Tuesday, August 14, 2007

Mama dulunya dipungut dari tong sampah?

Kalo anakku mau bobo, dia biasa minta didongengi. Aku biasanya menemani sambil mendongeng tentang masa kecilku di desa yang menyenangkan, masa sekolahku, sampai pacaran dan berumah tangga. Dudi sangat senang kalau kudongengi dan biasanya dia minta didongengi ketika "papa masih kecil hingga aku lahir".
Salah satu dongeng fiktif yang kuceritakan adalah sebagai berikut:
"Di suatu senja yang berkabut, nan temaram kota Bumiayu diguyur hujan lebat. Semua orang lebih suka tinggal di rumah untuk menghindarkan diri dari sengatan hawa dingin yang menusuk tulang dan guyuran air yang deras. Setelah beberapa lama, di tengah malam hujanpun reda. Di saat yang dingin, gelap nan kelam itu terdengar rengekan suara tangis bayi dari sebuah bak sampah. Sepasang suami istri mendengar tangisan itu dan mencari arah suara itu berasal. Di tumpukan sampah yang lembab nan busuk, terlihat seorang bayi perempuan berselimut kain kumal sedang dirubung ribuan lalat hijau. Pasangan tua itu kemudian segera mengambil dan menggendong bayi yang kurus kering nan bau busuk itu untuk segera di bawa ke rumah. Karena bayi itu dirubung lalat, maka sampai gadis itu besar tahi lalat yang bertebaran di tubuh gadis itu tiada hilang. Gadis itulah yang kemudian dikenal dengan nama Dewi Setiawati."
Kalau mendengar cerita itu Dudi langsung bertanya pada mamanya (karena mamanya juga bernama Dewi Setiawati): "benarkah mama ditemukan di tong sampah dulu? benarkah mama hanya anak nemu atau anak pungut?
Sebelum mamanya menjawab, aku bilang ke Dudi: " Itu benar dik, coba lihat aja badan mama banyak tahi lalatnya. Itu karena waktu kecil dia dirubung lalat hijau di tong sampah. Dulu dia ditemukan di tong sampah oleh mbah kakung dan mbah uti"
Mendengar provokasiku yang menyesatkan itu, mamanya Dudi biasanya complain sambil bersungut-sungut : "Itu bohong dik, papamu aja kok dipercaya untuk dongeng gituan...Dasar papa...nanti kubilangin ke Bapak ibu biar dimarahin."
Tapi dasar Dudi juga suka ngeyel, dia terkadang nanyain terus dan membumbuin agar mamanya makin keki... he..he...he... Tinggal Mamanya yang ngomel-ngomel karena di-diskreditkan oleh cerita bualanku dan ledekan Dudi he..he...he...

No comments: