Sunday, February 21, 2010

In Memoriam ibu mertua (3)

Menantu kesayangan

Di waktu lalu kalau saya pulang ke Bumiayu, ibu mertuaku biasanya menyambut gembira. Beliau biasanya lalu sibuk di dapur untuk memasak atau memesankan makanan kesukaanku seperti sate kambing muda yang maknyusss itu. Beliau di tiap pagi juga menungguin bakul kue untuk membelikan pisang rebus kesukaanku. Bahkan beliau sendiri yang membuatkan dan menghidangkan minuman teh untukku.

Melihat perlakuan istimewa ibu mertua pada diriku maka aku sering disebut sebagai salah seorang “menantu kesayangan” beliau. Saya sendiri terkadang “rikuh” (tidak enak hati) namun sakaligus bahagia dengan perlakuan ibu mertuaku tadi. Sebenarnya tidak ada hal istimewa yang kulakukan pada ibu sehingga beliau bersikap sangat sayang kepadaku. Mungkin karena sejak awal pacaran kami sudah direstui dan kami kelihatan bahagia maka beliau juga menjadi bahagia karena “pilihan” beliau tidak salah. Beliaulah yang juga mendorong istri saya untuk menerima cintaku saat saya memberondong mantan pacarku (yang akhirnya jadi istriku) dengan puluhan surat cinta....

Saya sendiri dengan tulus memperlakukan ibu mertua layaknya ibu kandung sendiri. Kami karena tinggal jauh di Jakarta dan kemudian pindah ke Samarinda, maka secara rutin kami bersilaturahmi via telepon ke beliau. Atau 2 tahun sekali kami pulang kampung untuk menengok beliau dan keluarga besar di Bumiayu. Kalau ada adik atau ponakan yang nganggur cari kerjaan, kamipun menyediakan tempat di samarinda untuk berlatih berjuang mencari harapan. Kalau punya sedikit rejeki, kamipun berbagi khususnya kalau ada hal-hal yang mendesak. Jadi sebenaranya tidak ada hal yang istimewa kulakukan untuk meraih kasih beliau...mungkin chemistry kami dengan beliau yang nyambung maka hubungan kami menjadi sangat erat.

Kalau pas di rumah mertua, aku suka membuat ibu jengah. Sehabis makan biasanya aku segera cuci piring dan gelas yang menumpuk. Melihat itu biasanya ibu jengah dan berteriak-teriak kepada istri atau kakak iparku perempuan karena aku dibiarkan mencuci piring sendiri padahal ada perempuan di rumah itu. Akhirnya istriku memberikan penjelasan bahwa hobbyku di rumah memang cuci piring maka dia sengaja memberi kesempatan padaku untuk cuci piring di rumah mertua...ah, ibu banyak kenangan indah yang telah kudapatkan darimu....Kami tulus menyayangimu ibu........

No comments: