Thursday, September 19, 2024

Seperti dendam, rindu harus dibayar tuntas

 


Seperti dendam, rindu harus dibayar tuntas

Penulis Eka Kurniawan

PT Gramedia Pustaka Utama

Jakarta, 2014

ISBN 978 602 03 2470 8

243 halaman

 

Novel ini bercerita tentang perjalanan hidup dua sekawan Ajo Kawir dan Tokek. Sebagai lazimnya anak-anak, mereka sering berbuat nakal dan berkelahi dengan sebayanya. Mereka yang tumbuh akil balig juga sering mengintip pak Kades yang jadi pengantin baru. Mereka terkena batunya ketika mereka mengintip dua orang polisi memperkosa seorang Perempuan gila. Mereka tertangkap oleh si polisi pemerkosa, dan saking traumanya dengan kasus pemerkosaan itu, si Ajo Kawir remaja menjadi impoten.

Ajo Kawir dan Tokek berusaha  mencari obat untuk mengatasi impotensi itu namun selalu gagal. Ajo Kawir yang frustasi mencari pelampiasan dengan berkelahi dan mabuk-mabukan.  Meski demikian Ajo Kawir sebenarnya mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap orang yang tertindas. Ajo Kawir marah besar kepada Pak Lebe seorang juragan tambak yang memaksa seorang perempuan membayar hutang pinjamannya dengan menjadi wanita simpanannya. Ajo berniat membunuh pak Lebe, namun hal itu tidak mudah karena pak Lebe dilindungi oleh sekelompok anak muda dari perguruan silat. Ketika berusaha memasuki sarang pak Lebe, Ajo berhadapan dengan gadis Iteung yang merupakan pesilat tangguh. Ajo dan Iteung bertempur dan sama-sama ambruk kelelahan.

Pertemuan Ajo dan Iteung, telah menumbuhkan cinta bagi keduanya. Namun Ajo yang menderita impotensi, merasa rendah diri dan malah menjauh dari Iteung yang menyebabkan Iteung patah hati. Ajo pun sejatinya juga patah hati dan mencari pelarian dengan berkelahi. Dia mendapatkan order untuk membunuh Si Macan seorang jagoan terkenal. Dalam proses pencarian Si Macan, Ajo bertemu kembali dengan Iteung dan mereka kembali merajut cinta yang terkoyak. Mereka kemudian menikah walau masing-masing menyadari Ajo seorang impoten. Suatu saat Iteung ngidam karena hamil, Ajo marah besar karena merasa dikhianati. Ajo kemudian melarikan diri  dan melanjutkan pengembaraannya mencari Si Macan dan berhasil membunuhnya.

Dengan berbekal upah hasil membunuh Si Macan, Ajo kemudian beralih profesi menjadi sopir truk. Dia berkelana ditemani Mono Ompong. Ajo yang menderita impotensi banyak berefleksi diri dan tumbuh menjadi orang yang bijak dan sabar. Dia malah melihat hikmah bahwa impotensi yang dideritanya membuatnya jauh dari hasrat  nafsu duniawi, sehingga dia bisa menjadi tumbuh menjadi pribadi yang baik. Dalam pengembaraannya tersebut, takdir mempertemukan Ajo dengan seorang Perempuan yang tidak cantik bernama Jelita. Jelita menemani Ajo mengembara karena Mono Ompong cedera berkepanjangan akibat berkelahi dengan sopir truk lain. Kehadiran Jelita ini membuat gairah seksual Ajo menjadi perlahan kembali normal. Jelita kemudian menghilang, dan Ajo baru menyadari bahwa Jelita adalah wanita gila yang pernah diperkosa oleh dua polisi dan hadir untuk menyembuhkan traumanya.

Iteung mantan istri Ajo yang ditahan di penjara karena membunuh pesilat yang menghamilinya, keluar dari penjara karena masa hukumannya habis. Namun dia Kembali masuk penjara karena mebalaskan dendam Ajo, dengan membunuh dua orang polisi pemerkosa Wanita gila. Dalam perjumpaan dengan Ajo sebelum Iteung kembali ke penjara, mereka berjanji untuk setia dan akan hidup bersama membentuk rumah tangga dan membesarkan anak dengan sebaik2nya.

 

Catatan:

Seperti novel Eka Kurniawan yang lain, novel ini juga penuh kejutan dan alur yang terkadang bolak balik. Novel ini punya pesan moral bahwa di balik suatu musibah (baca impotensi) terdapat pembelajaran untuk bisa melakukan pengendalian diri terhadap nafsu duniawi. Pesan moral bagaimana merubah musibah menjadi berkah…..Namun novel ini juga sarat bahasa vulgar untuk urusan seksual. Jadi saya tidak rekomendasikan buku ini dibaca oleh remaja atau anak di bawah usia SMA karena  unsur seksualitas lebih menonjol dan pesan moral novel ini malah tidak tertangkap oleh pembaca yang masih remaja.

Wednesday, September 18, 2024

Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu?


Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu?

Penulis: Hamsad Rangkuti

Penerbit Diva Press, Yogyakarta 2016

ISBN 978 602 391 181 3

236 halaman


Buku ini merupakan kumpulan 14 cerita pendek  (cerpen) karya Hamsad Rangkuti yang pernah dimuat di Kompas dan Majalah Horison periode 1979-2003.  Beberapa cerpen yang dimuat dalam buku ini antara lain: Pispot, Dia Mulai Memanjat, Nyak Bedah, Palasik, Petani Itu Sahabat Saya, Hukuman untuk Tom, Ketupat Gulai Paku, Teka-teki Orang Desa, Wedang Jahe, Kunang-Kunang, Sebuah Sajak, Antena, Saya Sedang Tidak Menunggu Tuan, Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu?, dan Lagu di Atas Bus

Cerpen karya Hamsad Rangkuti ini cenderung sederhana, bersahaja dan
temanya erat dengan kehidupan keseharian. Namun kesederhanaan tadi menjadio kekuatan  yang memikat. Dalam karya-karyanya, dia mampu menghadirkan pesan moral yang mendalam yang disajikan secara bersahaja.

Hamsad Rangkuti lahir 7 Mei 1943 di Medan, Sumatera Utara. Beliau merupakan penulis dengan bakat alam.  Beliau biasa melamun atau mengkhayal untuk menemukan ide yang bisa dikembangkan menjadi  sebuah cerita.  Karena dia lebih banyak mengandalkan bakat alam, pada mulanya beliau tidak terlalu produktif menghasilkan karya. Selama 19 tahun (1960-1979) beliau hanya menghasilkan 7 cerpen. Setelah beliau mengikuti pelatihan menulis pada tahun 1975 dan menerapkan ilmu barunya, sejak tahun 1980 an beliau sangat produktif. Diskusi-diskusi dengan para sastrawan lain juga merangsang pemikiran dan produktivitasnya.  Karya-karya beliau memperoleh tempat di hati public serta memperoleh berbagai penghargaan. Beberapa karyanya juga diterjemahkan dalam bahasa asing dan dipublikasikan di luar negeri. 

Seniman F. Rahardi menyebutkan bahwa Hamsad Rangkuti mungkin hanya bisa menyajikan permasalahan yang dihadapi masyarakat kecil, tapi dia sangat menguasai isu itu dengan mendalam. Itu yang membuat cerpan karya Hamsad Rangkuti hebat karena menulis karya sastra adalah ketrampilan dan kedalaman dalam menggali sebuah permasalahan, bukan pamer luasnya pengetahuan, tingginya pendidikan dan banyaknya pengalaman…..