Tuesday, July 10, 2007

Cari Jangkerik

Ketika aku kecil, jangkerik merupakan salah satu barang mainan atau hiburan bagi anak-anak. Pada saat musim kemarau, dengan menggunakan senter atau lampu obor (oncor) anak-anak mencari jangkerik di malam hari di tegalan yang ditanami tembakau atau cabe. Biasanya jangkerik tadi bersembunyi dibalik bongkahan tanah atau sembunyi di tanah yang retak-retak.
Di tegalan, di malam hari biasanya jangkerik akan mengerik krik..krik...krik... dan dengan hati-hati kita akan bisa menubruk atau menangkapnya. Jangkerik yang berhasil ditangkap untuk sementara nanti dimasukkan dalam kantung dari janur kelapa yang bentuknya seperti ketupat kecil, dan sesampai di rumah baru dipindah ke kandang jangkerik yang terbuat dari bambu. Kandang jangkerik ini bentuknya hampir seperti keramba ikan dengan ukuran sangat kecil yakni 15 cm x 10 cm x 2 cm. Di kandang ini jangkerik nantinya diberi makan rerumputan tertentu. Kalau jangkerik tersebut mau diadu suaranya, jangkerik beserta lawannya dimasukkan ke dalam toples kaca dan disitulah mereka akan memamerkan suara masing-masing.
Seingatku ada beberapa jenis jangkerik yang dikenal anak-anak dikampungku, yakni:
(1) Jrabang yang cirinya: badan dan bulunya kemerahan, agak besar, suara keras, agak galak/liar.
(2) Jlitheng yang cirinya: badan dan bulunya hitam legam, agak besar, suara keras, agak liar
(3) Kembang bayem cirinya: badan dan bulu agak kecoklatan, agak kecil, suara sedang, agak jinak.
(4) Pecir cirinya; badan agak kecil kecoklatan dan suara deriknya berbunyi..icik-icik pecir...icik-icik pecir...
Saat ini anak-anak di kampung nampaknya sudah jarang bermain jangkerik karena mungkin sudah banyak mainan yang lebih menarik. Selain itu dengan semakin sedikitnya ladang tembakau, populasi jangkerik ini kayaknya semakin menipis...

No comments: