Monday, January 28, 2008

Cinta Jilid I

Aku mulai tertarik kepada lawan jenis (perempuan) ketika aku duduk di bangku sekolah SMP. Saat itu ada kawan sekolah sebut saja namanya “Bogenville” yang telah memikat hatiku. Gadis itu langsing, tinggi semampai, berkulit kuning, rambut lurus dipotong pendek, cuek dan suka pakai rok span sehingga dimataku, tampilan dia sangat sporty… Cilakanya, meski aku tertarik padanya namun aku tidak berani mengungkap isi hati karena saat itu aku sangat pemalu… Sikap dia yang cuek membuat aku tambah minder kepadanya…

Waktu terus bergulir hingga kami lulus SMP. Saat itu dia melanjutkan sekolah SPG di Ambarawa (dekat Semarang) dan aku sekolah di SMA di Muntilan. Untunglah seorang tetanggaku satu sekolah dengannya di Ambarawa. Tetanggaku itulah yang kemudian jadi “tukang pos” surat kami. Dari surat menyurat yang mengalir sebulan sekali, saat aku kelas 2 SMA dia mengirim sepucuk surat yang pada intinya mengatakan:” Edy, hubungan persahabatan kita sudah berjalan beberapa tahun. Maukah kau meningkatkan hubungan kita ke arah yang lebih serius?”

Menerima surat itu, aku jadi bingung. Aku bingung karena kami berbeda agama dan aku juga merasa saat itu aku masih belum cukup dewasa. Setelah menimbang beberapa lama, kubalas surat itu dengan bahasa halus dan kusampaikan bahwa: “Bogenville, kita adalah generasi mudah harapan nusa dan bangsa. Perjalanan masa depan kita masih jauh. Kupikir belum saatnya kita merajut tali kasih di antara kita”.

Selang beberapa hari dia membalas suratku dan aku merasa dia agak shock atas penolakanku itu namun dia memahami alasanku untuk belum mau berhubungan kasih dengannya. Sejak saat itu, sampai saat ini saya tidak pernah bertemu lagi dengannya walaupun saya sebenarnya sangat ingin untuk menjalin dan memelihara tali persahabatan dengannya. Terkadang aku menyesali penolakanku itu karena aku kuatir penolakan yang sudah kuusahakan sehalus mungkin itu masih membuat perasaannya terluka dan sulit disembuhkan….Semoga saat ini Bogenville telah menemukan kebahagiaan cintanya yang sejati….

No comments: