Friday, June 29, 2007

Tips menangkap laron

Ketika aku kecil (tahun 1970an), laron masih sering muncul di malam hari. anak-anak biasanya suka menangkap laron dan dikumpulkan untuk kemudian digoreng atau dibikin rempeyek (goreng dengan tepung). Waktu menggorengnya harus kering benar supaya aroma tengik-nya (sengir) hilang.
Laron yang muncul dimalam hari mudah ditangkap, dengan cara menyiapkan tampi dan di atasnya ditaroh lampu minyak (karena belum ada listrik saat itu). Biasanya laron akan ngumpul dan kalau sudah ngumpul nanti laron didalam tampi itu di-uyek (atau ditekan pelan dengan cara berputar) agar bulunya rontok sehingga laron itu tidak bisa terbang kabur.

Kalau laron itu muncul di sore atau pagi hari (biasanya sehabis hujan), biasanya yang keluar tidak banyak. Oleh karena itu perlu dipancing dengan cara menusuk laron hidup dengan sebatang lidi kecil dan ditancapkan di mulut lobang tanah tempat keluar laron. Karena pancingan seperti itu biasanya laron akan mulai keluar berombongan.

Kalau laron yang sedang terbang biasanya ditangkap dengan di-saut atau disambar dengan tangan. Aku masih ingat lagunya anak-anak ketika mencari laron yaitu:
erek-erek sunti kencur,
kowe endhek aku dhuwur... (kamu rendah aku tinggi)

Lagu itu dinyanyikan terus sambil mendekati laron yang terbang (mungkin ini seperti rayuan agar laron mau terbang rendah sehingga mudah disambar). Yah ternyata sejak dulu manusia sudah mengenal ilmu rayuan...buktinya binatang seranggapun diajak komunikasi walau akhirnya diperdaya.....




No comments: