potensi yang kalian miliki lalu kembangkanlah itu sebaik-baiknya, maka kalian akan menjadi manusia unggul. Otomatis rejeki yang akan mengejar kalian.
Keempat, ingat orang yg disebut kaya bukanlah dia yang berhasil mengumpulkan yang terbanyak, tetapi adalah dia yg paling "sedikit" memerlukan, sehingga masih sanggup memberi kepada sesamanya.
Ok? Ingat janji ini: AKU tidak akan meninggalkanmu.

"Terimakasih Tuhan"

Postingan kawan
Suatu hari beberapa alumni Univ California Berkeley yg sdh bekerja & mapan dlm karir, mendatangi profesor kampus mereka yg kini sdh lanjut usia. Mereka membicarakan banyak hal menyangkut pekerjaan maupun kehidupan mereka.

Sang profesor lalu ke dapur & kembali dng membawa seTéko kopi panas. Disebuah nampan ia membawa bermacam2 cangkir. Ada yg terbuat dr kaca, kristal, melamin, beling & plastik. Beberapa cangkir nampak indah & mahal, tetapi ada jg yg bentuknya biasa2 saja & terbuat dari bhn yg murah. "Silahkan masing2 mengambil cangkir & menuang kopinya sendiri", Sang prof mempersilahkan tamu2nya. Stlh masing2 sdh memegang cangkir berisi kopi, profesor itu berkata, "Perhatikanlah bahwa kalian semua memilih cangkir2 yg bagus & yg tertinggal kini hanya cangkir murah & tidak begitu menarik. Memilih yg terbaik adalah hal yg normal. Tetapi sebenarnya justru disitulah persoalanya. Ketika kalian tidak mendapatkan cangkir yg bagus, perasaan kalian menjadi terganggu. Kalian mulai melihat cangkir2 yg dipegang orang lain & membandingkannya dgn cangkir yg kalian pegang. Pikiran kalian terfokus kpd cangkir, padahal yg kalian nikmati bukanlah cangkirnya, melainkan kopinya."

Sesungguhnya kopi itu adalah kehidupan kita, sedangkan cangkirnya adalah pekerjaan, jabatan, uang & posisi yg kita miliki. Jangan pernah membiarkan wadah dari kopi mempengaruhi kopi yg kita nikmati. Orang boleh saja menaruh kopi kedalam gelas kristal yg sangat mahal & indah, tetapi belum tentu mereka dpt merasakan nikmat dari kopi tsb. Artinya, ada sebagian orang yg menurut penglihatan jasmaniah kita mereka begitu beruntung & berbahagia, tetapi belum tentu mereka dpt menikmati indahnya karunia kehidupan yg diberikan oleh Tuhan.

Postingan seorang kawan

KISAH ANEH KELUARGAKU.. .(Kisah Nyata..!)

KASUS KELUARGAKU SANGAT ANEH, WALAUPUN SECARA HUKUM ADALAH LEGAL DAN SAH....

WAKTU AKU BERUMUR 23 TAHUN AKU MENIKAHI SEORANG JANDA CANTIK BERUSIA 35 TAHUN. JANDA ITU MEMILIKI ANAK YANG JUGA SANGAT CANTIK BERUSIA 12 TAHUN. LIMA TAHUN KEMUDIAN, ANAK TIRIKU SALING JATUH CINTA DENGAN AYAHKU YG DUDA DAN TAK LAMA KEMUDIAN MEREKA MENIKAH.HAL INI BERARTI AYAHKU SEKALIGUS MENJADI MENANTUKU, SUATU HAL YG MEMBINGUNGKANKU, SEBAB ANAK TIRIKU SEKALIGUS MENJADI IBU TIRIKU, KARENA DIA MENIKAH DENGAN AYAHKU.

KOMPLIKASI INI MENJADI SEMAKIN PARAH DAN KACAU BALAU, KARENA AKU TELAH PUNYA SEORANG ANAK LELAKI DENGAN ISTRIKU YG BEKAS JANDA ITU. ANAKKU MENJADI SAUDARA DARI ANAK TIRIKU, BERARTI DIA ADALAH SAUDARA DARI AYAHKU, INI BERARTI ANAKKU ADALAH SEKALIGUS PAMANKU, SUATU HAL YG MEMBUATKU SEDIH SEKALI.ISTRI AYAHKU, YG JUGA ANAK TIRIKU, KEMUDIAN MELAHIRKAN SEORANG ANAK PEREMPUAN.

HAL INI BERARTI ANAK PEREMPUAN ITU ADALAH CUCUKU, KARENA AKU ADALAH SUAMI DARI
NENEKNYA. DAN SEKALIGUS SAUDARA PEREMPUANKU, KARENA DIA ADALAH ANAK DARI AYAHKU.ISTRIKU ADALAH IBU DARI ANAK TIRIKU, YG JUGA MENJADI IBU TIRIKU, KARENA DIA ADALAH ISTRI AYAHKU. INI BERARTI DIA ADALAH ISTRIKU, DIA JUGA SEKALIGUS NENEKKU, KARENA DIA ADALAH NENEK DARI SAUDARA PEREMPUANKU.

BILA ISTRIKU ADALAH NENEKKU, BERARTI AKU ADALAH CUCUNYA.DAN 1 HAL YG BIKIN AKU GILA BILA MEMIKIRKANNYA ADALAH, SEBAGAI SUAMI DARI NENEKKU, BERARTI AKU MENJADI 'KAKEK DARI DIRIKU SENDIRI!!!!

Yang super gila, ya yang baca ini..., udaah aneh, bingung, gak ngerti...eeeeeh diterusin ajaaah..!!.. .nekaaat beneeerrrr.. ..

Postingan dari seorang kawan....

Tidur

Just Joke...

1. Tidur dengan wanita cantik = bangga 1/2 mati
2. Tidur dengan wanita PSK = mahal 1/2 mati
3. Tidur dengan wanita jelek = stress 1/2 mati
4. Tidur dengan wanita Hyper = cape 1/2 mati
5. Tidur dengan sahabat = nyesal 1/2 mati
6. Tidur dengan pacar = nafsu 1/2 mati
7. Tidur dengan istri orang = nafsu gak mati2
8. Tidur dengan istri tentara = sudah pasti MATI

postingan dari kawan di milis

Monday, August 09, 2010

Mandala

Mandala
Pearl S. Buck
PT Gramedia Pustaka Utama
Jakarta 2007
476 halaman

Tanya: apa sebabnya aku tak pernah menemukan kedamaian?
Orang bijak menjawab: Karena Nafsu
Tanya: Tapi aku Cuma bernafsu mendapatkan kedamaian...
Jawab: Hilangkan nafsu itu
Tanya: Kaua begitu, apa yang bisa mendatangkan rasa damai pada pikiran manusia?
Jawab: Cinta
Tanya: Cinta kepada siapa?
Jawab: Bisakah kausuruh lampu itu hanya menerangi sisi sebelah sini saja dan tidak menerangi sebelah sana? Buat siapa api menyala kalau bukan buat semuanya.
Tanya: apakah kedamaian terletak dalam nyala?
Jawab: Apakah kedamaian mematikan api? Tidak.... kedamaian menanti di pusat api yang menyala...

Itu sepenggal kutipan dari dialog sang Maharaja Jagat dengan Brooke seorang wanita Amerika yang dicintainya dalam novel “Mandala” karya Pearl S. Buck.

Novel Mandala yang bersetting India jaman paska kemerdekaan mengisahkan pergulatan anak manusia dalam mengatasi perubahan jaman. Dari sistem monarki dan sistem kasta ke pemerintahan yang lebih demokratis, perubahan orientasi kaum bangsawan dari penguasa menjadi pengusaha, perubahan budaya dari paternalistik menjadi egaliter, perubahan dari model perjodohan ala Siti Nurbaya menjadi pernikahan yang lebih terbuka dan lain-lain. Pertemuan budaya Timur dan Barat, juga menumbuhkan intrik percintaan antar bangsa dan antar budaya. Dalam perubahan jaman tersebut kehidupan cinta juga mengalami ujian........

Novel yang cukup menarik dari novelis yang secara intens mencoba merekatkan budaya barat dengan budaya timur yang penuh dengan filsafat dari Bhagavat Gita maupun kitab Upanishad... Salah satu kelemahan novel ini adalah akhir yang dipaksakan happy ending secara terburu-buru tanpa melalui proses refleksi dan penyadaran yang intens... Meski demikian untaian kata-kata yang sangat indah, alur mengalir jernih dan penuh nasihat spiritual penuh pembelajaran kehidupan menjadikan novel ini sangat layak dibaca oleh para pencari cinta....

Sunday, July 18, 2010

Himpunan Materi Pelatihan Perencanaan Pembangunan Partisipatif bagi Fasilitator Desa

Himpunan Materi Pelatihan Perencanaan Pembangunan Partisipatif bagi Fasilitator Desa
Balai Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Yogyakarta 2007
87 halaman

Buku ini membahas materi Pelatihan Perencanaan Pembangunan Partisipatif Masyarakat Desa (P3MD) yang sejak pertengahan 90-an dijadikan metode resmi dalam perencanaan pembangunan di tingkat desa. P3MD sendiri seingatku merupakan integrasi dan penyatuan konsep dari beberapa metode perencanaan partisipatif seperti Participatory Rural Appraisal (PRA), Participatory Learning Action (PLA), Action Research, Rapid Rural Appraisal dll.

Terkait dengan buku ini ada beberapa kritik, yakni:
1. P3MD menjadi simplifikasi yang berlebihan terhadap PRA, PLA dll. Simplifikasi itu terjadi terhadap prinsip-prinsip filosofis hingga teknis kajian. Spirit awal perencanaan partisipatif sebagai bentuk perlawanan terhadap top down approach kurang banyak dikupas. Demikian pula teknis kajian hanya ditekankan pada teknik pemetaan, bagan hubungan kelembagaan dan kalender musim. padahal sebebarnya masih ada belasan bahkan puluhan teknik kajian lain yang bisa dikembangkan di lapangan sesuai dengan data yang dibutuhkan.
2. Training di buku ini hanya cenderung menekankan aspek kognitif (pengetahuan) dan psikomotorik (ketrampilan). Sedangkan sisi afektif (sikap) tidak banyak dikupas. Padahal sebagai pendamping masyarakat, utamanya mereka dituntut mampu bersikap adaptif dan berempati dengan masyarakat. Saya kuatir dari pelatihan ini nanti akan lahir "robot-robot" yang trampil dalam aplikasi P3MD namun tidak punya empatthy dan keberpihakan terhadap masyarakatnya.
3. Secara de jure, P3MD selama ini jadi metode resmi. Namun secara de facto, hasil perencanaan masyarakat banyak terpinggirkan dan kalah dengan usulan dari instansi pemerintah (SKPD)ataupun kalah dari usulan yang bersifat politis dari Bupati dan DPRD. Di banyak daerah, usulan masyarakat yang diadopsi oleh Pemda terkadang kurang dari 10 %/tahun. Makanya banyak masyarakat yang frustasi dan menolak P3MD. Perlu ada suatu terobosan agar ada jaminan bahwa usulan masyarakat ini akan diadopsi oleh pemerintah daerah. Oleh karenanya SKB Bappenas-Depdagri ttg Juklak Musrenbang perlu diperbaiki content-nya.

Sunday, May 30, 2010

KORUPSI KEMANUSIAAN

KORUPSI KEMANUSIAAN; Menafsirkan Korupsi dalam Masyarakat
Al. Andang L. Binawan (editor)
Penerbit Buku Kompas, Jakarta Mei 2006
ISBN 979-709-253-4
234 hal

Buku bertopik Korupsi ini merupakan kumpulan 12 tulisan, utamanya dari kalangan civitas academica STF Driyarkara – Jakarta dan dipersembahkan sebagai kado ulang tahun Romo Franz Magnis Suseno yang ke 70.

Dalam buku ini pemahaman korupsi tidak hanya dimaksudkan sebagai korupsi berbentuk uang atau harta material namun korupsi dipahami sebagai sebuah proses “pembusukan” termasuk proses pembusukan dalam berbahasa maupun dalam berpikir. Beberapa penulis dalam buku ini mengkritisi kehidupan yang dicengkeram oleh kapitalisme menimbulkan dampak negatif berupa; (1) berkembangnya individualisme (2) berkembangnya budaya hidup instant dan konsumtif (3) orientasi ke arah material/uang (4) teknologi yang konsumtif dan rakus (5) lunturnya kontrol sosial (6) alienasi (7) hilangnya spiritualisme masyarakat. Dari sisi kultur lokal di Indonesia, budaya “rikuh pekewuh” mpak negatif dengan munculnya budaya permisif terhadap perilaku korupsi. Demikian pola penggunaan bahasa yang cenderung “lunak” atau diperhalus disadari atau tidak menimbulkan dampak seolah-olah korupsi sebagai sesuatu penyimpangan yang bisa diterima, misalnya korupsi diganti penyimpangan prosedur atau penyalahgunaan wewenang dan lain-lain. Dengan kondisi melemahnya nilai dalam masyarakat, kehidupan yang konsumtif dan kontrol sosial sangat longgar maka tidak mengherankan bila korupsi merajalela, baik korupsi yang terkait dengan materi maupun korupsi dengan manipulasi informasi dst.

Dalam buku ini beberapa penulis juga memberikan solusi salah satunya melalui penanaman nilai-nilai kehidupan kepada manusia seperti ide eksistensialisme Kierkegaard, flsafat Lao Tze dari Cina, Hermeneutika Mc Lean dll. Solusi yang ditawarkan dalam hal ini lebih banyak terkait dengan penanaman nilai-nilai itu sendiri karena memang hal inilah yang menjadi titik konsentrasi dari para penulis yang berbackground filsafat. Seperti kata istilah” Korupsi itu muncul dari pikiran, maka agar untuk mencegah korupsi, pola pikir itu sendiri yang harus lebih dulu dibenahi”

Secara umum buku ini cukup menarik, walaupun dalam buku ini -- untuk orang awam --seringkali ditemukan istilah atau bahasa filsafat yang memerlukan sedikit waktu untuk mengunyah dan memahaminya.

Saturday, May 22, 2010

Primbon Almanak 1900-2005

Primbon Almanak 1900-2005
Putri Wong Kam Fu
November 2005,
481 halaman

Buku Primbon ini menjabarkan empat ilmu perbintangan yang telah dikenal manusia secara berabad-abad yakni ilmu perbintangan Astrologi, Tarikh Tionghoa, Tarikh Hijriyah dan Ilmu perbintangan Jawa. Dengan mendasarkan pada ilmu perbintangan tersebut, buku ini membahas beberapa karakter dasar manusia seperti watak perilaku, kondisi ekonomi secara umum, kondisi kesehatan, jodoh dll.

Karena sifatnya menggabungkan beberapa ilmu perbintangan, maka pembahasan yang ada didalamnya relatif umum. 350 halaman dalam buku ini lebih berupa tabel tanggal masehi yang dan konversinya ke tarikh Tionghoa, tarikh Hijriyah dan Tarikh Jawa. Untuk yang mau menggunakan buku ini sebagai ilmu untuk menentukan “hari baik” untuk pernikahan, pindah rumah dll, masih memerlukan referensi dasar dari buku lain.

Terkait ramalan watak dalam buku ini, saya pribadi menyikapinya tidak dengan 100 persen setuju. Ramalan karakter yang bersifat positif, saya gunakan untuk memotivasi diri dan kita kembangkan terus. Sedangkan ramalan yang bersifat negatif seperti sifat buruk yang diramalkan pada diri kita perlu kita temukenali untuk kita eliminir sebisa mungkin.

Sunday, May 16, 2010

Me talk pretty one day

Me talk pretty one day
David Sedaris
Transmedia Pustaka, Jakarta 2007
ISBN 978-979-799-035-0
342 hal

Dalam buku ini David Sedaris dengan nada komedi bercerita tentang ironi yang terjadi di negeri Paman Sam. Beberapa ironi itu antara lain:
•Masih adanya dominasi orangtua yang memaksakan anak harus membentuk grup musik jazz, sementara skill dan minat anak-anak terbatas.
•Sikap hidup yang scientific minded untuk hal-hal yang sebenarnya sepele.
•Sebagian seni-seni modern sebenarnya hanya kumpulan sampah. Dimanakah arti seni itu sendiri?
•Binatang sebagai penghibur dan teman yang terkadang muncul cinta kepada binatang itu melebihi cinta terhadap anak.
•Sikap kapitalisme yang mengukur segala sesuatu dari nilai uang
•Sikap aroganisme yang menganggap rendah pihak lain dll

Dalam beberapa artikel, cerita David Sedaris ini mengalir enak dan mudah dicerna. Namun terdapat artikel-artikel tertentu yang perlu direnungkan untuk ditangkap maknanya. Hal ini mungkin terjadi karena faktor penterjemahan dari Bahasa Inggris di buku asli ke Bahasa Indonesia di buku ini. Faktor lain yang berpengaruh mungkin gaya komedi Sedaris ini, mungkin beda dengan bahasa komedi saya sehingga saya perlu banyak waktu untuk mengunyahnya terlebih dulu...

Pemetaan Partisipatif;

Pemetaan Partisipatif; Pembelajaran dari Proyek FORMACS
Edy Marbyanto (editor)
CARE international Indonesia – CIDA, Jakarta 2004
59 halaman

Buku ini merupakan hasil kristalisasi pengalaman Tim Pemetaan Partisipatif Proyek FORMACS – CARE di Kab. Nunukan – Kaltim. Secara garis besar, isi buku ini antara lain berupa:
•Konsep pemetaan partisipatif (sejarah, ciri-ciri dan aspek legal pemetaan partisipatif)
•Pengalaman penerapan pemetaan partisipatif (kondisi sosio ekonomi masyarakat dampingan, tahapan proses fasilitasi pemetaan, metode dan peralatan yang digunakan dalam pemetaan partisipatif, Hasil pemetaan di lapangan
•Resolusi konflik dalam pemetaan partisipatif (pengertian konflik, potensi konflik di lapangan, fasilitasi resolusi konflik, hasil fasilitasi resolusi konflik, faktor pendukung dan penghambat dalam resolusi konflik)
•Pembelajaran/lesson learnt dari kegiatan pemetaan partisipatif (bagi masyarakat dan pemerintah).

Sebagai sebuah kristalisasi pengalaman lapangan, buku ini lebih dimaksudkan sebagai referensi umum bagi para pihak yang ingin mengetahui dan belajar tentang pemetaan partisipatif. Pengalaman proyek FORMACS yang mampu bersinergi dengan Pemkab Nunukan dalam mengembangkan kegiatan Pemetaan Partisipatif ini juga menjadi salah satu hal yang menariuk untuk diperdalam. Demikian pula adanya mekanisme resolusi konflik tata batas yang melibatkan struktur adat merupakan salah satu alternatif dan unik yang bisa jadi bisa lebih efektif daripada resolusi konflik melalui jalur formal dan pengadilan.

Panduan Sederhana Pemetaan oleh Masyarakat

Panduan Sederhana Pemetaan oleh Masyarakat
Hery Romadan
Lembaga Pengembangan Lingkungan dan Sumberdaya Manusia (PLASMA)
Samarinda, 2000
ISBN 979-96133-1-0
60 halaman

Kegiatan pemetaan partisipatif di Indonesia mulai merebak tahun 1990-an. Salah satu pengembang yang aktif dalam kegiatan pemetaan tersebut adalah LSM-LSM yang mendampingi masyarakat dalam memperjuangkan akses masyarakat terhadap Sumberdaya alam di lingkungannya. Hery Romadan dari LSM Plasma di Samarinda berbekal pengalaman di lapangan berusaha mengendapkan pengalaman melakukan pemetaan dalam bentuk buku panduan sederhana.
Buku Panduan ini secara umum terdiri dari beberapa bagian yakni:
1.Pengantar (pengertian peta, manfaat, bagian-bagian peta, cara-cara dalam memetakan wilayah)
2. Langkah-langkah dalam melakukan pemetaan (Penentuan Tujuan, Penentuan obyek penting, pembuatan peta sketsa, plotting peta sketsa vs peta dasar, Survai lapangan, pengumpulan data GPS di lapangan.
3.Menggambar peta atau memindahkan data lapangan ke atas peta
4.Pengalaman kasus pemetaan di desa Lotaq – Kab. Kutai Barat

Menurut saya, secara umum buku ini cukup sederhana dan bisa dijadikan referensi bagi para pemula untuk melakukan pemetaan. Meski demikian, untuk orang yang awam sama sekali di bidang pemetaan, diperlukan adanya suatu proses training terlebih dulu agar benar-benar bisa menngunakan peralatan2 yang dibutuhkan seperti kompas, GPS dll. Sebagai sebuah pendokumentasian pengalaman, buku ini layak dihargai karena buku ini telah menunjukkan LSM-pun bisa mendokumentasikan pengalaman dengan baik. Hal ini setidaknya bisa menjadi langkah awal menggiatkan penulisan di dunia LSM dan mengubah anggapan LSM sebagai Lembaga Suka Meeting menjadi Lembaga Suka Menulis ....

Drawing on local knowledge

Drawing on local knowledge; a community mapping training manual
Frank Momberg, Kristianus Atok, Martua Sirait
Ford Foundation, WWF Indonesia Programme, Yayasan Karya Sosial Pancur Kasih
1996
68 halaman

Dalam buku manual pelatihan ini, hal yang dibahas antara lain meliputi:
1.Pemetaan partisipatif dalam konteks Indonesia
2.Manfaat pemetaan partisipatif dan pendekatan partisipatif dalam pemetaan
3.Langkah dalam Pemetaan:
•Memilih sumber peta
•Kunjungan sosialisasi awal ke desa untuk menjelaskan rencana awal pemetaaan dll
•Lokalatih pemetaan partisipatif (pengertian dan manfaat peta, cara membaca peta, persiapan dan verifikasi peta dasar, pemetaan di lapangan dengan kompas dan GPS, Pengolahan data, mengukur luas wilayah, pembuatan peta tiga dimensi)
•Musyawarah Desa untuk verifikasi hasil pemetaan
•Analisis Data Spasial (kasus Kayan mentarang)
•Inventarisasi sumberdaya alam secara partisipatif untuk Hasil Hutan Non Kayu
4.Contoh kasus penerapan pemetaan partisipatif di TN Kayan Mentarang - Kaltim, SFDP Sanggau – Kalbar, TN Kerinci Seblat – Sumatra, TN Bunaken – Sulut dll

Secara umum buku ini cukup lengkap sebagai referensi buat para pemula kegiatan pemetaan partisipatif. Gambar dan contoh yang ada didalamnya akan sangat membantu para pembaca dalam membayangkan proses detailnya.

Pemetaan Kampung;

Pemetaan Kampung; Panduan Singkat untuk pemetaan tanah adat oleh masyarakat
Longgena Ginting
Yayasan PLASMA, Samarinda 1996
19 halaman

Makalah ini merupakan salah satu makalah yang dipresentasikan dalam Kegiatan Lokakarya dan Latihan Kerja Pemetaan di Matalivaq 15-24 November 1996.
Hal yang dikupas dalam makalah ini antara lain;
•Pengertian peta, Alasan membuat peta,
•Bagaimana membaca peta (bagian-bagian peta)
•Jenis peta dan Cara membuatnya (Peta diskusi, peta sketsa, peta survai, peta dasar)
•Teknik penggunaan kompas sebagai alat pemetaan
•Langkah-langkah menyusun peta

Makalah yang disusun ini cukup sederhana dan mudah dipahami. Teknologi kompas yang digunakan dalam pemetaannya juga sederhana. Mungkin untuk saat ini, teknologi kompas ini sudah mulai tergusur oleh teknologi GPS yang lebih mudah dalam pengambilan data di lapangan dan analisis data. Meski teknologi GPS ini memunculkan adanya ketergantungan masyarakat dari sisi alat dan software yang cukup mahal dan butuh ketrampilan yang advance yang sangat jarang dimiliki oleh masyarakat desa.

Saturday, April 03, 2010

Mengenang Sjahrir

Mengenang Sjahrir; seorang negarawan dan tokoh pejuang kemerdekaan yang tersisih dan terlupakan.
H. Rosihan Anwar (editor)
PT Gramedia Pustaka Utama
Jakarta 2010
ISBN 978-979-22-5009-1
469 halaman

Buku yang sangat menarik buat para pemerhati sejarah dan politik di Indonesia. Buku ini berisi pendapat para teman seperjuangan Sutan Sjahrir dan juga pihak Belanda yang menjadi lawan diplomasi-nya. Sutan Sjahrir berperawakan kecil sehingga beliau sering disebut Bung Kecil. Beliau punya karakter ramah, suka tertawa, suka anak-anak, tidak suka kesepian, menyukai sastra, berwawasan luas, suka membaca, humanis dll. Beliau dulunya murid yang cerdas sehingga sempat menempuh pendidikan di negeri Belanda. Sekolahnya ini tidak selesai karena beliau aktif dalam dunia pergerakan kemerdekaan melalui partai Pendidikan Nasional Indonesia (PNI) bersama Bung Hatta dan kemudian beliau mendirikan Partai Sosialis Indonesia.

Sebagai tokoh pergerakan beliau sempat diasingkan di Boven Digul dan Banda Neira. Sewaktu jaman penjajahan Jepang beliau bersama Tan Malaka dan Amir Sjarifuddin termasuk tokoh yang non kooperasi. Setelah merdeka, Syahrir kemudian menjadi Perdana Menteri dan beliaulah yang merintis perjuangan diplomasi melawan Belanda melalui Perjanjian Linggarjati. Walau Perjanjian Linggarjati itu bagi sebagian orang radikalis (misal Persatuan Perjuangan) dirasa kurang memuaskan, namun bagi sebagian tokoh konvensional hasil diplomasi saat itu dirasakan sudah memberikan hasil yang menggembirakan dengan munculnya pengakuan kedaulatan terhadap Indonesia. Sayangnya karena pertentangan dengan Soekarno, Syahrir akhirnya menjadi tahanan politik hingga akhir hayatnya.

Beberapa kontribusi Sutan Sjahrir bagi perjuangan pergerakan kemerdekaan dan politik di Indonesia:
1. Mengembangkan partai kader (PNI dan PSI) yang menekankan pada “pendidikan politik” bagi kader dan masyarakat.
2. Mendorong sikap anti fasis dan otoritarianisme melalui pen gembangan demokrasi parlementer dan multi partai.
3. Memberikan keteladanan dalam perjuangan yang tanpa pamrih, kehidupan yang bersahaja dan tidak berorientasi pada kekuasaan.
4. Menjadi pejuang diplomasi untuk memperjuangkan penmgakuan kedaulatan terhadap negara Indonesia melalui Perjanjian Linggarjati dan forum lain di PBB.
5. Mendorong munculnya politik luar negeri yang bebas aktif (non blok)
6. Mendorong terwujudnya sosialisme Indonesia yang mengacu pada welfare state dimana negara benar-benar menjalankan pemerintahan dengan dilandasi nilai kemanusiaan, keadilan, kerakyatan, kebebasan, kesetaraan, kesejahteraan dan solidaritas.

Walaupun beliau diangkat jadi Pahlawan, namun nama, kisah perjuangan dan jasa beliau jarang muncul di buku sejarah....sebuah proses peminggirankah? Pemikiran Syahrir sebenarnya masih banyak yang kontekstual untuk saat ini...namun nampaknya perkembangan republik kita malah semakin jauh dari apa yang diimpikan oleh Syahrir.... Mungkinkah lahir Syahrir2 baru yang bisa mengawal Indonesia sesuai cita-cita kemerdekaan?

Wednesday, March 24, 2010

Kidung yang Indah

Bel Canto: Kidung yang Indah
oleh: Ann Patchett
PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2004
ISBN 979-22-0767-8
496 halaman

Sebuah novel dengan setting sebuah negara Amerika Latin. Sebuah pesta diselenggarakan oleh pemerintah sebuah negara di rumah Wapres untuk merayakan ulang tahun calon investor besar dari Jepang (Mr. Hosokawa). Pesta untuk menarik hati Mr Hosokawa dimeriahkan dengan kehadiran Ms. Roxane Coss, penyanyi Orkestra favorit Mr. Hosokawa. Pesta berubah menjadi kekacauan dengan adanya serbuan teroris yang menyandera para tamu yang. Untunglah teroris itu teroris yang “lunak” dan tidak banyak menggunakan kekerasan. Teroris yang berjumlah sekitar 20 orang, dipinpin 3 jendral dan anggotanya sebagian besar terdiri remaja 13-17 tahun, kemudian membebaskan sandera kaum perempuan, anak-anak dan orang sakit. Akhirnya dari sandera yang semula berjumlah 200 orang, akhirnya tinggal 40 orang saja yang terdiri dari berbagai kebangsaan seperti amerika, rusia, jerman, prancis, jepang dan wapres dari negara itu.

Dalam kurun waktu penyanderaan yang lebih 1 bulan akhirnya muncul kisah-kisah manusiawi seperti munculnya kisah cinta Mr. Hosokawa dengan Roxane, kisah cinta penterjemah Mr. Hosokawa yang beernama Gen Watanabe dengan Carmen (teroris remaja perempuan), kisah persahabatan yang tulus antara remaja Ismael dengan Wapres, kisah Cesar yang punya bakat alam menyanyi dan kemudian jadi murid Roxane, kisah Ismael yang punya talenta dalam main catur dan kisah Carmen yang ingin belajar kuat dalam hal bahasa dll...Proses persahabatan yang tulus yang mulai bermunculan, akhirnya hangus oleh serbuan tentara anti teroris yang tidak pandang bulu menyikat habis para teroris....Teroris remaja yang sedang belajar memahami arti kehidupan akhirnya tumpas di ujung peluru.....

Sebuah novel yang bisa dijadikan pengisi waktu luang... walaupun secara kualitas, isi dan bahasanya kurang bernas...banyak kejadian yang sifatnya tempelan-tempelan keberuntungan dan kurang menegangkan serta kurang menggugah emosi......

Monday, March 22, 2010

Profil Kawasan Lindung Sungai Lesan dan Rencana Strategis Periode 2006-2008

Profil Kawasan Lindung Sungai Lesan dan Rencana Strategis Periode 2006-2008
Edy Marbyanto (Penyunting)
Badan Pengelola Kawasan Lindung Habitat Orangutan di Sungai Lesan
Tanjung Redeb – Berau, 2006
94 halaman

Dalam rangka pelestarian hutan dan lingkungan, Pemerintah Kabupaten Berau melalui Perda Nomor 3 Tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Berau Tahun 2001 – 2011 telah mengalokasikan 31% dari seluruh wilayah daratan (685.332 ha) merupakan Kawasan Lindung. Salah satu daerah yang diusulkan menjadi Kawasan Lindung dalam RTRWK tersebut adalah wilayah hutan di Sungai Lesan yang memiliki luasan sekitar 12.192 ha. Beberapa alasan yang melatar belakangi pengusulan wilayah hutan Sungai Lesan menjadi Kawasan Lindung adalah: (a) Kawasan tersebut merupakan habitat satwa langka seperti Orangutan (b) Kawasan hutan Sungai Lesan memiliki tingkat bahaya erosi yang cukup tinggi (c) Kawasan hutan Sungai Lesan yang terletak di DAS Kelay merupakan daerah tangkapan air dan pengendali banjir bagi wilayah bawahnya termasuk kota Tanjung Redeb (d) Kawasan ini juga sangat dekat dengan perbatasan antara Kabupaten Berau dan Kabupaten Kutai Timur, yang juga memiliki kawasan dengan populasi Orangutan yaitu di Kelompok Hutan Wehea (Wahau).

Sebagai tindaklanjut dari pelestarian Kawasan Lindung Sungai Lesan, pada tanggal 7 Oktober 2004 telah diterbitkan Surat Keputusan Bupati No. 251 tahun 2004 tentang Pembentukan Badan Pengelola Kawasan Lindung Habitat Orangutan di Sungai Lesan, yang anggotanya berasal dari berbagai unsur (multi stakeholder). Untuk memberikan arah yang lebih jelas bagi Badan Pengelola dalam menjalankan tugas dan fungsinya, pada tanggal 13-15 Desember 2005bertempat di Pulau Derawan telah diselenggarakan Lokakarya Penyusunan Rencana Strategis Pengelolaan Hutan Lindung Sungai Lesan. Lokakarya ini diikuti oleh sekitar 50 orang dari unsur Pemerintah, Masyarakat, Perusahaan Swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat dan dunia pendidikan. Dalam lokakarya ini telah disepakati Visi Pengelolaan kawasan Lindung adalah:” Terwujudnya Kelestarian Hutan Lindung Sungai Lesan sebagai Habitat Orangutan dan mampu memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat”. Untuk mewujudkan Visi tersebut, Misi yang ditempuh adalah: (a) Mempertahankan Fungsi Hutan Lindung Sungai Lesan sebagai habitat orangutan dan daerah tangkapan air serta daerah perlindungan flora dan fauna (b) Meningkatkan kapasitas para pemangku kepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam secara lestari (c) Mengembangkan pola pengelolaan hutan lindung yang partisipatif dan kolaboratif (d) Melakukan pemberdayaan sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar kawasan Hutan Lindung Sungai Lesan (d) Melakukan monitoring dan evaluasi pengelolaan Hutan Lindung Sungai Lesan (f) Mengembangkan sistem pendanaan mandiri dan berkelanjutan untuk pengelolaan hutan lindung sungai Lesan dan (g) Menyiapkan infrastruktur dan sarana pendukung pengelolaan kawasan.

Dalam upaya menggapai Visi tersebut, Nilai-nilai Dasar atau core value yang dipegang teguh adalah; (a) Kelestarian (b) Keadilan (c) Kemitraan (d) Partisipatif (e) Transparansi dan (f) Kemandirian. Visi dan Misi yang ada, dijadikan acuan untuk menetapkan Tujuan (target 3 tahun) dan Sasaran (target tahunan). Dari beberapa item Tujuan dan Sasaran, item Penetapan dan Pemantapan Kawasan, Penguatan Kapasitas Internal Badan Pengelola dan Pemberdayaan Sosial Ekonomi Masyarakat merupakan kebutuhan prioritas yang perlu segera ditangani dalam jangka pendek. Apabila status kawasan sudah jelas, Badan Pengelola sudah solid dan partisipasi masyarakat sudah terbangun maka upaya-upaya teknis pelestarian dan pengelolaan kawasan akan lebih mudah dilakukan. Suatu hal yang perlu dicatat adalah dinamika kebijakan maupun dinamika yang ada di lapangan seringkali cukup tinggi. Oleh karena itu aplikasi Rencana Strategis dalam kegiatan lapangan perlu disesuaikan dengan perkembangan yang ada.

Laporan kegiatan Pengelolaan Hutan Lindung Sungai Lesan Tahun 2008

Anonim
Laporan kegiatan Pengelolaan Hutan Lindung Sungai Lesan Tahun 2008
Pemerintah Kabupaten Berau, BP Lesan, The Nature Conservancy dan World Education.
18 halaman

Untuk mendukung pelestarian Hutan Lindung Sungai Lesan, Badan Pengelola Hutan Lindung Sungai lesan bekerjasama dengan mitra (The Nature Conservancy dan World Education) telah menyelenggarakan berbagai upaya yang meliputi: (1) Penelitian (sarang orangutan, monitoring illegal logging, keterbukaan kawasan, burung bangau storm); (2) pemberdayaan masyarakat (pemetaan tata guna lahan partisipatif, perencanaan desa, keuangan mikro, pelatihan pertanian); (3) kampanye lingkungan (kotbah konservasi, kunjungan sekolah, promosi media massa nasional, radio komunitas, lomba-lomba); (4) Kunjungan peneliti dan tamu asing.
Laporan ini sifatnya deskriptif dan sederhana sehingga jangan diharap terlalu banyak analisis didalamnya karena memang hanya dimaksudkan sebagai laporan kegiatan semata.

Friday, March 12, 2010

Di Balik Sarung Presiden

Di Balik Sarung Presiden: Pledoi Sufi dari Matador hingga Kalijogo
Muhammad Luqman Hakiem
Penerbit Pustaka Ciganjur , Jakarta 2001
210 halaman

Buku ini merupakan kumpulan rubrik di Harian Rakyat Merdeka pada tahun 2001 dengan setting gejolak menjelang lengsernya (impeachment) Gus Dur dari kursi kepresidenan. Luqman Hakiem yang konon mendalami sufi mencoba menelaah langkah zigzag dari Gus Dur yang selama ini seringkali susah dipahami orang awam. Penulis menyoroti bahwa selain penghargaan terhadap pluralisme, langkah-langkah Gus Dur banyak dipengaruhi oleh pendekatan kultural yang begitu kental. Selain itu, visi kebijakan pemerintahan Gus Dur dengan “daya linuwih-nya” dipandang secara sufistik sebagai langkah-langkah menuju pada pelaksanaan kodrat pembawa rahmat bagi sekalian alam (rahmatan lil’alamin).

Dalam buku ini terdapat beberapa logika dan kalimat mutiara sufisme yang cukup menarik. Meski demikian karena penulis kayaknya merupakan “pengagum berat Gus Dur”, buku ini terkesan melakukan pembelaan yang agak membabi buta tanpa mencoba melihat dan menganalisis logika serta argumentasi lawan politik Gus Dur secara jernih. Akhirnya buku ini jadi terjebak dalam Hitam dan Putih. Apa yang dilakukan oleh Gus Dur kelihatan menjadi PUTIH (benar) semua, sedangkan yang dilakukan oleh lawan Politik Gus Dur menjadi HITAM (salah) semua....Padahal realitas kehidupan menunjukkan bahwa HITAM PUTIh terkadang bersifat sementara dan juga banyak aneka warna lain di kehidupan ini

Sunday, March 07, 2010

Siddhartha, sebuah novel

Siddhartha
Hermann Hesse
Penerbit Jejak,
Yogyakarta Oktober 2007
224 halaman

Herman Hesse merupakan peraih Nobel sastra tahun 1946 dari Jerman. Beliau aktif menyuarakan perdamaian dan anti perang.

Dalam novel yang bersetting agama Buddha ini diceritakan Siddharta yang muda dan tampan rela meninggalkan keluarga, sahabat, status sosial dan sang Buddha demi memperoleh pencerahan diri. Dia rela menanggalkan status brahmin (kasta yang tinggi) untuk bergabung dengan kaum “samana”. Kaum ini berusaha untuk mematikan nafsu duniawi dengan hanya berpakaian minim seadanya, makan dari hasil meminta-minta dan tidur didalam dekapan alam beratapkan bintang rembulan. Setelah bergabung dengan kaum Samana, Siddhartha kemudian berjumpa dengan sang Gotama (Buddha), Namun perjumpaan tersebut belum mampu menjawab pertanyaan batin Siddhartha sehingga dia terus mencari dan mencari. Dalam perjalanannya dia kemudian terus belajar menemukan pencerahan dengan berguru dan bercinta dengan Kamala yang merupakan seorang pelacur kelas tinggi. Siddhartha juga kemudian belajar menjadi kaum pedagang yang berorirentasi pada kehidupan duniawi. Siddharta belajar mengeruk harta sebanyak-banyaknya, belajar berjudi, mabok dan lain sebagainya.

Semua proses belajar itu ternyata belum berhasil menjawab pertanyaan batinnya, sampai akhirnya dia bertemu seorang tukang sampan yang hidup di pinggir sungai dan bekerja sehari-hari untuk melayani orang yang mau menyeberangi sungai itu. Dari persahabatan yang tulus inilah kemudian Siddharta belajar menemukan dirinya. Dia akhirnya belajar dari alam (“sungai”) tentang makna dan tujuan hidup... mau menunggu, mau mendengarkan, bersabar, melayani dan senantiasa bergerak berpikir dari hulu ke hilir dengan dinamika yang ada.....

Secara umum novel ini cukup menarik dari sisi alur cerita dan bahasa yang indah. Salah satu kekurangannya adalah dalam novel yang bersetting agama Buddha ini terdapat beberapa istilah yang belum diterjemahkan sehingga mungkin akan menyulitkan pembaca yang tidak memiliki banyak pengetahuan tentang agama Buddha.

Peraturan Perundangan terkait dengan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)

Peraturan Perundangan terkait dengan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)
Ali Djajono, Roosi Tjandrakirana & Lilit Siswanty
Departemen Kehutanan – GTZ Forclime
Jakarta, Desember 2009
39 halaman

Buku ini memuat beberapa regulasi yang menjadi acuan pembentukan KPH. Regulasi tersebut antara lain;
(1) UU 41 tahun 1999 tentang Kehutanan Psl 17, 21, 22,
(2) PP 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan Psl 26-32,
(3) PP 6 tahun 2007 jo PP 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan Psl 1-16, 21, 40, 42, 60-65, 71-73, 75-77, 79, 81, 83, 86, 89, 93, 96, 123, 140-141,
(4) PP 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lampiran AA Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Kehutanan) Sub bidang 8-11, 16-18
(5) Permenhut No. P.6/Menhut-II/2009 tentang Pembentukan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Psl 1-16.

Karena sarat dengan regulasi kehutanan, maka buku ini mungkin hanya akan bisa dipahami oleh pembaca yang memang mempunyai pemahaman di bidang kehutanan. Sebuah refleksi terhadap buku ini adalah dari regulasisektor kehutanan di Indonesia sebenarnya sudah sangat banyak, tetapi mengapa pengelolaan hutan di Indonesia masih buruk? Saya kuatir kita saat ini terjebak dalam suatu kondisi yang oleh Reinald Khazali disebut: “kita menyukai pendekatan struktural tapi melupakan pendekatan kultural”. Kita sering membuat peraturan baru, organisasi baru, struktur baru dsb tapi kita lupa melakukan upaya bagaimana mendorong peraturan dan organisasi agar bisa berjalan secara efektif dan efisien.

Tanya Jawab Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)

Tanya Jawab Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)
Departemen Kehutanan
Departemen Kehutanan – GTZ Forclime
Jakarta, November 2007
16 halaman

Buku ini berisi tentang penjelasan singkat mengenai konsep Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang sedang dikembangkan oleh Departemen Kehutanan (Dephut). Dalam konsep KPH, wilayah hutan berdasarkan ekosistem Daerah Aliran Sungai dibagi dalam satuan-satuan KPH. KPH ini nanti akan ditangani oleh suatu organisasi KPH yang tugasnya akan fokus pada penanganan kegiatan teknis kehutanan di lapangan. Dengan demikian KPH nantinya tidak akan overlapping dengan tugas Dinas Kehutanan yang akan lebih fokus pada penanganan pelayanan administrasi pengurusan (perijinan) dan supporting bagi KPH dalam menjalankan tugasnya.

Karena sifatnya booklet, buku ini tidak mengupas banyak hal didalamnya. Seperti konsep KPH yangdiadopsi oleh Dephut ini apakah berasal dari konsep KPH yang dikembangkan oleh Perum Perhutani di Jawa? Ataukah konsep ini berasal dari konsep KPH yang pernah dikembangkan oleh Proyek KPHP (kerjasama dengan ODA England di Kalteng/Kalbar tahun 1995an)?

Walaupun konsep KPH ini dilandasi semangat untuk memperbaiki pengelolaan hutan di Indonesia di masa depan, namun penerapannya kayaknya tidak akan mudah. Selain persoalan SDM yang profesional yang terbatas jumlahnya, persoalan pembentukan organisasi KPH di daerah juga membutuhkan bimbingan yang serius agar organisasi tadi mampu menjalankan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) secara konsisten. Persoalan lain adalah sbeerapa jauh konsep ini akan diterima oleh Pemerintah daerah (khususnya kabupaten/Kota)? Pembentukan KPH yang lebih difokuskan di tingkat propinsi, apakah tidak akan memunculkan resistensi dari Pemkab/Pemkot yang merasa terusik kewenangannya?

Thursday, March 04, 2010

PROGRAM KEHUTANAN NASIONAL (PKN)

Program Kehutanan Nasional (PKN)
Departemen Kehutanan – GTZ SMCP
Jakarta, 2006
14 halaman.

PKN merupakan sebuah pendekatan antar sektor yang dilakukan oleh suatu negara untuk mengelola hutan secara lestari di tingkat nasional, daerah maupun unit manajemen. Tujuan PKN ini adalah: (1) menerapkan pendekatan antar sektor untuk mengatasi konflik antar pemangku kepentingan, (2) membangun kesadaran dan komitmen untuk pengelolaan hutan lestari, (3) meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan dari para pemangku kepentingan, (4) mendorong kemitraan di tingkat lokal, nasional dan internasional, (5) menggerakan dan mengorganisasikan program dari berbagai pemangku kepentingan, (6) merencanakan dan melaksanakan berbagai program kehutanan sebagai bentuk kontribusi dalam inisiatif pembangunan nasional dan global.

Prinsip dalam PKN ini antara lain: (1) Kedaulatan Negara, (2) Kelestarian Sumberdaya Hutan, (3) Partisipasi dan Kemitraan, (4) Pendekatan holistik dan antar sektor, (5) Proses yang berkesinambungan dan iteratif/adaptif, (6) Peningkatan kapasitas (7) reformasi kebijakan dan kelembagaan (8) Konsisten dengan perencanaan pembangunan nasional dan inisiatif global (9) penyadaran (10). Penggalangan Komitmen Nasional (11) Komitmen Internasional sebagai acuan.

Kegiatan dalam PKN: (1) Pernyataan nasional mengenai hutan (2) Telaah sektor (3) Reformasi kebijakan dan peraturan (4) Penyusunan Strategi (5) Penyusunan Rencana Aksi (6) Program Investasi (7) Program Pengembangan Kapasitas (8) Sistem Monev (9) Mekanisme koordinasi dan partisipasi.

Secara pribadi, saya terkadang ragu dengan program atau terobosan baru seperti PKN ini. Karena selama ini sudah terlalu banyak contoh gembar-gembor program yang ternyata tidak ditindak lanjuti dengan serius pada tataran implementasinya...just NATO...No Action Talking Only...

Wednesday, March 03, 2010

BIMALA

Bimala
Karya: Rabindranath Tagore
Penerbit Jejak, Yogyakarta 2008
284 halaman

Novel ini ditulis oleh Tagire yang merupakan pemenang Nobel Sastra tahun 1913. Tagore bersama Gandhi juga merupakan sepasang sosok guru bangsa yang sangat berpengaruh di India.

Novel Bimala ini mengambil setting dunia ningrat India di sekitar tahun 1908 ketika gerakan swadhesi (cinta produk dalam negeri) mulai digulirkan di India. Seperti kisah perjuangan lainnya, dalam gerakan swadhesi ini juga terdapat aliran revolusioner yang ingin mendorong proses perubahan secara fundamental dalam tempo yang singkat. Gerakan ini terkadang menjadi gerakan yang “machiavelian” atau menghalalkan segala cara untuk mewujudkan perubahan itu. Karena tidak punya landasan moral yang kokoh, gerakan ini juga mudah ditunggangi oleh kepentingan para pimpinan yang mengatasnamakan rakyat.

Di sisi lain, dalam gerakan swadeshi terdapat kalangan pro perubahan evolusioner. Gerakan ini memakai cara-cara anti kekerasan dan mendudukan etika universal ataupun etika agama (settingnya: Hindu) sebagai pilar gerakan. Bahwa perubahan harus dimaksudkan untuk menuju pada kebenaran dan bukan menciptakan penindasan baru.... Ending dari cerita ini gerakan moral-lah yang akhirnya memenangkan pertarungan itu...

Novel yang diterjemahkan dari bahasa Inggris ini mempunyai alur yang enak dinikmati, gaya bahasanya padat dan penuh mutiara filsafat yang bisa dijadikan sumber pembelajaran dalam kehidupan ini....

Tuesday, March 02, 2010

Berapa Kali Pria Pikirkan Seks dalam Sehari?

By Petti Lubis
2 Maret 2010

VIVAnews - Berdasarkan penelitian terbaru dari badan survei www.Onepoll.com, menghasilkan fakta mengejutkan. Ternyata, kebanyakan pria memikirkan seks 13 kali sehari (total 4745 kali selama setahun). Jadi, bisa dibilang pria memikirkan seks hampir 5000 kali selama setahun.

Bahkan, hasil survei yang melibatkan 3000 responden ini menyatakan, hal pertama kali yang muncul di benak pria ketika bangun tidur adalah seks. Maka itu, jika suami memandang Anda penuh gairah di pagi hari, Anda sudah bisa menebak apa yang ada di pikirannya.

Juru bicara dari salah satu badan online ini menyatakan: "Sebenarnya, bukan hal langka lagi, pria dianggap sering memikirkan tentang seks. Tapi, fakta ini terbilang cukup megejutkan."

Tampaknya, kesimpulan dari hasil survei mengungkapkan, bagian terbesar dari otak pria adalah dorongan seks. Entah itu, pria dalam kondisi buruk atau sedang mengalami stres.

Sebagai perbandingan, wanita memikirkan seks hanya 5 kali sehari (total 1825 kali selama setahun).

Namun, dalam hal aktivitas bercinta, pria rata-rata melakukannya 2 kali seminggu atau 104 kali selama setahun. Dan, hampir tiga perempat responden mengaku tidak masalah dengan frekuensi ini. Selain itu, hasil survei juga mengungkap, 43 persen pria mengaku lebih sering punya inisiatif untuk mengajak bercinta.

Peneliti pun menyimpulkan, satu dari tiga pria merasa makan malam romantis dan pijat sensual bisa meningkatkan gairah bercinta. Sedangkan bagi wanita, memasang musik romantis dan memasakkan makanan favorit pasangan bisa sebagai sinyal ajakan bercinta.

Menguak Tipe Pria yang Tak Pernah Selingkuh

Tipe Pria yang Tak Pernah Selingkuh
By: Petti Lubis, Lutfi Dwi Puji Astuti
Selasa, 2 Maret 2010


VIVAnews - Berdasarkan sebuah penelitian, pria yang tergolong cerdas cenderung tidak akan mengkhianati pasangan mereka. Ini merupakan hasil sebuah analisis baru yang menunjukkan tren sosial.

Peneliti di sebuah universitas di Inggris menemukan, pria dengan IQ lebih tinggi akan lebih setia pada pasangannya dan selalu menjunjung tinggi nilai monogami dibandingkan pria lain yang IQ-nya tergolong rendah.

Namun, dari hasil penelitian ini, hubungan antara moralitas seksual konvensional dan intelektualitas tidak tercermin pada wanita. Para peneliti tidak menemukan bukti bahwa wanita yang IQ-nya lebih tinggi memiliki sikap sama seperti pria cerdas dengan IQ tinggi.

Pola-pola kesetiaan justru hanya ditemukan dalam diri pria yang diteliti oleh Dr. Satoshi Kanazawa dari London School of Economics pada jurnal yang dipublikasikan di 'Psikologi Sosial Quarterly' edisi Maret. Sebagai bagian dari studi, Dr. Kanazawa menganalisis dua survei utama AS yang dipastikan sikap sosial dan IQ dari ribuan remaja dan orang dewasa.

Dia menyimpulkan: "Sebagai analisis empiris menunjukkan, pria yang lebih cerdas cenderung lebih monogami dan selalu menjunjung nilai eksklusivitas seksual dibandingkan dengan pria kurang cerdas alias ber-IQ rendah."

Dr. Kanazawa juga mengklaim, korelasi antara kecerdasan dan monogami pada pria memiliki asal-usul dalam perkembangan evolusioner. Menurutnya, eksklusivitas seksual adalah sebuah "evolusi novel" kualitas yang bermanfaat bagi orang-orang di zaman purba, yang diprogram untuk mengetahui tingkat kesetiaan seseorang.

Dunia modern tidak lagi menganugerahkan keuntungan evolusioner untuk orang-orang yang memiliki beberapa mitra seksual, tetapi hanya orang-orang cerdas yang mampu melepaskan beban psikologis spesies mereka dan mengadopsi cara-cara baru berperilaku.

Berdasrkan studi ini "evolusi novel" merupakan kualitas yang lebih umum di kalangan orang-orang dari kecerdasan yang lebih tinggi.

Termasuk golongan manakah anda?

Sunday, February 21, 2010

In memoriam Ibu Mertua (4)

Surat cintaku itu....

Ibu mertuaku menghabiskan sebagian besar waktunya dengan mengabdi menjadi Guru dan kemudian menjadi Kepala Sekolah SD. Beliau juga aktif di organisasi perempuan Muhammadiyah yang dikenal dengan Aisyiah ataupun di PKK. Dalam hal keluarga, belaiu cukup produktif dengan punya anak 4 laki-laki dan 5 perempuan. Konon kalau tidak ikut program sterilisasi, mungkin jumlah tersebut akan bertambah lebih banyak. Istriku sendiri anak nomor 7.

Dengan jumlah tanggungan yang cukup banyak dan penghasilan agak terbatas (gaji guru saat itu minim) maka ibu menjadi sangat disiplin dalam mengelola uang. Karena aktif di organisasi keagamaan beliau menjadi figur yang relijius dan disiplin dalam perilaku, misalnya setiap jam 21.00 malam semua anaknya harus sudah masuk rumah. Bila ada anaknya yang masih belum pulang ke rumah pada jam 21.00 maka beliau akan keliling kampung mencarinya. Nah, istriku dulu sering agak bandel dan melanggar aturan ini sehingga istriku sering kena jewer he..he...

Beliau juga disiplin dalam mengawasi lingkungan pergaulan putra-putrinya. Pernah suatu saat surat cintaku pada pacarku (yang anaknya no 7 itu) yang kukirim via pos (walau rumah kostku hanya berjarak 15 meter dari rumahnya), oleh pak pos diberikan pada ibu mertuaku. Tapi konon kata istriku beliau sempat tergelak-gelak membaca surat cintaku itu karena surat cintaku itu kubuat seperti format surat perjanjian resmi. Seingatku judul suratnya surat pernyataan, pada tanggal...bulan.,..tahun..., saya yang bertanda tangan dibawah ini,,,,,, jatuh cinta secara resmi kepada pihak kedua...... dst-dst.... Surat itu kububuhi materai.......makanya beliau tergelak-gelak sambil berujar apakah saya ini guyon atau serius.

Di hari berikutnya sayapun masih memberondong istriku dengan surat cinta.... karena saya rajin kirim surat cinta, maka beliau berusaha mendapatkan informasi tentang kesungguhan hatiku. Beliau sering mengajak ngobrol tetanggaku yang memiliki warung kecil dan aku biasa nongkrong disitu. Pemilik warung itulah yang menjadi penghubung saya dengan ibu calon mertua tadi. Setelah ibu mertua mendapatkan keyakinan bahwa saya serius maka ibu mendorong anaknya nomor 7 untuk menerima cintaku. Beliau juga meminta Bapak calon mertua untuk memanggilku untuk menanyakan keseriusanku. Hatiku berbunga-bunga menerima undangan bapak calon mertua. Sehabis shalat isya, saya menghadap Bapak calon mertua dan beliau menanyakan kesungguhan saya untuk berhubungan dengan anaknya yang no. 7. Dengan penuh percaya diri kujawab bahwa saya serius menjalani hubungan pacaran itu, sebagai proses untuk berumah tangga nanti.

Sejak saat itu resmilah aku menjadi pacar bagi anakmnya yang nomor 7. Aku biasa apel di malam minggu walau dibatasi sampai jam 9 malam. Tapi pernah suatu ketika jam tanganku rusak dan saat itu menunjukkan jam 20.30. Karena merasa masih sore maka aku asyik ngobrol ditemani doi dan calon kakak ipar perempuan. Tapi aku sedikit tidak enak karena ibu calon mertua bolak-balik dari kamar ke pintu dan melongok ke luar. Ternyata setelah aku lirik jam di rumah calon mertua. Saat itu sudah menujukkan jam 22....pantesan ibu calon mertua bolak-balik karena diua mau ngusir aku nggak enak kali ha..ha.,....ha...

Sesuai janjiku untuk serius, 5 bulan setelah kami pacaran bapakku dan kakak sulungku bersilaturahmi ke rumah doi dan beberapa bulan kemudian kami tunangan. Akhirnya pada tanggal 15 Mei 1995, kami menikah. ... ah kenangan manis yang tidak kan terlupakan dari ibu mertuaku......

In Memoriam ibu mertua (3)

Menantu kesayangan

Di waktu lalu kalau saya pulang ke Bumiayu, ibu mertuaku biasanya menyambut gembira. Beliau biasanya lalu sibuk di dapur untuk memasak atau memesankan makanan kesukaanku seperti sate kambing muda yang maknyusss itu. Beliau di tiap pagi juga menungguin bakul kue untuk membelikan pisang rebus kesukaanku. Bahkan beliau sendiri yang membuatkan dan menghidangkan minuman teh untukku.

Melihat perlakuan istimewa ibu mertua pada diriku maka aku sering disebut sebagai salah seorang “menantu kesayangan” beliau. Saya sendiri terkadang “rikuh” (tidak enak hati) namun sakaligus bahagia dengan perlakuan ibu mertuaku tadi. Sebenarnya tidak ada hal istimewa yang kulakukan pada ibu sehingga beliau bersikap sangat sayang kepadaku. Mungkin karena sejak awal pacaran kami sudah direstui dan kami kelihatan bahagia maka beliau juga menjadi bahagia karena “pilihan” beliau tidak salah. Beliaulah yang juga mendorong istri saya untuk menerima cintaku saat saya memberondong mantan pacarku (yang akhirnya jadi istriku) dengan puluhan surat cinta....

Saya sendiri dengan tulus memperlakukan ibu mertua layaknya ibu kandung sendiri. Kami karena tinggal jauh di Jakarta dan kemudian pindah ke Samarinda, maka secara rutin kami bersilaturahmi via telepon ke beliau. Atau 2 tahun sekali kami pulang kampung untuk menengok beliau dan keluarga besar di Bumiayu. Kalau ada adik atau ponakan yang nganggur cari kerjaan, kamipun menyediakan tempat di samarinda untuk berlatih berjuang mencari harapan. Kalau punya sedikit rejeki, kamipun berbagi khususnya kalau ada hal-hal yang mendesak. Jadi sebenaranya tidak ada hal yang istimewa kulakukan untuk meraih kasih beliau...mungkin chemistry kami dengan beliau yang nyambung maka hubungan kami menjadi sangat erat.

Kalau pas di rumah mertua, aku suka membuat ibu jengah. Sehabis makan biasanya aku segera cuci piring dan gelas yang menumpuk. Melihat itu biasanya ibu jengah dan berteriak-teriak kepada istri atau kakak iparku perempuan karena aku dibiarkan mencuci piring sendiri padahal ada perempuan di rumah itu. Akhirnya istriku memberikan penjelasan bahwa hobbyku di rumah memang cuci piring maka dia sengaja memberi kesempatan padaku untuk cuci piring di rumah mertua...ah, ibu banyak kenangan indah yang telah kudapatkan darimu....Kami tulus menyayangimu ibu........

In Memoriam Ibu Mertua (2)

Makanan pesanan ibu

Sejak kami tiba sepuluh hari sebelum lebaran 2009, ibu yang kondisinya sakit-sakitan mulai berangsur membaik dan mau makan beberapa suap dan minum obat. Istriku sangat gembira sehingga secara rutin ibu dibuatkan juice buah. Karena kondisinya membaik ibu juga mulai minta disediakan makanan tertentu. Saya sendiri tanpa diminta, sering berinisiatif cari kue atau buah untuk ibu mertua tercinta.

Mengenai makanan pesanan ibu, saat itu ibu pernah minta dibikinkan "lotis" (rujak buah dengan sambal cabe rawit). Kami semua mengingatkan bahwa ibu masih sakit sehingga jangan makan makanan yang terlalu keras dan asam. Tapi ibu tetap bersikeras memintanya, akhirnya saat itu disediakan buah jambu air yang manis dan bengkuang yang segar yang sudah diiris-iris kecil. Beliau sempat memakannya beberapa potong.

Suatu saat beliau minta dibelikan "ketan pencok" (ketan yang ditumbuk dengan serundeng kelapa sebagai bumbunya). Saya dan istri berusaha mencari ke penjual pencok dan mendapatkannya. Ibupun kemudian memakannya beberapa potong. Di saat lain ibu meminta ayam panggang, kamipun berusaha memenuhi permintaan beliau dengan harapan beliau cepat sembuh.

Di hari keempat sebelum lebaran, sewaktu melihat kelapa hijau di dapur beliau meminta dibuatkan es kelapa muda. Aku kemudian mengupas kelapa itu dan mengeruknya kemudian istriku mengolahnya menjadi es kelapa muda. Beliau saat itu menikmati es kelapa itu beberapa teguk.

Saat mendengar permintaan ibu yang agak “aneh” tersebut dalam hatiku sudah terbersit suatu firasat bahwa kami tidak lama lagi akan berpisah dengan ibu. Karena kebiasaan diu daerahku, bila ada orang sakita meminta makanan yang “kurang lazim” biasanya merupakan salah satu bentuk “upacara perpisahan”. Demikian pula sikap ibu yang diam seribu basa, (padahal biasanya beliau suka curhat kalau saya dasn istri datang) merupakan salah satu bentuk “medhot tresno” atau latihan memutus cinta sebelum perpisahan itu datang.

Apapun yang terjadi, aku dan istriku gembira dengan kepulangan kami ke Bumiayu ini. Kami masih diberi kesempatan untuk bersilaturahmi dan melayani ibu kami tercinta. Kami masih bisa memberikan darma bakti untuk ibu kami.....Selamat jalan ibu mertuaku............

In memoriam Ibu Mertua (1)

Selamat jalan Ibu mertuaku.....

Ketika bulan Ramadhan 2009, saya dan istri mendengar kabar dari keluarga yang mengabarkan ibu mertua sedang sakit dan opname di rumah sakit. Kami tidak terlalu kaget karena ibu mertua memang sudah lama menderita beberapa komplikasi penyakit yang cukup akut seperti darah tinggi dan jantung. Penyakit darah tinggi tersebut selain faktor keturunan mungkin juga dipengaruhi oleh pola makan yang banyak mengkonsumsi daging, apalagi sate kambing muda di Bumiayu memang lezat banget. Selain ke dokter, beliau juga pernah memakai berbagai resep tradisional seperti mentimun, daun seledri, daun alpokat, bawang putih dan lain-lain.

Mendengar kabar tersebut, saya sekeluarga merencanakan pulang mudik lebaran lebih awal. Sepuluh hari sebelum lebaran kami pulang via Jakarta, dengan pertimbangan harga tiket belum mahal dan lalu lintas belum macet. Walau aku sempat kesal karena harus berdesak-desak rebutan bus di Pulogadung dan busnya lambat banget karena sering "ngetem" (berhenti cari penumpang), tanggal 11 September kami tiba di Bumiayu dengan selamat.

Saat kami tiba dan menghadap ibu mertua, aku menangis dalam hati melihat sosok ibu yang selama ini berperangai keras, saat itu kelihatan begitu kurus, lemah dan pucat. Beliau yang biasanya begitu riang gembira menyambut kedatanganku dan anak istri hanya diam seribu basa. Diajak berbicarapun hanya senyum tipis, diam atau tatapan kosong. Praktis selama beliau sakit dan aku disana, beliau tidak banyak berkata-kata.

Selama bulan ramadhan, karena kondisinya yang sakit-sakitan membuat ibu tidak berpuasa. Meski demikian biasanya beliau ikut menemani bapak mertua dan ana cucu saat berbuka puasa atau makan sahur. Dengan kondisinya yang sangat lemah, beliau harus dipapah ketika harus ke kamar kecil atau mau ke liuar kamar. Untunglah Ibu mempunyai 9 (sembilan) anak yang sebagian tinggal berdekatan sehingga bisa saling bergantian menjaga dan melayani ibu. Istriku sendiri berusaha melayani ibu dengan intensif, karena kami menyadari bahwa kesempatan melayani ibu tidak setiap hari bisa dilakukan.
Alhamdulillah, sejak kedatangan kami, beliau yang selama beberapa hari sebelumnya tidak mau makan dan makan obat, kemudian bersedia untuk makan beberapa suap, minum obat atau mau dibikinkan juice buah. Hal itu sangat menggembirakan kami maka kalau sore hari saya biasa jalan-jalan ke pasar untuk mencari kue tradisional atau buah untuk ibu. Walau pernah juga ibu protes sama istriku karena anggur dan jeruk yang kubelikan terasa asam ......

Kami semua gembira dengan perkembangan kesehatan ibu yang membaik. Mengingat saya sehabis lebaran akan pulang ke Samarinda, maka saya diskusi dengan seorang kakak ipar untuk membelikan kursi roda buat ibu agar ibu bisa mudah keluar kamar tanpa harus dipapah karena saat hari-hari biasa nanti hanya Bapak mertua (yang juga sudah sepuh/tua) yang bisa menemani 24 jam karena anak menantu dan cucu harus kerja atau sekolah. Malam itu saya sempat browsing internet untuk mencari kursi roda yang tepat untuk ibu.

Saat hari ketiga sebelum lebaran ibu masih menemani kami sahur dan kemudian pindah ke kamar yang biasa kutempati untuk tiduran. Tapi setelah beberapa lama beliau minta pindah ke kamar lain dengan ditemani istriku. Karena kupikir ibu mertua sudah tertidur, setelah subuh aku sendiri kemudian tidur di kamar adik iparku. Tahu-tahu jam 05.30 aku terbangun karena istriku membangunkanku dengan teriak-teriak bahwa ibu kumat jantungnya. Aku segera melompat dari tempat tidur dan berlari ke kamar ibu. Di situ beberapa kakak iparku sedang menangis dan merubung ibu. Saat itu ibu sedang menghadapi sakratul maut. Ibu terkadang minta didudukkan dan terkadang minta dibaringkan, tetapi beliau sudah semakin pucat dan bagian kaki mulai dingin. Bapak mertua yang tidur di kamar lain kemudian terbangun karena mendengar suara tangisan anak-anaknya. Beliau kemudian datang dan merangkul ibu. Sebagian dari kami membaca doa surah Yasin, dan sebagian menuntun ibu dengan kalimah syahadah. Kami semua bergantian meminta maaf sama ibu mertua dan beliau bnilang bahwa semua telah dimaafkan. Beliau juga berpamitan bahwa beliau akan bepergian jauh dan jangan ada yang ikut... sambil tanganya melambai seperti lambaian perpisahan.

Perawat dan ambulan dari rumah sakit yang dipanggil sebelumnya sebenarnya sudah datang. Namun kakak-kakak ipar melihat kondisi ibu sudah sangat kritis sehingga dirasa tidak perlu dibawa ke rumah sakit karena kalau di rumah sakit anak dan cucunya tidak bisa menunggui saat kritis ibu, Perawat yang mencoba mengukur tekanan darahpun mendapati kenyataan bahwa denyut nadi ibu sangat lemah. Kami semua hanya bisa pasrah dan menuntun ibu dengan doa dan syahadat. Tidak lama berselang nafas ibu mulai tersenggal dan dari bibir beliau keluar air liur yang sedikit berbusa. ...dan plasss...mata ibu terpejam dengan lembut dan mulut terkatup rapat. Wajah beliau kelihatan tenang seperti orang tidur. Melihat keadaan itu kami tidak bisa menahan isak tangis kami...untunglah kemudian ada yan g mengingatkan agar kami jangan menangis agar arwah beliau bisa tenang menghadap ke haribaan-Nya.

Meski sedih karena berpisah dengan ibu yang kami cintai, tapi kami juga mengucap syukur karena ibu meninggal dengan tenang dan prosesnya sempurna karena beliau bisa mengucap syahadat. Ibuku yang kucintai, semoga kau diterima di sisi-nya dan Yang Maha Pengampun memberikan rahmat ampunan yang berlimpah buat ibu tercinta. Semoga amal baik perbuatan ibu menjadi bekal yang cukup untuk menghadapi hari akhir. Aku akan senantiasa slalu memanjatkan doa untukmu......

Saturday, February 20, 2010

KISAH SEBUAH OMPRENG TUA

Kupandangi ompreng alumunium tua yang gagang pegangannya tinggal sebuah. Gagang yang satunya patah ketika ompreng itu terjatuh ketika dicuci oleh adik iparku. Ompreng untuk menanak nasi itu sudah tua dan setia mengiringi kehidupan rumahtanggaku selama 15 tahun.

Ompreng itu kubeli bulan september 1995 di Pasar Kranji - Bekasi, sebuah pasar dekat aku mengontrak sebuah rumah sederhana di Perumahan Pondok Cipta - Bintara. Panci itu kubeli untuk persiapan menyambut kedatangan istriku yang kunikahi bulan Mei 1995. Sebagai pengantin baru, istriku semula kutitipkan sama ibuku terus kutitipkan ke mertuaku karena aku kerja di Jakarta dan belum punya rencana mengontrak rumah di Jakarta. Untunglah rejeki berpihak kepadaku, Mas Haryo seorang kawan baikku mau pindah ke Pandeglang dan menawarkan aku untuk melanjutkan kontrak rumah yang dia tinggali dengan harga sewa yang miring. Akupun setuju untuk melanjutkan kontrak rumah yang disewanya dan mulailah aku mempersiapkan kepindahan istriku. Istriku hanya seorang ibu rumahtangga biasa sehingga tidak perlu repot mengurus kepindahannya. Meski demikian aku ingin kedatangan istriku berjalan mulus, maka aku mencoba menyiapkan perabotan dapur ala kadarnya.

Ditemani kawan baikku yakni Mas Ibnu dan Mas Ruruh, aku membersihkan rumah yang aku kontrak. Berbekal uang Rp. 600.000,- aku melangkah ke Pasar Kranji untuk membeliperabotan sekedarnya. Dengan uang itu aku bisa membeli beberapa meter karpet plastik. dua lembar tikar plastik, dua buah kasur gulung yang berbusa tipis dengan bantal, kompor minyak butterfly, setengah lusin piring, setengah lusin gelas, sendok, mangkok, kipas angin kecil, 2 buah lemari plastik, ompreng, wajan, sutil, talenan dll.

Aku bukan orang kaya, maka aku tidak bisa beli banyak perabotan. Untuk meja, aku bikin sendiri meja model jepang untuk lesehan. Aku bikin meja itu dari kaso dan tripleks bekas yang kututup karpet diatasanya. aku belum punya TV sehingga kalo mau nonton TV harus nebeng kepada tetanggaku yang sangat baik hati yakni Pak Rudi Widarto. Aku bisa beli TV di tahun 1996. TV itu ukuran 14 inchi merk samsung yang kubeli di pasar senen dengan harga Rp. 450.000,-. Aku beli springbed murahan juga di tahun 1996, supaya anakku yang lahir di bulan september 1996 itu tidak kedinginan bobo di lantai.

Seiring perjalanan waktu, walau gajiku di LSM tdk terlalu besar, aku masih bisa menyisihkan penghasilan untuk beli tape deck, lemari kayu dan almari bufet kecil. Semuanya serba murahan karena aku bukan orang kaya yang berkecukupan.

Di akhir tahun 1997, seorang tetangga terbaikku yang sekaligus "mama angkat" anakku yakni Mama Dita boyongan pindah ke Pati, namun karena repot maka barang-barang perabotannya dititipkan ke rumahku. Mulai saat itulah, di ruang tamu rumah kontrakanku ada meja tamu, ada kulkas, ada dispenser, ada mixer dll. Barang2 tersebut baru diambil setelah aku mau pindah ke samarinda di tahun 1999.

Ketika pindah ke samarinda, ompreng dan perabotan dapur kubawa serta. sedangkan untuk springbed, kasur gulung, barang pecah belah dan lemari murahan kukirim ke ibuku di magelang sana. Di samarinda aku mengulang kembali beli perabotan murah seperti kasur murah, tikar plastik, pecah belah dll. Namun omprengku yang lama tidak tergantikan karena dia masih bagus kondisinya walaupun mulai penyok sana sini. aku bisa beli tempat tidur bekas, ketika ada tetangga yang mau pindahan dan melego barang-barangnya. demikian kulkas pertama yang kubeli adalah kulkas bekas milik tetangga yang kesulitan duit...

Omprengku sayang, kamu adalah saksi bisu perjalanan hidup rumah tanggaku yang penuh dengan kesederhanaan... namun dibalik itu, kau telah banyak berjasa untuk merajut cinta dan kebahagiaan dalam keluargaku selama ini....

MIE ANDALAN MADE IN JAPAN

Monday, February 15, 2010

MONALISA VAN JAKARTA

Usulan Penetapan Kelompok Hutan Sungai Lesan sebagai Kawasan Lindung di Kabupaten Berau

Usulan Penetapan Kelompok Hutan Sungai Lesan sebagai Kawasan Lindung di Kabupaten Berau
Fakultas Kehutanan UNMUL
The Nature Conservancy
Samarinda
14 halaman

Kawasan Lindung Sungai Lesan di Kabupaten Berau merupakan areal seluas 12.192 hektar dengan tipe lahan Pandereh (PDH) yang sebagian didominasi topografi kelerengan curam hingga sangat curam dan memiliki tingkat erosi sedang hingga sangat berat. Seluas 10.538 hektar kawasan tersebut merupakan kawasan berhutan dengan berbagai keanekaragaman hayati didalamnya termasuk satwa endemik Orangutan yang cukup tinggi populasinya.

Dalam proses penetapan kawasan ini sebagai kawasan lindung, dukungan dari multi pihak sangat signifikan keberadaannya. Meski demikian proses penetapan tersebut masih panjang karena Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Berau belum selesai penyusunannya. Untuk mengatasinya diperlukan ada solusi antara berupa penetapan kawasan lindung dengan Surat Keputusan Bupati berau. Kawasan ini nantinya perlu dikelola oleh suatu unit manajemen khusus agar pengelolaannya bisa efektif dan intensif.

Friday, February 12, 2010

Recommendations for Management of the Sungai lesan Conservation Area

Recommendations for Management of the Sungai lesan Conservation Area
Gabriella Fredriksson
The Nature Conservancy
Samarinda, 2005
12 halaman

Kawasan Sungai Lesan merupakan sebuah kawasan budidaya non kehutanan seluas 12. 168 hektar yang ditetapkan sebagai kawasan lindung oleh Pemerintah Kabupaten Berau – Prop. Kaltim karena menjadi habitat orangutan dan memiliki keanekaragaman hayati lainnya. Ancaman terhadap kelestarian kawasan ini antara lain; perburuan liar, fragmentasi wilayah yang mengancam ruang hidup satwa dan kebakaran hutan.
Untuk mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah setempat, strategi kampanye yang perlu dilakukan adalah membangkitkan kebanggaan bahwa pelestarian kawasan lindung Sungai Lesan merupakan wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Berau terhadap kelestarian lingkungan. Sedang untuk mendapatkan dukungan masyarakat, pengelolaan kawasan lindung hendaknya didorong mempunyai manfaat langsung bagi masyarakat misalnya melalui jasa ekoturisme.
Beberapa rekomendasi untuk pengembangan kawasan lindung Sungai Lesan ini antara lain: (1) penguatan status hukum kawasan (2) pembentukan Badan Pengelola dan Unit Pelaksana pengelola Kawasan Lindung yang dilengkapi dengan job description dan kewenangan yang jelas (3) Penyusunan rencana Stratejik Pengelolaan Kawasan secara partisipatif (4) Mendorong komitmen yang lebih besar dari Pemerintah Kabupaten (5) Kampanye dan Penyadartahuan tentang Konservasi (6) Penataan Kawasan dan pengembangan pola pemanfaatan sumberdaya hutan secara lestari (7) Pengembangan program pemberdayaan masyarakat termasuk ekoturisme (8) pengembangan kapasitas mitra lokal misal LSM sebagai aktor konservasi dan sebagai bagian dari exit strategy di masa depan.

Laporan ini cukup tajam dalam memberikan rekomendasi pengelolaan kawasan lindung. Hal ini tidaklah mengherankan karena Gabriella sebelumnya telah memiliki pengalaman memadai dalam mendorong pengelolaan hutan lindung Sungai wain di Balikpapan. Persoalannya adalah apakah para stakeholder punya komitmen cukup untuk menindaklanjuti rekomendasi tersebut?

Sunday, January 31, 2010

Believe or not: 3 kali nikah masih perawan

Seorang Janda yang sudah 3x kawin-cerai periksa ke dokter kandungan. Waktu
dokter mau periksa bagian reproduksi, terjadi percakapan:

J: "Hati-hati periksanya ya Dok, saya masih perawan lho..."
D: "Lho... katanya ibu sudah kawin-cerai 3x, mana bisa masih perawan...??"
J: "Gini lho Dok, eks suami saya yang pertama ternyata impoten..."
D: "Oh begitu... tapi suami ibu yang kedua tidak impoten kan?"
J: "Betul Dok, cuma dia Gay, jadi saya tidak pernah di-apa2in sama dia..."
D: "Lalu suami ibu yang ketiga tidak impoten dan bukan gay kan?"
J: "Betul Dok, tapi dia itu orang partai..."
D: "Lalu apa hubungannya dengan keperawanan ibu...??"
J: "Dia cuma janji-janji saja Dok, tidak pernah ada realisasinya! !!!"
JADI CUMA DICONTRENG AJA YA... GAK DICOBLOS....? ????!!!!! =D =))

(Posting dari seorang kawan)