Monday, July 02, 2007

Mie kopyok; mie ala ndeso

Sejak kecil aku sangat menyukai bakmi bakso. Tapi karena aku tinggal di pelosok kampung, bakmi bakso merupakan makanan mewah bagiku karena tidak ada yang jualan bakmi di kampungku. Paling-paling ketika ada orang punya hajatan dan ”nanggap” hiburan malam seperti kethoprak, di situ ada orang jualan mie bakso dari kampung lain. Acara makan mie bakso yang lain adalah ketika diajak ibu ke pasar Muntilan yang jauhnya sekitar 17 km dari rumahku. Di pasar biasanya ibuku membelikanku bakso. Rasanya bakso saat itu benar-benar lezat, walaupun jualannya didalam pasar dan hanya bernaungkan tenda serta lingkungannya agak jorok. Makan mie bakso plus segelas es campur (pakai cincau) rasanya benar-benar ueennaaaaak tenan...

Untuk mengatasi kesukaanku makan mie bakso, Mbak Tatik (kakakku nomor dua) mengajariku membuat menu mie kopyok dengan bahan yang mudah kudapat di warung di kampungku. Caranya sederhana yakni bakmi kuning basah dicuci pake air hangat kemudian ditiriskan. Kemudian aku membuat sambel bawang dengan bahan cabe, bawang putih, garam dan bumbu masak. Setelah sambel bawang tersedia, sambel tadi ditaruh di mangkok kemudian bakmi kuning dimasukkan ke mangkok dan diberi air hangat secukupnya. Nah jadilah sudah menu mie kopyok sebagai pengganti menu mie bakso di kala darurat...

Terkadang, kalau pas ibuku menyembelih ayam untuk kenduri, mie kopyok tersebut bisa ditambah cuilan daging, kuah santan ayam, bawang goreng, kecap dan kaldu penyedap rasa seperti Royco..... yah begitulah menu bakmi ndeso jamanku dulu....

No comments: