Thursday, August 07, 2008

Gandrung untuk istriku

Kata "Gandrung" setahuku berasal dari bahasa Jawa yang artinya jatuh cinta atau menyukai dengan amat sangat atau tergila-gila. Istilah gandrung dulu biasanya digunakan untuk melukiskan perasaan tergila-gila terhadap lawan jenis (biasanya laki-laki terhadap perempuan karena dalam budaya Jawa perempuan diposisikan pasif dalam percintaan atau menunggu ungkapan cinta laki-laki).
Dulu aku sangat suka nonton show kethoprak (sandiwara Jawa berlatar belakang sejarah jaman kerajaan) atau wayang orang. Dalam show kethoprak atau wayang orang tradisional, waktu pertunjukan bisa 6 jam atau lebih sehingga acara pertunjukannya bisa lebih lengkap. Termasuk ketika adegan seorang ksatria jatuh cinta kepada seorang puteri, biasanya akan disertai dengan tembang gandrung. Mungkin karena dalam budaya Jawa, tabu terhadap adegan yang erotis vulgar maka ungkapan cinta dituangkan dalam bentuk tembang. Saya sangat menyukai tembang gandrung itu karena kalimat tembangnya sangat puitis dan penuh metafora. Putri mana yang tidak akan bertekuk lutut ketika dirayu oleh sang Arjuna dengan untaian kata yang indah merayu dan dendang yang merdu????
Tembang gandrung ini tidak semata-mata menjadi dominasi kaum ksatria. Seorang tokoh antagonis yang brangasan atau kasarpun akan mendendangkan tembang gandrung ketika dia jatuh cinta atau merayu wanita. Ternyata benar kata pepatah bahwa "ketika seseorang jatuh cinta, dia akan menjelma menjadi seorang pujangga", tidak peduli apakah dia ksatria, raja atau kaum paria atau sudra sekalipun.....
Kethoprak atau wayang orang di televisi sekarang ini biasanya instant dan menghilangkan adegan gandrung ini. Padahal adegan ini menarik bagiku, dan seorang aktor yang memerankan tokoh ksatria yang jatuh cinta tidak cukup modal wajah ganteng, pinter dialog merayu tapi juga harus pinter nembang cinta....
Sayang sekali saya tidak bisa belajar nembang gandrung ini, karena tidak ada yang mengajari dan referensinya sulit didapat. Oleh karenanya, maafkanlah aku wahai istriku karena aku tidak bisa mendendangkan tembang gandrung untukmu. Walau sungguh mati, aku gandrung padamu....

2 comments:

eliana eliana said...

klo mpu gandrung????

Edy Marbyanto said...

mpu= pakar, gandrung=cinta, jadi mpu gandrung = pakar cinta... kalau Mpu Gandring, nah ini pembuat kerisnya Ken Arok