Monday, May 12, 2008

Anakku dan Ujian sekolah

Tanggal 13 Mei 2008 besok Dudi anakku mau ujian sekolah karena dia sudah kelas VI di SDN 011, Vorfoo - Samarinda. Dudi sendiri biasanya nyantai saja walau sambil berusaha baca-baca buku pelajaran Biasanya kalo mau ujian, mamanya Dudi yang stress duluan karena kuatir prestasi Dudi jeblok. Apalagi lihat si Dudi nyantai belajarnya, mamanya biasanya jadi ngamuk-ngamuk.....

Alhamdulillah, walaupun belum ujian SD, si Dudi sudah lolos tes di kelas khusus SMPN1 dan SMPN2 Samarinda. Dia juga lolos tes akademik di SMP Islam Terpadu Cordova. Aku sendiri sebenarnya sangat menginginkan anakku sekolah di SMPIT Cordova karena aku ingin anakku dapat bekal agama yang mencukupi dan budi pekerti yang luhur, dan hal ini biasanya cukup sulit didapat di sekolah negeri yang sekuler. Istriku sendiri agak keberatan kalo anakku masuk di SMPIT Cordova karena persoalan sepele yakni istriku kuatir kesepian sendiri di rumah karena jam sekolah di Cordova dimulai pagi sampai sore hari. Nah anakku sendiri pengin masuk di SMPN 1 karena ada beberapa kawan SD-nya yang diterima di SMPN 1 dan beberapa kawan kursus english-nya juga sekolah di SMPN 1. Tapi Dudi sebenarnya juga tidak terlalu keberatan bila sekolah di SMPIT Cordova karena di sekolah itu ada makan siang catering yang enak dan warungnya murah-murah katanya.....

Aku sendiri sebenarnya tidak terlalu menyetir cita-cita Dudi. Aku hanya berharap, berdoa dan berusaha membekali Dudi agar jadi anak yang berguna bagi sesama... Mau jadi dokter, polisi, tukang insinyur, sarjana hukum, tukang bakso, tukang becak semua terserah anakku... aku hanya ingin dia punya akhlak luhur dan bisa mengabdikan diri untuk kepentingan dan kemajuan masyarakatnya khususnya kaum dhuafa yang terpinggirkan selama ini...Semakin banyak masyarakat yang memperoleh layanan pengabdian anakku, itu semakin baik...

Aku lebih bangga
anakku nanti hidup bersahaja,
tapi dia dicintai masyarakat dhuafa,
daripada,
hartanya berlimpah,
tapi dia panen sumpah serapah,
dari masyarakat marginal yang terjajah.

No comments: