Wednesday, September 24, 2008

Mercon, kembang api, Long bumbung hingga balon

Ketika bulan puasa dan lebaran, anak-anak di kampungku dulu selain bermain dengan kembang api juga biasa bermain-main dengan mercon. Mercon didaerahku disebut dengan istilah "long". ada berbagai jenis long seingatku seperti "long ipret" yaitu mercon yang kecil-kecil (separuh ukuran kelingking sehingga tidak terlalu berbahaya). "Long rentengan" yaitu mercon yang dirangkai berenteng sehingga ketika salah satu mercon disulut, nantinya secara berentetan akan meledak. "Long Bantingan" yaitu mercon yang meledak dengan cara dibanting. "Long ses" yaitu mercon yang meluncur ke atas seperti roket dan meledak di udara.

Pada saat itu banyak anak yang biasa membuat mercon sendiri dengan membeli bubuk mesiu dan sumbunya di pasar Talun yang jaraknya sekitar 2 km dari rumahku. Dengan modal kertas, bubuk mesiu dan sumbunya, anak-anak berlomba-lomba membuat mercon. Biasanya mercon yang paling besar, efek ledaknya keras dan serpihan kertasnya paling banyak dianggap yang paling jago. Terkadang ada pula mercon yang "mejen" atau nggak meledak. Hal ini biasanya disebabkan sumbunya nggak bagus, mesiu yang kurang bagus atau basah, atau mesiu terlalu sedikit atau proses penutupan lubang mesiu tidak rapat. Terkadang ditemukan pula mercon yang dikira macet ternyata masih aktif, hal inilah yang sering menimbulkan kecelakaan. Salah seorang familiku putus beberapa ruas jarinya karena mengambil mercon yang "mejen" dan saat dipegang meledak di tangan.

Selain mercon, di kampungku anak-anak sering membuat "long bumbung" atau meriam dari bambu betung. Meriam dari bambu ini diisi dengan minyak tanah dan kemudian disulut. Karena tekanan udara dalam bumbung bambu meningkat maka bumbung itu akan mengeluarkan suara ledakan. Di beberapa tempat long bumbung ini diisi dengan karbit sehingga efek ledakannya lebih keras bahkan bambunya bisa terbelah.

Hiburan lain untuk anak-anak khususnya ketika lebaran adalah membuat balon udara dari plastik atau kertas. Balon ini berupa plastik/kertas yang ringan yang dirangkai dengan lem menjadi berbentuk silinder ukuran 1-2 meter atau lebih dengan diameter 70 cm ke atas. Agar balon udara ini bisa terbang, maka balon tersebut perlu diisi asap. Semakin besar balon itu dan bahannya semakin ringan maka balon itu akan semakin besar kemungkinan untuk mengudara. Di balon yang mengudara tersebut seringkali diberi mercon sehingga merconnya nanti bisa meledak diudara, terkadang diberi ucapan selama berkenalan dengan yang menemukan balon itu atau bahkan diberi souvenir kecil bagi penemu balon itu.

Ah sayang budaya-budaya tersebut sudah mulai langka...padahal permainan tersebut sangat merangsang tumbuhnya kreatifitas anak-anak...anak-anak bisa belajar kimia, belajar fisika, dll dengan bermain-main yang menyenangkan.....

No comments: