Sunday, June 11, 2023

MONTE CRISTO

 


MONTE CRISTO

Karya Alexander Dumas

Penerbit KPG, Jakarta 2016

754 halaman

ISBN 978-602-424-116-2

 

Novel setebal 754 halaman ini berlatar belakang Negeri Perancis di tahun 1815 atau era Napoleon Bonaparte. Novel ini bercerita seorang anak muda bernama Edmond Dantes, seorang juru mudi  di Kapal Le Pharaon.  Dantes ini seorang yang jujur, cakap bekerja dan disukai oleh para awak kapal dan pemilik kapal yakni Morrel. Dia juga sangat hormat dan menyayangi ayahnya serta Mercedes kekasihnya.

Ketia kapal berlabuh di Marseille, Dantes segera menemui ayah dan kekasihnya. Mereka merancang pernikahan Dantes dengan Mercedes. Namun pernikahan tersebut batal ketika Dantes yang sedang di pelaminan ditangkap polisi, karena adanya fitnah dari Danglars, kepala tata usaha kapal Le Pharao yang iri dengan nasib baik Dantes. Danglars bersekongkol dengan Fernand, sepupu Mercedes yang diam-diam mencintai Mercedes dan Caderousse, tetangga Edmond yang suka mabuk dan serakah. Danglars dan kawan-kawan melaporkan Dantes ke polisi Pemerintahan Raja Louis XVIII dengan tuduhan Dantes merupakan pendukung Napoleon Bonaparte yang saat itu diasingkan di Pulau Elba.

Dantes kemudian diinterogasi oleh Jaksa de Villefort. Dantes yang lugu menceritakan apa adanya bahwa dia singgah di pulau Elba dan dititipi sebuah surat untuk disampaikan seseorang bernama ke Noirtier. Villefort terkejut karena Noirtier adalah ayahnya. Villefort kuatir ayahnya yang pendukung Napoleon akan bisa mengancam karirnya selaku Jaksa di pemerintahan Raja Louis. Ia kemudian meminta surat tersebut dan membakarnya. Selama hari-hari proses interogasi tersebut, Morrel pemilik kapal yang baik hati berusaha membantu membebaskan Dantes namun gagal.

Vilefort kuatir karirnya terancam bila Dantes buka mulut tentang Noirtier yang mendukung Napoleon. Akhirnya tanpa melalui proses pengadilan Villefort kemudian mengirimkan Dantes ke penjara Puri If yang terisolir dan terkenal kekejamannya. Selama di penjara, Dantes marah, dan hampir putus asa. Di ruang isolasi penjara bawah tanah, diam-diam Dantes berkenalan dengan Padri Faria yang dipenjara di ruang isolasi yang terpisah. Mereka menggali Lorong bawah tanah yang tersembunyi untuk bisa saling bertemu. Oleh para penjaga penjara, Padri Faria dianggap orang gila karena sering membicarakan tentang harta karun dari sebuah keluarga bangsawan yang nilainya sangat besar Padri Faria kemudian membocorkan rahasia harta karun kepada Dantes yang mempercayainya. Mereka kemudian menyiapkan rencana pelarian dari penjara, namun di malam hari Padri Faria keburu meninggal dunia karena penyakit kronis yang dideritanya. Oleh para sipir, Padri Faria kemudian ke dalam karung untuk dimakamkan keesokan harinya. Dantes mempunyai akal baaru untuk melarikan diri. Dia memindahkan mayat Padri Faria ke kamarnya dan diselimuti rapat sehingga sipir akan mengira Dantes sedang tidur. Dantes sendiri kemudian masuk ke dalam karung dan keesokan harinya para penjaga mengangkat karung mayat yang berisi Dantes ke tebing laut yang curam. Dantes yang sudah menyiapkan pisau dan peralatan secukupnya kemudian bisa meloloskan diri dari karung yang hampir tenggelam ke dasar laut dan menyelamatkan diri.

Tanpa terasa ternyata Dantes telah dipenjara selama 14 tahun (1815-1829). Dalam pelariannya dari penjara, Dantes dibantu oleh para pelaut penyelundup barang. Setelah kondisi aman, Dantes memulai petualangan menemukan harta karun di Pulau karang Monte Cristo. Dia mempunyai daya ingat kuat sehingga pesan-pesan yang disampaikan Padri Faria selalu diingatnya. Dia kemudian menemukan harta karun tersebut berupa emas batangan, intan, permata, berlian dan lain-lain. Dengan kekayaan tersebut, dia merencanakan untuk membalas dendam terhadap para pihak yang telah menghancurkan hidupnya.

Dengan menyamar sebagai Padri Bussoni, dia kemudian mendatangi Caderousse yang kemudian bercerita bahwa ayah Dantes meninggal karena kelaparan. Hatinya makin hancur ketika mendengar Mercedes akhirnya dinikahi oleh Fernand sepupunya. Dia juga mendengar bahwa Danglars sudah menjadi bankir kaya dan Fernand menjadi jenderal tentara.  

Di tengah dendam yang menyala, dia mendengar perusahaan Morrel  nyaris bangkrut karena kapal-kapalnya tenggelam dan perusahaan terlilit hutang yang besar. Morrel nyaris bunuh diri karena putus asa, tapi Dantes yang menyamar jadi Sinbad Pelaut berhasil mencegahnya. Dantes secara sembunyi-sembunyi membayar semua hutang Morrel dan memberikan sebuah kapal Le Pharao sebagai pengganti Le Pharao yang telah tenggelam. Dantes rela berkorban banyak untuk Morrel karena Dantes merasa banyak berhutang budi kepada Morrel. Morrel dulu begitu mempercayainya dan akan mengangkatnya jadi nakhoda, Morrel lah  yang menyokong biaya pernikahannya yang akhirnya batal. Morrel pulalah yang berusaha membebaskan dia dari polisi dan penjara. Termasuk ketika Dantes dipenjara, Morrel pula yang menyokong kehidupan ayah Dante sampai meninggal dunia. Atas bantuan Dantes, akhirnya perusahaan Morrel bisa bangkit kembali.

Dalam kehidupan sosialnya, Dantes kemudian menyamar menjadi bangsawan bergelar Comte Monte Cristo. Dalam membalas dendam kepada Fernand yang sudah menjadi bangsawan Comte de Mocerf dan mempunyai kedudukan sebagai anggota parlemen, Monte Cristo dengan menggunakan tangan ketiga, berhasil membuka kedok sifat pengecut de Mocerf yang seringkali berkhianat di peperangan. Hal ini mengagetkan banyak orang karena selama ini de Mocerf sering dianggap pahlawan. De Mocerf akhirnya malu dan putus asa. Albert, anak dari pernikahan de Mocerf dan Mercedes, mau menuntut balas kepada Monte Cristo namun berhasil disadarkan oleh ibunya. Demikian pula Monte Cristo yang sempat marah kepada Albert, luluh hatinya oleh bujukan Mercedes. Pada saat itu, Monte Cristo tahu bahwa selama ini Mercedes selalu menantinya dan mencintainya. De Mocerf akhirnya gila, sedangkan Mercedes dan Albert kemudian menghibahkan semua hartanya untuk rumah sakit. Ibu dan anak tersebut akhirnya memulai petualangan baru dengan pindah kota dan hidup penuh kesederhanaan,

Monte Cristo sebenarnya sudah memaafkan kesalahan Caderousse di waktu lalu, bahkan memberikan modal harta untuk hidupnya. Namun keserakahan Caderousse telah membuatnya gelap mata sehingga berkomplot dengan Benedetto --seorang residivis -- berniat mencuri di rumah Monte Cristo. Namun Benedetto malah membunuh Caderousse ketika Caderousse gagal mencuri dan bermaksud melarikan diri. Benedetto melakukan hal itu untuk menghilangkan jejaknya berkomplot dengan Caderousse.

Balas dendam kepada keluarga Danglars dilakukan dengan cara membuka aib calon menantu Danglars yang ternyata merupakan pelarian penjara. Calon menantu Danglars yang berjuluk pangeran Calvananti ternyata bernama asli Benedetto dan buronan kabur dari penjara. Putri Danglars yang sebenarnya tidak setuju dijodohkan dengan Pangeran Calvananti, merasa senang karena batal nikah tapi juga sekaligus malu. Putri Danglars akhirnya kabur dari rumah dan berpetualang dengan temannya, untuk meneruskan cita-citanya menjadi seorang artis. Danglars yang kaya raya akhirnya jatuh bangkrut dan keluarganya berantakan.

Dalam keluarga Villefort, Valentine putri Villefort akan mewarisi harta yang sangat besar. Hal ini membuat ibu tirinya iri dan berusaha membunuh Valentine. Untunglah Monte Cristo bekerjasama dengan Noirtier (ayah Villefort) dan Maximilian (anak Morrel yang menjadi kekasih Valentine) berhasil menyelamatkan Valentine.  Villefort yang selama ini merupakan jaksa yang ditakuti, berhasil ditelanjangi oleh Monte Cristo melalui pengakuan Benedetto di dalam siding pengadilan. Jaksa Villeefort yang bertugas di persidangan malah dipermalukan oleh adanya pengakuan Benedetto yang bercerita bahwa dia adalah “anak” Villefort dari istri pertama dan mau dibunuh ketika masih bayi.  Villefort yang tidak bisa berkelit akhirnya pulang ke rumah dan menjumpai istri dan anak dari istri kedua telah meninggal karena meminum racun. Tidak kuat menanggung malu dan jiwanya yang tertekan, Villefort akhirnya menjadi gila.

Di akhir cerita, Monte Cristo tersadar bahwa mungkin dia telah bertindak berlebihan dan seolah-olah menjadi wakil Tuhan. Dia kemudian berusaha menebusnya dengan berbuat baik ke sekelilingnya. Dia berikan sebagian harta kepada anak-anak Morrel yakni Maximilian dan Julia. Maximillian akhirnya menikahi Valentine pujaan hatinya. Rumah warisan ayah Edmond Dantes akhirnya diberikan kepada Mercedes yang dulu dengan penuh ketekunan merawat ayah Edmond di hari-hari akhirnya. Monte Cristo sendiri, ingin menghapus kenangan kelam masa lalu dengan berlayar ke pulau baru bersama Heyde, seorang budak belian jelita putri bangsawan Yunani…

Menurut saya, novel ini merupakan salah satu novel terbagus yang pernah saya baca karena banyak pesan moral didalamnya. Dari sisi alur cerita, mengalir  namun penuh kejutan. Penterjemahannya juga sangat bagus sehingga rasanya pengen ngebut terus untuk bisa segera tuntas baca novel ini….

 


No comments: