Tuesday, June 21, 2016

TRIPLE FILTER TEST STORY DARI SOCRATES

Filsuf Yunani Kuno, Socrates, terkenal memiliki pengetahuan yang tinggi dan sangat terhormat lagi bijaksana. Suatu hari seorang kenalannya bertemu dengan filsuf besar itu dan berkata; “Tahukah Anda, apa yang saya dengar tentang teman Anda?”  “Tunggu sebentar,” jawab Socrates.  “Sebelum Anda menceritakan apapun pada saya, saya akan memberikan suatu test sederhana. Ini disebut triple filter test.” “Triple filter test?” tanya temannya. “Benar,” kata Socrates.  “Sebelum kita bicara tentang teman saya, kita perlu menyaring apa yang akan Anda katakan. Itulah sebabnya saya menyebutnya triple filter test.”

Filter pertama adalah: KEBENARAN
“Apakah Anda yakin sepenuhnya bahwa yang akan Anda katakan pada saya BENAR?” tanya Socrates. “Tidak,” jawab orang itu, “Sebetulnya saya hanya mendengar tentang itu.” “Baik,” kata Socrates. “Jadi Anda tidak yakin bila itu benar. Sekarang saya berikan filter yang kedua.”

Filter kedua: KEBAIKAN
Apakah yang akan Anda katakan tentang teman saya itu sesuatu yang BAIK?” lanjut Socrates. “Tidak, malah sebaliknya.. .” jawab temannya. “Jadi,” Socrates melanjutkan, “Anda akan berbicara tentang sesuatu yang buruk tentang dia, tetapi Anda tidak yakin apakah itu benar. Anda masih memiliki satu kesempatan lagi karena masih ada satu filter lagi.”

Filter ketiga:  MANFAAT
Apakah yang akan Anda katakan tentang teman saya itu bermanfaat bagiku?” tanya Socrates. “Tidak, sama sekali tidak.” temannya menjawab.  “Jadi,” Socrates menyimpulkannya, “Bila Anda ingin mengatakan sesuatu yang belum tentu benar, buruk dan bahkan tidak bermanfaat, mengapa Anda harus mengatakannya kepada saya?”

Itulah mengapa Socrates adalah filsuf besar dan sangat terhormat. Dalam percakapan sehari-hari, sering kali kita terjebak dalam kegiatan memulai gosip. Mulai saat ini, setiap datang godaan untuk menyampaikan cerita mengenai orang lain, pastikan terlebih dahulu informasi tersebut telah berhasil melalui triple filter test Socrates. Apabila yang hendak kita katakan belum tentu benar, buruk, dan tidak bermanfaat, maka lebih baik kita jangan membuka mulut.


Demikian pula dengan maraknya media social saat ini, sangat mudah bagi kita untuk memforward, copy paste dan menyebarluaskan berita. Marilah kita belajar untuk bisa berpikir lebih jernih, bijak dan sabar sehingga tidak asal forward informasi yang kita terima yang belum tentu jelas kebenarannya...

No comments: