Monday, July 02, 2007

Aneka masakan dari Singkong

Singkong merupakan sumber karbohidrat yang bisa dijadikan menu makanan pokok. Di beberapa daerah di Jawa, singkong ini sering dijadikan sumber makanan pokok ketika darurat dimana panen padi gagal ataupun harga beras sedang mahal. Meski demikian ada juga yang fanatik makan singkong sebagai makanan pokok karena makan singkong bikin perut awet kenyang (mungkin ini karena singkong membutuhkan lebih banyak waktu untuk dicerna dibanding nasi).

Di masa kecilku, singkong ini bisa dibuat menjadi berbagai jenis makanan kecil atau snack ala ndeso. Beberapa jenis snack dari singkong yang kuingat adalah:
(1) Singkong rebus, ini cara pengolahan singkong yang paling sederhana yakni singkung dikupas, dicuci, dipotong-potong lalu direbus atau dikukus dengan ditambah garam.
(2) Balok, yaitu singkong goreng. Cara membuatnya adalah singkung dikupas, dicuci, dipotong-potong laludirendam dalam bumbu (ulegan garam plus bawang) selama beberapa menit, kemudian digoreng masak.
(3) Thiwul, yang dibuat dari tatal gaplek (tatal dibuat dengan cara singkong dikupas, dijemur selama beberapa hari sampai kering). Cara membuat thiwul adalah tatal yang kering ditumbuk dan diayak kemudian dikukus sampai masak hingga menjadi butiran-butiran halus. Kalau sudah masak kemudian dimasukkan ke adonan gula merah (yang sudah dicairkan dan dipanasi sebelumnya) dan diaduk hingga rata.Setelah rata, thiwul tadi siap dihidangkan dengan ditambah parutan kelapa (yang sebaiknya juga sudah dikukus).
(4) Gathot, variasi lain dari thiwul adalah gathot yang juga dibuat dari tatal gaplek. Gathot dibuat dengan cara tatal gaplek di rencan selama beberapa hari agar empuk. Setelah itu gaplek dipotong-potong kecil (ketebalan sekitar kurang dari 1 cm), kemudian dikukus hingga masak. Kalau sudah masak kemudian dimasukkan ke adonan gula merah (yang sudah dicairkan dan dipanasi sebelumnya) dan diaduk hingga rata. Setelah rata gathot tadi siap dihidangkan dengan ditambah parutan kelapa (yang sebaiknya juga sudah dikukus).
(5) Lemet yaitu snack yang dibuat dengan cara singkong dikupas, dicuci dan diparut halus. Setelahnya singkung dicampur butiran gula merah yang sudah dihaluskan, dan dibungkus daun pisang. Setelah itu dikukus sampai masak.
(6) Riwit yaitu snack yang dibuat dengan cara singkong dikupas, dicuci dan diserut dengan parut rawit (hasil parutannya seperti kelapa serut untuk es campur). Setelah itu hasil serutan di aduk dengan butiran gula merah yang sudah dihaluskan dan kemudian dikukus. Setelah masak, riwit tadi siap dihidangkan dengan ditambah parutan kelapa (yang sebaiknya juga sudah dikukus).
(7) Sesek yaitu snack yang dibuat dengan cara singkong dikupas, dicuci dan diiris agak tebal (sekitar 0,5 cm). Setelah itu irisan tadi dikukus sampai masak dan dihidangkan dengan tambahan parutan kelapa yang sudah dikukus sebelumnya.
(8) Tape singkong (ini kalau di Jawa Barat disebut peuyeum). Tape ini dibuat dengan cara singkong dikupas, dicuci, dipotong-potong kemudian dikukus sampai masak. Singkong yang masak kemudian diangin-anginkan kemudian diberi campuran ragi tape. Setelah itu singkong tersebut dimasukkan ke bakul yang sudah diberi alas dedaunan atau plastik yang rapat dan ditutup rapat untuk diperam selama beberapa hari.
(9) Gelanggem yaitu tape singkong yang digoreng dengan memakai adonan tepung.
(10) Gethuk, dibuat dengan cara singkong dikupas, dicuci, dipotong-potong kemudian dikukus sampai masak. Setalah masak, singkong itu ditumbuk halus dan jadilah gethuk. Ada banyak varian dari gethuk ini misal (a) gethuk kasar yang ketika menumbuk tidak perlu sampai halus. Gethuk kasar ini biasanya dicampur dengan butiran gula merah ketika menumbuknya agar terasa manis. Tapi bisa pula dimakan dengan ditaburi gula pasir (b) gethuk halus yang ditumbuk halus. Gethuk halus ini bisa ditambah gula merah ataupun dibuat gurih. (c) gethuk cothot, yaitu gethuk putih yang dikepal dan didalamnya diisi gula merah atau gula pasir lalu digoreng. Ketika digigit, terkadang gula yang ada didalamnya muncrat karena gula mencair ketika digoreng, karena itulah gethuk ini dinamakan gethuk ”cothot” atau muncrat. (d) gethuk lindri yaitu gethuk putih yang diberi bumbu pewangi dll dan digiling menjadi seperti gumpalan bergaris seperti bakmi. Varian lain yang terkenal dari Magelang adalah Gethuk Trio yang terdiri tiga warna dan rasa yakni putih, coklat dan merah jambu.
(11) Krepekan atau opak, biasanya dibuat dari gethuk putih yang digilas tipis pake botol kemudian dicetak bulat-bulat (bisa pake gelas). Setelah itu dijemur sampai kering kemudian digoreng.
(12) Slondhokan biasanya dibuat dari gethuk putih yang dibuat seperti gelang kemudian dijemur kering dan digoreng. Saat ini orang sudah bisa berkreasi sehingga ada yang rasa manis, pedas, gurih dll. Slondokan ini dulu biasanya dijual dengan diikat pake tali dari bambu. Seikat misalnya berisi 10 butir slondhokan.
(13) Pothil yaitu seperti slondokan hanya saja ukurannya sebesar cincin. Saya sendiri tidak tahu persis cara membuatnya, tetapi kayaknya agak beda dengan slondhokan. Dulu di kampungku ada penjual keliling yang menjual ”bir pothil”, yakni bir tradisional (saya tidak tahu bahan bakunya) ditambah snack-nya pothil. Aku ingat slogan penjualnya yang menempuh perjalanan dengan jalan kaki sambil memikul bir jualannya:
Bir pothil, temulawak...
Munggah Tampir, kesele njamak
(mendaki bukit Tampir, capeknya luar biasa)
(14) Kluyur yaitu varian lain dari opak. Cara membuatnya adalah singkong diparut halus, dicampur bumbu garam dan bawang plus daun bawang. Setelah itu ditempel tipis di tutup ompreng atau kuali kemudian dikukus. Setelah masak kemudian diiris kecil dengan pelan-pelan kemudian dijemur. Apabila sudah kering, kluyur ini kemudian digoreng dan siap dihidangkan.
(15) Cemplon, yaitu singkong yang diparut halus kemudian dikepal menjadi bulatan (diameternya sekitar 2,5 cm) dan diisi gula merah kemudian digoreng.

Sebenarnya mungkin masih banyak snack varian lain dari bahan singkong seperti keripik singkong. Jaman dulu singkong dimasak dengan bumbu yang masih minim paling hanya pake garam bawang biar rasa asin atau gula biar rasa manis. Tapi dengan demikian makanan itu menjadi lebih sehat atau hygienis karena belum banyak bahan beracun (seperti pewarna berbahaya) tercampur didalamnya. Aroma wangi paling hanya berasa dari panili atau frambos. Dulu snack dari singkong sering dibuat oleh warga ndeso karena snack ini sangat bermanfaat untuk menambah tenaga mereka yang sebagian besar bekerja menggunakan tenaga fisik sebagai petani. Anak-anak biasanya juga memanfaatkan snack tersebut karena jaman tahun 1970an awal, belum banyak snack produk pabrik yang dijual di warung-warung di kampungku. Sayangnya saat ini singkong sudah mulai tergusur. Kebijakan swasembada beras yang disertai ”setengah pemaksaan” untuk menanam padi serta pengalihan budaya makan singkong ke beras telah membuat diversifikasi makanan pokok menjadi mandek. Sebagian orang sekarang merasa rendah diri bila makanan pokoknya singkong, cilakanya bangsa kita tidak mampu menjaga keswasembadaan berasnya. Perubahan budaya makan dari singkong ke beras, mungkin telah menjadi salah satu faktor yang mungkin mempengaruhi timbulnya ketergantungan kita terhadap bangsa lain berupa impor beras...Itulah blunder dari kebijakan swasembada pangan....

No comments: