Sunday, January 24, 2010

Roro Mendut

Roro Mendut
YB. Mangunwijaya
PT Gramedia Pustaka Utama
Jakarta, 2008
ISBN 978-979-22-3583-8
799 halaman

Buku karya YB Mangunwijaya atau yang lebih dikenal dengan Romo Mangun ini merupakan trilogi dari novel Roro Mendut, Genduk Duku dan Lusi Lindri. Melalui tiga tokoh berbeda generasi (Mendut, Duku dan Lusi), Romo Mangun menggugat sisi dominasi keraton terhadap daerah pinggiran khususnya daerah pantai dan dominasi pria terhadap perempuan. Keraton Mataram yang merupakan simbolisme daerah pegunungan dengan budaya yang otoriter dan feodal, telah melakukan penjajahan kepada daerah pantai yang budayanya egaliter. Tiga tokoh perempuan yang berasal dari desa pantai berusaha melakukan perlawanan kepada dominasi keraton melalui berbagai cara, walaupun nyawa terkadang menjadi taruhannya. Novel Roro Mendut sendiri menggaris bawahi tesis bahwa kebanyakan cinta yang melegenda adalah cinta yang tak sampai..

Membaca novel ini mengingatkan pada novel Gadis Pantai-nya Pramoedya Ananta Toer. Terdapat persamaan dimana Romo Mangun maupun Pram berusaha menggugat dominasi feodalisme dan dominasi laki-laki. Yang mungkin sedikit membedakan adalah gaya bahasa dimana novel Romo Mangun lebih dibumbui dengan humor-humor yang segar. Pada bagian awal novel Roro Mendut, saya merasa bahasanya agak kaku dan agak dipaksakan alurnya. Namun pada bagian Genduk Duku dan Lusi Lindri, alurnya begitu mengalir dan sangat enak untuk dinikmati apalagi dibumbui humor yang “khas” romo Mangun.

2 comments:

Unknown said...

sayang ga dikasih tau nih sinopsisnya.. padahal saya lagi nyari..

Edy Marbyanto said...

rekan leonsius...wah saya belum sempat bikin sinopsisnya..:) tapi moga2 sudah dapat ya...kalo belum nemu, nanti bisa kita diskusikan via email...Kalo mau cari sinopsis2, mungkin ada baiknya gabung ke grup Goodreads yang berisi sharing resensi berbagai buku.... salam...