Wednesday, November 07, 2007

Monumen Independence

Di akhir Oktober 2007, saya mengikuti training workshop tentang Pengelolaan Kebakaran Hutan Berbasis Masyarakat bertempat di hotel Blue Sky Balikpapan. Pesertanya sekitar 35 orang dari Indonesia, Thailand, Malaysia, Kamboja, China, Amrik, Aussie, Finland dan Jerman.
Karena ingin menjadi tuan rumah yang baik, setiap malam saya mengantar rekan-rekan dari Thailand (5 orang), Malaysia (1 orang) dan Kamboja (2 orang)untuk keliling kota dan menikmati makan malam di Balikpapan. Mungkin karena dekat dengan kultur kita, peserta dari 3 negara tersebut akrab sekali dengan peserta dari Indonesia (10 orang). Mereka sangat menyukai sea food sehingga makan malampun kuarahkan ke seafood restaurant. Hari kedua mereka kuantar cari makan malam di Ocean seafood restaurant, malam ketiga mereka makan di restoran Tiptop, dan malam berikutnya ke restaurant Kepiting Kenari.
Komentar kawanku dari Thailand terhadap layanan 3 restoran itu adalah:
Ocean restauran ; masakan cukup, pelayanan bagus, tempat bagus tapi agak mahal.
Tiptop; masakan enak mak nyus, pelayanan cukup, tempat bagus dan murah.
Kepiting Kenari; masakan enak, pelayanan kurang karena pelayan cemberut dan galak, agak murah.
Sewaktu mengantar mereka makan malam ada suatu kejadian lucu yang membuatku getir. Ceritanya, waktu pulang dari restoran Tiptop, sambil menunggu mobil jemputan dari hotel aku bermaksud memperkenalkan monumen perjuangan yang ada di dekat parkiran restoran, yang menjadi monumen kebanggan kota Balikpapan. Tapi alangkah terkejutnya aku karena di keremangan malam, terlihat banyak anak muda pacaran dan kayaknya cukup hot pacarannya. Kawan dari Thailand agak tersipu2 dan dia bertanya padaku; "apakah mereka pacaran?". Kujawab; "Iya". Sambil berlagak cuek (walau dalam hati agak malu juga pada rekan-rekan Thailand) aku berusaha menjelaskan bahwa monumen ini merupakan simbol perjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan. Kubumbui pula dulu bangsa Indonesia mampu mengusir penjajah Belanda dan Jepang.
Salah seorang kawan dari Thailand yang orangnya cukup kocak, bertanya padaku:" Jadi ini monumen independence/kemerdekaan ya?". Kujawab: "iya". Kawan tadi sambil guyon komentar; "Pantes.. pantes.... Karena disini ada monumen kemerdekaan, pantesan orang-orang pada "merdeka" pacaran dan bercumbu (dengan sangat mesra/hot) tanpa merasa malu atau risih pada orang-orang yang berlalu lalang". Mendengar celetukan tersebut aku hanya bisa terdiam sambil tersenyum getir...
Moga-moga Pemkot Balikpapan bisa menertibkan kawasan itu, agar jangan sampai lokasi monumen yang menjadi simbol perjuangan berubah menjadi lokasi untuk perselingkuhan dan berbuat cabul...

No comments: