Wednesday, September 24, 2008

Bikin kue

Ketika aku kecil, seminggu sebelum lebaran ibuku biasanya sudah disibukkan untuk bikin kue-kue tradisional. Kue itu dibikin sendiri biar hemat. Hanya beberapa jenis roti saja yang biasanya harus dibeli di toko karena dirasa lebih praktis. Unuk membuat kue-kue itu biasanya aku dan kakak-kakaku dilibatkan misalnya pada tahap memarut kelapa, menumbuk tepung, mengaduk adonan, atau membungkus. Kue-kue tradisional yang menjadi menu wajib lebaran yang biasa dibikin ibuku antara lain:
1. Jenang dodol (wah bikinnya rumit karena dodol harus diaduk terus dalam wajan diatas tungku selama 4-6 jam. Oleh karennya yang mengaduk biasanya perempuan bahkan laki-laki yang staminannya kuat)
2. Wajik Bandung, yaitu kue wajik warna-warni yang dibungkus pake kertas dan kemudian dijemur biar kering kuenya.
3. Tape ketan, ini menu wajib untuk sehabis makan
4. Koya, ini dari tepung beras yang diaduk dengan gula lalu dicetak.
5. Trasikan, ini seperti dodol namun agak kasar.

Kalau 2 hari sebelum lebaran, ibuku kemudian disibukkan menyiapkan lauk pauk seperti ayam ingkung (eh...aku jadi kangen masakan ayam ingkung ibuku yang maknyus itu), mangut ikan mas, sambel goreng daging atau terik (daging bumbu santan). Lauk pauk itu disiapkan lebih awal agar bumbunya benar-benar merasuk ke daging, dan saat lebaran lauk itu benar-benar sudah sangat lezat untuk dinikmati.

Ketika menyiapkan kue ataupun lauk pauk, biasanya ibuku menyiapkan dalam jumlah yang agak banyak. Hal ini disebabkan ibu bapakku termasuk orang yang berusia lanjut dan "awune tua" atau alur silsilah keluarganya termasuk di urutan tua sehingga banyak sanak famili yang berkunjung. Di kampungku sendiri dulunya masih tertanam budaya "gupuh, lungguh lan suguh" untuk menghormati tamu. Gupuh artinya ketika ada tamu datang (sekalipun tamunya anak-anak), tuan rumah akan tergopoh-gopoh segera menyambut tamu itu. Lungguh artinya tuan rumah akan segera mempersilahkan tamunya duduk. Suguh artinya tuan rumah akan segera menyajikan hidangan suguhan untuk tamu. Suguhan untuk tamu di daerahku ini biasanya berupa air minum (teh manis atau sirup dan belakangan soft drink), dan snack. Untuk famili dekat atau kerabat yang dari jauh, biasanya tuan rumah juga akan menyediakan jamuan makan. Jadi jangan heran kalau sewaktu lebaran dalam sehari kita bisa makan sampai 8 kali lebih karena ke sana kemari kita disuguhi makan terus. Saya sendiri biasanya sewaktu berangkat dari rumah sudah membuat rencana, nanti saya makan di rumah si A, B, H, F dst agar nanti nggak kekenyangan di jalan.

No comments: