Wednesday, January 01, 2014

MENUJU GERBANG KEMERDEKAAN

Buku 3 dari trilogy Untuk Negeriku (sebuah Otobiografi)
Oleh Mohammad Hatta
Penerbit Buku Kompas,
Jakarta 2011
ISBN 978-979-709-540-6
230 halaman

Buku ini merupakan buku ke32 dari trilogy “Untuk Negeriku” yang merupakan otobiografi salah seorang tokoh proklamator kita yakni Bung Hatta.
Dalam buku ini diceritakan Bung Hatta yang dipindahkan dari Bandaneira ke Sukabumi, karena adanya perang Pasifik. Masuknya Jepang ke Indonesia membawa perubahan besar dalam kehidupan Bung Hatta. Beliau diangkat jadi penasehat bagi pemerintah Jepang di Indonesia. Beliau dan Bung Karno bersikap agak kooperatif, demi mematangkan kesiapan kemerdekaan Indonesia sekaligus berusaha untuk mengurangi tekanan kekerasan Jepang terhadap rakyat Indonesia. Bung Hatta dan Bung Karno cukup disegani oleh pemerintahan Jepang di Indonesia, karena beliau berdua punya hubungan baik dengan tenno Heika (Kaisar Jepang saat itu).

Ketika Jepang mulai terdesak dalam Perang Pasifik, Panglima Bersenjata Jepang di Saigon mengundang Bung Karno dan Bung Hatta untuk menyerahkan kedaulatan Indonesia dan mendorong persiapan kemerdekaan Indonesia.  Langkah ini yang kemudian ditindaklanjuti dengan rapat BPUPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Tatkala Jepang menyerah kepada Sekutu, disitulah muncul kesempatan untuk memproklamirkan berdirinya Republik Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945.
Dalam kondisi yang baru berdiri, Republik Indonesia mengalami banyak tantangan seperti Pemerintah Belanda yang tidak mau memberikan kedaulatan kepada Indonesia, maupun ketidak stabilan politik pemerintahan. Di situlah Bung Hatta dengan kenegarawanan dan intelektualitas beliau tampil untuk menjaga berputarnya roda pemerintahan Republik Indonesia.

Buku ini banyak mengupas sisi sejarah seperti yang sering ditampilkan dalam buku sejarah yang beredar di sekolah. Kalaupun ada yang kurang di buku ini adalah, buku ini lebih mengupas sisi perjuangan politik Bung Hatta dan kurang menampilkan kehidupan keseharian beliau sebagai “manusia”. Perjuangan beliau yang gigih, membuat beliau banyak mengeyampingkan urusan pribadinya. Beliau baru menikah pada umur 43 tahun.
Semoga Allah memberikan tempat terbaik di sisi-Nya atas segala jerih payah beliau dalam menegakkan nilai-nilai kemanusiaan yang lepas dari penjajahan dan penindasan….aamiin…aamiin…aamiin…


No comments: