Friday, September 05, 2008

Kerusakan kecil hal biasa, kerusakan besar jadi proyek

Aku selama ini numpang ngantor di Kantor Gubernur Kaltim di Samarinda. Gedungnya lumayan besar (6 lantai). Pengelolaan gedung ini nampaknya diserahkan pada pihak ketiga (outsourcing). Beberapa hari ini ada hal kecil yang menarik bagiku, yakni sepotong lantai tegel di tangga ke lantai 2 terlepas dari posisinya. Kupikir, kalau tegel tersebut dibetulkan mungkin hanya perlu semen 1/4 kg.

Tapi kenapa dibiarkan saja ya?
apa karena nggak ada yang mengelolanya?
tapi mosok nggak ada pengelola, wong di kantor gubernur ada Biro Umum dan Perlengkapan serta ada perusahaan outsourcing....
atau nggak ada duitnya?
tapi mosok sih untuk beli semen 1/4 kg nggak mampu padahal APBD trilyunan rupiah,......
ataukah nggak sempat?
ah untuk mbetulin tegel lepas itu paling hanya perlu 5-10 menit dan cukup 1 orang saja...

Ataukah ini potret bahwa instansi pemerintah itu nggak punya pembagian kerja jelas?
ataukah memang ini sikap biasa lepas tanggungjawab?
ataukah ini cerminan sikap tidak peduli terhadap kerusakan kecil?
ataukah ini cerminan sikap tidak ada rasa memiliki terhadap lingkungan kerja sendiri?
ataukah ini cerminan sikap kerusakan kecil dibiarkan agar nanti kerusakan membesar dan bisa jadi proyek?

Padahal pasti banyak duit yang bisa dihemat kalo kerusakan2 kecil itu diperbaiki secepatnya tanpa menuinggu merembet jadi kerusakan besar. Mungkin lebih baik dana rehabilitasi yang bisa dihemat itu, bisa dialokasikan untuk membuatkan sekolah atau puskesmas atau fasilitas layanan umum bagi kaum miskin dan papa lainnya.....

No comments: