Sunday, January 17, 2010

MINDSET!

MINDSET!
John Naisbitt
Daras Books, Jakarta 2007
352 halaman
978-979-1208-01-7

Dalam buku ini John Naisbitt mengungkapkan 11 kunci yang perlu diperhatikan dalam membaca peluang bisnis di masa mendatang, yakni:
1. Dunia terus berubah, namun kebanyakan hal tetap konstan (misal model terus berubah, namun fungsi pakaian tidak banyak berubah).
2. Masa depan tertanam di masa kini sehingga lakukan pencarian inovasi yang masih dalam batas jangkauan.
3. Fokus pada skor pertandingan atau fakta dan data (jangan terjebak excuse).
4. Memahami betapa menguntungkannya bila anda tidak harus benar (sehingga mendorong keberanian berinovasi).
5. Melihat masa depan sebagai potongan teka-teki (ada banyak bahan dan informasi yang sudah tersedia, sehingga kita kita tinggal menghubungkannya seperti puzzle)
6. Jangan berada terlalu jauh didepan sampai orang tidak menganggap anda bagian dari mereka. (Visi pemimpin harus bisa dipahami oleh orang yang dipimpin)
7. Resistensi terhadap perubahan berhenti bila ada manfaat nyata
8. Hal yang akan kita perkirakan akan terjadi selalu terjadi lebih lambat (segala sesuatu itu membutuhkan waktu dan proses)
9. Hasil bukan diperoleh dari memecahkan masalah melainkan dari mengeksploitasi peluang.
10. Jangan menambah tanpa mengurangi (untuk seleksi kualitas dan prioritas)
11. Jangan lupakan ekologi teknologi (ekologi bisa berdampak positif dan negatif)

Di buku ini juga diungkap beberapa trend kedepan seperti:
• Budaya visual yang makin dominan, sehingga akan mengurangi peran budaya baca. Iklan bergambar, komik, fashion, arsitektur, Film, Video, Fotografi dll akan semakin berkembang.
• Ekonomi semakin mengglobal sehingga batas-batas negara dalam ekonomi semakin kabur. Terjadi pergeseran dari Negara bangsa menuju domain ekonomi dengan banyaknya Multi national Corporation atau Trans Nasional Corporation.
• Perkembangan ekonomi di China sangat pesat dengan basis desentralisasi ekonomi di berbagai pusat pertumbuhan. Karakter entrepreneurship orang Cina yang sangat kuat menjadi modal dasar perkembangan ekonomi China. Di sisi lain kapitalisme juga mulai tumbuh di China dengan semakin bermunculanya milyarder dan jutawan lokal.
• Perkembangan ekonomi di Eropa agak merosot. Konsep welfare state yang dianut oleh negara-negara Eropa membuat beban negara meningkat dan menggerogoti kemampuan ekonomi negara. Inovasi yang rendah dan etos kerja (jam kerja) yang rendah membuat produktifitas Eropa juga sangat terbatas.
• Perlunya inovasi teknologi diberikan sentuhan manusiawi. Teknologi harus didorong untuk bisa memanusiakan manusia itu sendiri, dan tidak mencerabut dari kodrat kemanusiaannya.

Menurutku buku ini sangat bagus isinya, berbobot namun penuh dengan narasi dan explanasi, alurnya mengalir dan bahasanya sangat enak dicerna. Sebuah refleksi ketika membaca buku ini adalah, ketika Amerika, Eropa, Cina mulai bersaing untuk merebut masa depan, dimanakah posisi Indonesia??? Ketika mereka berpacu di dunia inovasi, para pejabat dan politisi Indonesia masih berkutat pada pertarungan rebutan posisi dan penilepan uang korupsi...Kapankah masyarakat khususnya warga miskin, warga terpencil dan warga yang terpinggirkan lainnya bisa BENAR-BENAR merasakan nikmatnya kue pembangunan? Ataukah warga marginal tersebut memang ditakdirkan hanya jadi PELENGKAP PENDERITA saja di negara ini?

No comments: