Thursday, August 09, 2007

Serangan kilat keluargaku...

Saat pacaranku dengan Dewi menginjak 3 bulan, kukirim surat ke ibuku yang tinggal di kampung bahwa aku sudah punya pacar. Ibuku kaget dan cemas karena kuatir aku sudah berbuat yang enggak-enggak...ha..ha... Ibuku kemudian bilang kepadaku bahwa sebaiknya keluarga kami segera ke bersilaturahmi ke rumah Dewi untuk menunjukkan keseriusan kami. Ibuku bilang bahwa tidak baik menggantung nasib anak perempuan. Selang sebulan kemudian, bapak dan kakak sulungku bersilaturahmi ke tempat Dewi. Dewi yang saat itu sedang bekerja di BKIA terkejut dengan kedatangan adiknya yang menyusulnya dan memberitahu bahwa bapak dan kakakku berkunjung ke rumah dia. Dia terkejut karena selama ini aku diam tidak pernah ngomongin hal itu. memang ini skenarioku untuk bikin kejutan ha..ha...ha... Dewi ngomel-ngomel padaku tentang kejutan ini, tapi aku yakin bahwa dalam hatinya dia sangat bahagia dengan kedatangan keluargaku he..he....he...
Setelah pacaranku hampir setahun, gantian ibu, bapak dan kakak-kakakku datang kembali kerumahnya. Pada malam harinya Dewi diajak oleh ibuku untuk menemani ibuku tidur di tempat kosku. Di situ Dewi melihat keluargaku bawa banyak koper. Pagi hari sehabis shubuh Dewi cepat-cepat kabur dan memberi tahu bahwa keluargaku mau lamaran sekaligus tunangan. Keluarga Dewi geger karena mereka belum ada persiapan makanan sama sekali. Dikiranya kunjungan keluargaku kami hanya silaturahmi biasa. Akhirnya dengan mendadak, keluarga Dewi segera masak-masak untuk menjamu keluargaku. Setelah jam 10 pagi, keluargaku yang disertai rombongan PKK setempat yang dikerahkan oleh "Mama Fatimah" berangkat ke rumah Dewi sambil membawa serah-serahan (bahan mas kawin). Rombongan PKK setempat dikerahkan karena rombongan keluargaku sedikit dan tidak mencukupi untuk membawa serah-serahan yang terdiri dari beberapa jenis barang.
Pada saat itu juru bicara dalam rombongan keluargaku adalah sepupuku yang bernama Mas Sukiyat. Dia purnawirawan ABRI dan pernah lama tugas di Bumiayu sewaktu jaman DI/TII dan orangnya suka guyon. Oleh Mas Sukiyat, di depan keluargaku, keluarganya dan beberapa kerabat serta tetangga dekat, Dewi ditanya apakah dia mau jadi istriku...ehm..si Dewi hanya senyum-senyum malu sambil pipi merona merah..ha..ha...ha... Walau Dewi tidak menjawab secara verbal tapi diartikan oleh mas Sukiyat bahwa si dewi ho-oh alias setuju banget he..he...
Akhirnya acara itu berlangsung sukses, dan keluarga kami pamitan siang harinya. Tinggalah si Dewi dan keluarganya yang ngomel padaku karena aku tidak memberi tahu rencana lamaran ini...aku hanya cengengesan saja karena aku yakin mereka juga bahagia dan aku telah menunjukkan bahwa keluargaku adalah keluarga yang bertanggungjawab......

No comments: