Wednesday, August 01, 2007

Ongol-ongol, jadah dan bubur Mbok Sugeng

Hunkwe merupakan kue seperti agar-agar yang dibuat dari terigu, rasanya manis dan biasanya berwarna merah jambu. Kue hunkwe semacam itu merupakan makanan mewah bagi orang di kampungku dulu. Untunglah di kampongku ada Mbok Sugeng yang kreatif membuat hunkwe tiruan yang dibuat dari tepung aci pohon aren atau sagu. Hunkwe tiruan ini biasa disebut ongol-ongol dimakan dengan dikasih parutan kelapa. Walaupun tidak seenak hunkwe, ongol-ongol ini cukup laris. Di tahun 70-an, sepotong kue ongol-ongol ukuran3x4x 1cm dijual seharga 5 rupiah.

Selain ongol-ongol di warung mbok Sugeng juga dijual jadah. Jadah ini merupakan ketan yang diberi parutan kelapa lalu dikukus kemudian ditumbuk halus. Jadah ini enak dimakan dengan teh pahit (tawar) yang kenthal. Jadah ini akan lebih enak bila digoreng atau dipanggang pakai kuali…ehmmm nyamleng dan ueeenaaak tenan…..

Menu lain tempat Mbok Sugeng adalah bubur nasi ala ndeso yang gurih dan ditambah sayuran tahu atau tempe. Sepincuk bubur Mbok Sugeng seharga 10 rupiah saat itu. Walaupun tidak pakai daging seperti bubur ayam, dan tempatnya sederhana tapi bubur mbok Sugeng terkadang ngangeni. Menu lain adalah nasi dengan lauk tahu atau tempe besengek atau bumbu santan kuning. Sepiring nasi paling harganya 15-20 rupiah.

Sayang seiring merambatnya usia mbok Sugeng, sekarang beliau sudah tidak jualan lagi karena sudah tua. Namun menu jajanan warung Mbok Sugeng yang sederhana, murah dan ndesani kan selalu kukenang….

No comments: