Friday, June 29, 2007


MEMET: mencari ikan

Memet (baca bunyi “e” seperti bunyi “e” pada kata “pelet“ atau ”keket”), merupakan kegiatan mencari ikan di sungai, kali kecil, saluran irigasi atau di sawah. Memet ini biasanya dilakukan ketika musim kemarau. Memet ini kebanyakan dilakukan oleh anak-anak (walaupun ada beberapa orang dewasa suka melakukannya). Saya sendiri dulu suka memet untuk mencari lauk pauk makan.

Memet bisa dilakukan dengan beberapa cara, yakni:
(1) Cara pertama, membendung kali di bagian hulu (atas), kemudian air yang masih tersisa di beberapa kubangan di hilir (istilahnya ”kedhokan”) dibuang pakai ember. Setelah air mulai berkurang, ikan-ikan yang ada di kubangan itu akan kelihatan dan tinggal mengambilnya.
(2) Cara kedua, adalah menggunakan ”irig” yaitu semacam tampi dari bambu yang anyamannya renggang. Dengan alat penyaring ini kita tidak perlu menguras air tapi cukup dengan menjaring ikan di kubangan dengan alat irig ini.
(3) Untuk di pematang sawah, memet dilakukan dengan cara ”merogoh” atau memasukkan tangan ke lobang-lobang yang diduga menjadi persembunyian ikan. Untuk menghindarkan agar kita tidak salah merogoh lobang ular, biasanya kita intip atau amati dulu. Kalau di muka lobang itu nongol kepala ikan (biasanya ikan gabus) maka barulah kita rogoh lobang itu.
(4) Untuk di sungai yang berbatu yang dangkal (kurang dari 20 cm), biasanya memet dilakukan untuk mencari udang kali yang kecil-kecil. Caranya adalah dengan pelan-pelan kita mendekapkan telapak tangan kita ke rongga tumpukan batu-batu kecil dan perlahan-lahan kita buka batu yang diatas sambil waspada agar udang buruan kita tidak kabur. Udang termasuk binatang lincah jadi kita harus senantiasa siap untuk mencegat mereka kabur.
(5) Memet menangkap belut biasanya dilakukan sambil mencangkul di sawah. Biasanya belut membuat lobang dan ketika sambil mencangkul kita bisa mentelusuri jejak belut itu.

Memet saat ini sudah semakin jarang dilakukan karena populasi ikan di sawah maupun di sungai sudah semakin sedikit. Banyaknya racun pestisida maupun setrum ikan, mengakibatkan ikan menjadi punah. Selain itu, alternatif lauk pauk lain seperti telur, ikan laut, dan daging yang relatif mudah didapatkan membuat kegiatan memet ini menjadi semakin jarang dilakukan oleh anak-anak.

No comments: