Monday, June 19, 2006

MELATIH MERPATI UNTUK BALAP JARAK JAUH


Ketika saya masih kecil, di tahun 1970-an, didaerahku sering ada lomba doro (merpati) antar kampung yang berdekatan. Merpati yang diadu biasanya merpati jantan. Merpati tersebut dilepas dari jarak sekitar 5 kilometer atau lebih (tergantung kesepakatan antar pihak yang bertanding).

Jauh sebelum dilombakan, biasanya merpati perlu dilatih supaya hafal dengan rumah tinggalnya. Cara melatih merpati biasanya dilakukan ketika merpati tersebut sedang “giring” atau “nemplek” atau “ngeket” maksudnya ketika merpati jantan tersebut sedang jatuh cinta dan birahi pada si betina pasangannya sehingga selalu mengejar si betina. Pada saat giring, si jantan jadi mudah ditangkap (jinak) dan ketika si betina di pegang dan sayapnya dikelepakkan si jantan akan hinggap di atasnya. Cara melatih si jantan untuk terbang jarak jauh biasanya dimulai dengan dilepas dari jarak 300-500 meter di luar kampung. Kalau merpati tersebut pulang kemudian diulang atau jaraknya ditambah jadi 700 meter dan seterusnya hingga jarak 5 kilometer atau lebih. Untuk mempermudah mengetahui kedatangan merpati, biasanya di bagian bulu ekor si jantan di pasang “sawangan” atau semacam peluit yang dibuat dari duri cangkring atau seng atau tutup reumason yang akan berbunyi (misalnya seperti denging, atau dengung) ketika merpati tersebut terbang dengan kecepatan tinggi.

Pada saat itu juga dikenal adanya “begal” merpati. Pada saat ada yang melatih merpati, di desa tetangga seringkali ada orang yang “nakal”. Ketika merpati jantan yang sedang dilatih, orang tersebut berusaha “membegal” atau merampas dengan cara menghadang merpati yang sedang terbang dengan mengelepakkan merpati betina untuk memikatnya. Biasanya dengan teknik-teknik tertentu misalnya ketika merpati yang sedang dilatih hinggap di suatu rumah di desa tetangga, para begal dari desa tetangga tersebut berusaha memikat dengan cara menyodorkan merpati betina (sambil dipegang) dipinggir teras rumah yang seolah-oleh si betina siap dikawini. Nanti kalau merpati jantan sudah nangkring diatas si betina maka kaki si jantan “tetamu” tinggal dijepit dan si jantan akhirnya ketangkap. Biasanya merpati betina yang untuk mengumpan (menarik perhatian si jantan) adalah merpati betina yang parasnya cantik dan "lemer" atau "lenjeh". Lemer atau lenjeh adalah merpati yang mudah terpikat atau mudah nyerah pada si jantan, misalnya kalau si pejantan "mbekur" atau nyanyi wok..wok...ketekur maka si betina mengangguk-anggukan kepala tanda setuju atau "monggo mas" silahkan nangkring.... Ciri-ciri betina yang lemer tadi; selain mudah nyerah (jinak-jinak merpati) juga relatif jinak geraknya (tidak liar) alias nurut...di daerahku ada kepercayaan kalau merpati "panjing" atau di bagian ujung daging ekor (brutu) ada centil atau tonjolan dua maka itu potensial jadi merpati lemer dan bisa digunakan untuk mbegal merpati jantan.

Cara lain untuk menangkap pejantan tetamu adalah dengan diumpan makanan jagung atau minum air dan kemudian ditubruk pakai keranjang atau ditubruk langsung. Kalau merpatinya agak liar, biasanya merpati dibiarkan menginap dan malam hari saat gelap merpati tersebut baru ditangkap.

Ketika merpati tersebut hinggap di desa tetangga biasanya anak atau orang yang disuruh melatih merpati tersebut akan memburu ke kampung tersebut dan menghalau agar terbang. Terkadang mereka sudah keduluan oleh para begal, sehingga dia tidak menemukan merpati itu lagi. Terkadang begal tersebut kenal dengan si pemilik merpati sehingga merpati dikembalikan, tapi kadangpula harus ditebus atau bahkan si begal pura-pura tidak tahu keberadaan merpati itu. Hal ini tidak jarang menimbulkan perselisihan dan dendam.

Kalau merpati yang dilatih tersebut sudah dirasakan lancar dan hafal tempat tinggal serta dirasakan berkualitas bagus (mampu terbang cepat dan berani turun menghunjam ke tanah), merpati tersebut siap diadu. Aku sendiri punya pengalaman dengan merpatiku yang punya daya hafal cukup tinggi. Dalam hal ini merpatiku yang sudah kupelihara sekian tahun saat kujual seminggu kemudian pulang ke rumah. Hal ini berulangkali terjadi. Saat itu merpati jantanku laku Rp. 1.750,- suatu jumlah yang cukup lumayan karena uang saku sekolahku di SMP hanya 100 rupiah per hari. Tapi mungkin si pedagang lama-lama tahu kalau merpatiku sering pulang kandang, saat terakhir kali kujual merpatiku tidak pulang lagi. Mungkin merpati itu telah disembelih....

Om-ku sendiri pernah sedih luar biasa ketika merpati kesayangannya yang cukup mahal (sekitar 20.000 rupiah pada saat itu harga emas sekitar 1.500 per gram) hilang waktu dilatih terbang. Dicari ke berbagai kampung tapi tak ketemu jua....Namanya juga merpati kesayangan sehingga hubungannya sudah sangat dekat...Mungkin merpati om-ku itu termasuk merpati yang suka ingkar janji sehingga terpikat pada betina lain dan tidak mau pulang kandang....

11 comments:

rifky said...

saya anak medan ingin bertanya. bagaimana membuat merpati saya bisa berlari cepat?

rifky said...

saya rifky anak medan begini saya mau bertanya berapa hari merpati bisa dibalapkan?sekian dan trima kasih

Edy Marbyanto said...

makasih bung rifky,

kalo kebiasaan di daerah saya, merpati yang terbang cepat dipengaruhi oleh beberapa hal yakni:
1. bibitnya memang bagus (misalnya bulu sayapnya kering dan tidak berminyak, rentang sayapnya lebar, bahu sayap kokoh dll)
2. Latihan (merpati harus sering dilatih terutama saat merpati tersebut sedang "giring" atau sedang lengket birahi dengan pasangannya.
3. Menu makanan yang bergizi secara berkala untuk mendukung stamina merpati seperti telor, jahe dll (jaman dulu belum ada minuman suplemen kayak krating daeng jadi saya belum sempat membuktikan khasiat krating daeng atau extra joss untuk merpati :-)


Usia merpati untuk bisa dibalapkan, menurut pengalaman di tempat saya adalah ketika merpati tersebut sudah punya pasangan. Saya lupa persisnya apakah 6 bulan sudah cukup dewasa, ataukah perlu sekitar 1 tahun untuk dewasa. kenapa menunggu harus punya pasangan? alasannya adalah merpati ketika birahi akan terus berusaha mencari dan mengejar pasangan hidupnya. Sehingga ketika dibuat lomba balap (baik lomba jarak jauh maupun jarak pendek), sebaiknya merpati tersebut sedang dalam londisi birahi agar merpati itu akan terbang secepat mungkin untuk mencari pasangannya itu.

Kalau untuk lomba balap jarak jauh, sebaiknya merpati yang sama jangan setiap hari dilombakan karena stamina mereka akan turun. sebaiknya 2-3 kali seminggu sudah cukup. Kalau untuk lomba jarak pendek, mungkin frekuensi lombanya agak sering tidak terlalu masalah sepanjang si merpati tidak terlalu kecapekan. (sya sendiri lebih suka lomba jarak jauh).

rifky said...

saya rifky.saya mau bertanya,bagaimana burung saya bisa giring keras?

Edy Marbyanto said...

Untuk bisa giring, merpati jangan dibiarkan liar. Kalo liar, biasanya merpati susah giring. Merpati harus sering dipegang-pegang agar jinak dan tidak takut dengan kita.Selanjutnya merpati sering dimandiin dan dikurung (pake kurungan merpati)ditempat yang dapat sinar mentari pagi. Merpati dengan pasangannya juga bisa dimasukkan kandang (bhs. jawa: pagupon) dan pintu pagupon ditutup rapat selama beberapa jam. Mungkin karena dalam kandang merpati tersebut tidak bisa kawin (karena tempat sempit), biasanya libidonya akan naik dan dia jadi giring... itu pengalaman saya mas rifky...

Anonymous said...

Salam kenal mas, saya andri dari Sukabumi, mo tanya untuk dapatkan merpati pos dimana? lalu apakah Mas Edy punya kiat untuk melatih merpati jenis ini? Terima Kasih. (Andrian Bach, bach9001@gmail.com)

Edy Marbyanto said...

Mas Andri, untuk merparti pos saya belum punya pengalaman melatihnya..tetapi saya pikir mungkin sama dengan merpati balap jarak jauh yakni dilatih mulai jarak dekat terus misal 100 meter, 500 meter, 1 km, 3 km dst....yang penting harus dilatih secara rutin misal seminggu 2-3 kali

Unknown said...

Gue punya merpati udh hampir sebulan dikandang malah giliran dilepas merpatinya nda balik solusix gimana

Unknown said...

Gue punya merpati udh hampir sebulan dikandang malah giliran dilepas merpatinya nda balik solusix gimana

Unknown said...

Lam kenal admin.
Sy jufry dr makassar.
Sy punya merpati ♈ªϞƍ sudah giring dan ngeket. Tp tiap kli dilepas bukanx himggap di betina tp malah terbang balik kekandangx.
Giman cara melatih agar sellu mendarat di betina

Unknown said...

Mas sya mau nanya gimana cara mudah merpati keket engga pake obat???
Apa boleh anank merpati (piyik) dikawinin sama sodaranya sendiri satu ibu satu bapa