Monday, May 12, 2008

Daun yang tergusur Plastik

Waktu aku kecil di desa, plastik masih menjadi barang yang agak langka. Sehingga kalau ada tas kresek hitam, ibuku biasanya menyimpannya untuk dipakai kembali bila diperlukan. Saat itu, untuk pembungkus barang atau makanan biasanya dipakai daun-daunan. Misalnya daun pisang biasanya digunakan untuk bungkus tempe, bungkus nasi, bungkus kue dll. Daun jati untuk bungkus daging sapi kalau kita beli daging di pasar, bungkus tembakau yang sedang diperam tapi juga biasa juga untuk bungkus nasi. Daun waru biasanya dipakai untuk bungkus gula merah. Daun rumput glagah biasanya untuk bungkus tempe. Aku sendiri sangat suka makan nasi yang dibungkus pake daun pisang atau jati, karena aromanya khas dan harum membangkitkan selera....
Selain sebagai alat pembungkus, daun-daunan juga digunakan sebagai bahan kerajinan tangan seperti daun pandan untuk dibuat menjadi tikar. Selain itu banyak daun-daunan yang dijadikan bahan ramuan obat tradisional seperti daun dadap, daun cangkring, daun jambu dll..
Seiring perjalanan waktu, daun-daunan tersebut tergeser oleh barang substitusi seperti plastik atau kertas. Sayang memang, karena daun yang limbahnya bisa menjadi pupuk organik tergusur oleh plastik yang menimbulkan polusi....

No comments: