Wednesday, June 11, 2008

Jerman 12: Gagap teknologi di negeri orang

Sesudah mampir kantor GTZ di Escborn - Frankfurt, aku melanjutkan perjalanan ke stasiun dan sudah janjian untuk bertemu dengan Ibu Anja di sana. Saat aku pesan tiket kereta, aku kagum dengan layanan yang serba mesin otomat. Karena gaptek, aku agak kesulitan untuk menggunakan mesin itu. Kupencet tomboil-tombol mengikuti petunjuk yang ada tapi tiket tidak kunjung ke luar juga...Untunglah ada orang Jerman yang kemudian membantuku untuk pesen tiket otomat itu...
Gaptek yang kedua kutemui sewaktu di toilet. Di toilet, kita membayar ongkos buang hajat (pipis), tarifnya sekitar 50 sen euro. Kalo dirupiahkan sekitar 6 ribuan rupiah sekali kencing. Wah ini rekor ongkos numpang kencing paling mahal bagiku he..he... karena ongkos kencing di Indonesia hanya berkisar 500 - 1000 rupiah saja.... Nah di toilet itu kita juga harus memasukkan koin ke kotak. namun karena gaptek, aku nggak bisa memasukkan uang itu. Untunglah ada orang sana yang kemudian membantuku sehingga aku bisa melepas pipis yang sudah di-ampet sekian lama he..he.......
Acara gaptek belum selesai sampai di situ, di toilet itu setelah selesai pipis aku mau membasuh tangan di wastafel. Kran sudah kupencet-pencet tapi nggak keluar airnya. Akhirnya ada orang sana yang memberi tahu kalo aku harus berdiri tepat didepan wastafel karena wastafel itu pake sensor gerak. Jadi walau ditepuk-tepuk sampai jebol, air nggak akan keluar bila kita tidak berdiri di depan wastafel itu.... Dasar ndeso aku ini, aku menertawakan diriku sendiri....
Konon di Jerman, mereka banyak menggunakan perangkat otomatis bukan karena untuk "sok" atau bergaya. Tapi karena ongkos tenaga kerja sangat mahal (sekitar 5 euro per jam)... ooiii pantaslah bila semuanya jadi serba otomat...

No comments: