Thursday, August 23, 2007

Permainan anak-anak tradisional yang edukatif



Sewaktu kecil, terdapat banyak permainan anak di kampungku. Permainan itu biasanya dilakukan di sore hari setelah shalat Ashar atau bahkan di malam hari khususnya di malam bulan purnama. Kebetulan halaman rumahku dulu cukup luas dan letaknya di tengah kampung, sehingga di sore hari banyak anak-anak yang suka ngumpul di depan rumahku untuk bermain-main.

Kalau kurenungkan, permainan tersebut sangat bermanfaat untuk menumbuhkan fisik yang sehat karena banyak menggunakan olah tenaga/fisik seperti lari. Selain itu permainan-permainan itu juga membantu menumbuhkan sikap sportif dan melatih kerjasama dalam kehidupan sosial karena permainan tersebut dilakukan secara berkelompok.

Beberapa jenis permainan yang terkait dengan olah fisik (utamanya kecepatan lari dan kelincahan), antara lain: Gobak sodor, Gobak Bunder, Jethungan, perang-perangan dan Jilumpet (petak umpet).

Permainan yang terkait dengan ketrampilan dan kecermatan, antara lain; Benthik, Engkling, Egrang, dan Patholan

Pemainan yang ada unsur judi anak-anak, misalnya: Adu wayang, Bantingan karet, Setripan karet, gejlikan (adu kecik sawo) dan Dhir-dhiran (adu kelereng),

Permainan yang terkait dengan adu kekuatan, antara lain Sathakan (adu buku ruas jari) dan Engkol (pancho)

Sayang nian, permainan-permainan yang edukatif tersebut nampaknya sudah mulai ditinggalkan oleh anak kampung karena populasi anak di kampung sudah menjadi semakin sedikit (mungkin karena keberhasilan program KB) dan semakin banyaknya hiburan lain yang lebih modern.

1 comment:

Anonymous said...

biar gak ketinggalan zaman kita buat game tradisional berbasis tekhnologi aja mas,... bisa pake flash atau apa gitu biar lebih mengenalkan permainan tersebut ke yg lain.